Kepedulian Lady Gaga terhadap kaum minoritas memang sudah bukan berita hangat lagi. Tapi pada Senin kemarin, Gaga mengakui saat ia berusia 19 tahun, ia pernah menjadi korban pemerkosaan dan pernah mengalami gangguan stres pascatrauma. Gaga mengakui tragedi yang menimpanya ini saat ia mengunjungi Harlem’s Ali Forney Center, markas untuk para LGBT remaja tuna daksa yang tengah mengadakan campaign #ShareKindness. "Aku sangat bahagia bisa memberi kepada orang yang tidak seberuntung diriku. Anak-anak ini bukan hanya sebagai tuna daksa, tapi mereka juga pejuang trauma. Bahkan mereka pernah mengalami penolakan," ujarnya kepada Today.com.
Nggak heran Bela, kalau Gaga selalu merasa iba ketika ia melihat para remaja korban pemerkosaan, karena Gaga sangat tahu apa yang mereka rasakan saat berjuang mengembalikan kepercayaan diri mereka yang sempat terenggut. Tapi, masa kelam yang dialami Gaga justru ia manfaatkan untuk membantu orang lain lepas dari jeratan depresi lho Bela! Lalu apa saja ya kiat Lady untuk lepas dari pasca traumanya?
Dengan mengenakan sepatu Converse sambil menghibur remaja di Harlem’s Ali Forney Center, Gaga mengatakan kepada mereka ia biasa bermeditasi dan berolahraga ketika kalut. Gaga pun tampak bermeditasi dengan mereka.
Di kesempatan yang sama pula, Gaga mengaku disaat ia berserah diri atas pengalaman yang ditimpanya, ia justru memahami bahwa perjalanan hidupnya justru menjadi pelajaran yang berarti.
Selama Gaga masih mengalami depresi dan tetap mencari cara untuk tegar, pelantun lagu Born This Way ini akhirnya tersadar, bahwa kebaikan hati lah yang dapat menyelamatkannya. So, sejak itulah Gaga sering menyemangati korban pelecehan seksual untuk tegar dan kembali menjalani hidup dengan tenang tanpa ada rasa ketakutan. "Karena kebaikan itu bisa menular," tulis Gaga di media sosialnya.
