Profil Ustaz Khalid Basalamah, Jadi Sorotan karena Diperika KPK

- Ustaz Khalid Basalamah, pendakwah terkenal dengan gaya lugas dan penuh referensi kitab klasik
- Karier panjang di dunia dakwah, dari dosen hingga mendapat penghargaan "Ulama dan Dai Kehormatan"
- Diperiksa KPK terkait pengelolaan dana haji, namun tidak berstatus tersangka
Bagi sebagian masyarakat Indonesia, nama Ustaz Khalid Basalamah bukanlah sosok asing lagi. Ia dikenal sebagai pendakwah dengan gaya lugas, penuh referensi kitab klasik, namun tetap dekat dengan generasi muda lewat media sosial. Kariernya yang panjang di dunia dakwah membuatnya menjadi salah satu tokoh Islam yang paling banyak diperbincangkan.
Kini, namanya kembali menjadi sorotan, bukan karena ceramahnya, melainkan pemeriksaan KPK terkait pengelolaan dana haji. Sebagai pemilik agensi perjalanan haji dan umroh, biro perjalanannya tersebut mendapat sorotan karena diduga terkait praktik jual-beli kuota haji tahun 2024. Sampai saat ini, proses penyelidikan masih berjalan.
Lalu, bagaimana profil Ustaz Khalid Basalamah? Simak selengkapnya berikut ini.
Awal kehidupan dan pendidikan yang diemban oleh Ustaz Khalid Basalamah

Lahir pada 1 Mei 1975 di Makassar, Khalid Zeed Abdullah Basalamah tumbuh dalam lingkungan keluarga religius. Ayahnya, Ustaz Zeed Abdullah Basalamah, dikenal sebagai pendiri Masjid dan Pondok Pesantren Addaraen. Namun, kehidupan kecil Khalid sempat penuh ujian ketika ibunya meninggal dunia saat ia baru berusia empat tahun. Kehadiran ibu tiri yang aktif di dunia politik turut mewarnai dinamika masa kecilnya.
Sejak muda, Khalid sudah ditempa dengan pendidikan agama. Ia sempat bersekolah di pondok pesantren di Makassar sebelum melanjutkan pendidikan ke Kairo, Mesir, dan kemudian menuntaskan SMA hingga kuliah di Universitas Islam Madinah.
Perjalanan karier sebagai pendakwah

Setelah kembali ke Indonesia pada akhir 1990-an, Khalid mulai aktif berdakwah. Awalnya ia mengajar sebagai dosen di Universitas Muslim Indonesia, namun kemudian memilih fokus pada kegiatan dakwah dan khotbah Jumat. Kelas hadis yang ia buka secara gratis menjadi salah satu pintu masuk namanya dikenal luas di kalangan jamaah.
Dakwahnya makin berkembang seiring dengan kemampuannya memanfaatkan media modern. Melalui YouTube dan platform digital lain, ia mampu menjangkau audiens yang lebih luas dengan bahasa sederhana namun lugas. Tak heran jika ia mendapat penghargaan "Ulama dan Dai Kehormatan" pada forum ulama internasional tahun 2017, meneguhkan posisinya sebagai sosok yang berpengaruh.
Aktivitas bisnis dan sosial di luar dakwah

Di luar panggung dakwah, Khalid juga dikenal sebagai pebisnis. Melalui PT Ajwad, ia mendirikan restoran Timur Tengah yang unik karena menerapkan aturan keagamaan ketat, seperti tidak melayani tamu saat waktu salat. Tak berhenti di sana, ia juga memimpin Yayasan Ats-Tsabat Jakarta Timur yang aktif dengan program sosial seperti beasiswa, sumur air bersih, hingga motor untuk dai. Selain bisnis dan yayasan, Khalid juga produktif menulis. Bukunya Palestina yang Terlupakan terbit pada 2018 dan memperlihatkan sisi kepeduliannya terhadap isu global.
Kontroversi Ustaz Khalid Basalamah

Popularitas Khalid tidak lepas dari kontroversi. Pada 2017, pengajiannya di Sidoarjo sempat dibubarkan oleh GP Ansor dan Banser NU dengan alasan tidak sesuai dengan tradisi keagamaan setempat. Peristiwa ini memicu perdebatan publik, dengan pihak-pihak berbeda memberikan pandangan kontras, mulai dari penolakan keras hingga dukungan pada haknya berdakwah.
Kontroversi lain datang dari gaya dakwahnya yang dianggap kaku oleh sebagian kelompok, namun justru disukai kalangan muda yang tengah mencari arah hijrah. Situasi ini menjadikan Khalid sosok yang memecah opini publik: dipuja sekaligus dikritisi, namun tetap diperhitungkan dalam lanskap dakwah Indonesia.
Pemeriksaan KPK membuat namanya menjadi sorotan

Nama Khalid Basalamah kembali mencuat pada Juni 2025 ketika ia dipanggil Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ia diperiksa sebagai saksi ahli dalam penyelidikan dugaan penyelewengan kuota haji 2024 yang melibatkan tambahan alokasi 20.000 jamaah. Kehadiran Khalid di KPK dinilai penting untuk menggali pemahaman soal tata kelola ibadah haji dan mekanisme yang berlaku.
Meski tidak berstatus tersangka, kasus ini menempatkannya dalam sorotan publik. Bagi sebagian orang, pemeriksaan ini menimbulkan tanda tanya besar mengenai keterkaitan ulama dengan urusan birokrasi haji. Namun bagi pengikutnya, Khalid tetap dipandang sebagai sosok yang berintegritas dan berkomitmen pada dakwah.
Apakah ada fakta lain yang kamu tahu, Bela?



















