Profil Chloe Malle, Resmi Menjadi Head of Editorial Content Vogue AS yang Baru

- Chloe Malle ditunjuk sebagai Head of Editorial Content Vogue Amerika, menggantikan posisi ikonik Anna Wintour.
- Berawal dari Social Editor hingga Editor Vogue.com, Chloe sukses melesatkan performa digital Vogue.
- Chloe ingin menghadirkan edisi cetak premium dan digital yang lebih fokus pada pencinta fashion, bukan sekadar audiens luas.
Condé Nast akhirnya mengumumkan penunjukan Chloe Malle sebagai Head of Editorial Content Vogue Amerika. Sosok ini tentu bukan nama asing bagi para pencinta fashion dan pop-culture, apalagi ia datang dari keluarga besar seni dan perfilman dunia.
Putri aktris legendaris, Candice Bergen, dan sutradara kenamaan asal Prancis, Louis Malle, ini resmi menduduki kursi yang setara dengan Editor-in-Chief, posisi yang sebelumnya dipegang langsung oleh Anna Wintour sejak 1988. Penunjukannya menjadi babak baru perjalanan Vogue, sekaligus transisi penting menuju wajah editorial yang lebih segar dan digital-savvy.
Lalu, seperti apa sosok Chloe Malle yang sebenarnya? Simak profil selengkapnya berikut ini!
Profil Chloe Malle
Memiliki nama lengkap Chloe Françoise Malle, ia lahir pada 8 November 1985 di New York City. Ia adalah editor berdarah Amerika-Prancis yang kini menjabat sebagai Head of Editorial Content di Vogue.
Ia merupakan putri dari aktris dan model ternama, Candice Bergen, serta sutradara legendaris asal Prancis, Louis Malle. Dari garis keluarga ayahnya, Chloe memiliki dua kakak tiri, Manuel dan Justine, sementara dari sisi ibunya mewarisi darah keturunan Swedia.

Masa kecil Chloe cukup berpindah-pindah. Pada 1987, keluarganya pindah ke Los Angeles lantaran mengikuti karier Bergen di serial Murphy Brown.
Meski begitu, sang ayah lebih sering berada di Prancis, sehingga Chloe tumbuh besar bersama ibunya di California. Baru pada tahun 2000, keduanya kembali menetap di New York dan tinggal di kawasan Central Park South.
Chloe pun bersekolah di Riverdale Country School sebelum melanjutkan pendidikan tingginya di Brown University, dengan mengambil jurusan Comparative Literature and Writing. Di sana, ia aktif mengasah kemampuan menulisnya dengan menjadi editor surat kabar mingguan kampus.
Ia juga sempat menjalani program pertukaran pelajar di Sorbonne, Paris, yang semakin memperkaya perspektif budayanya.
Berkarier di dunia jurnalisme

Setelah lulus dari Brown University, Chloe memulai langkahnya di dunia jurnalisme sebagai intern di New York Observer. Tak lama, ia dipromosikan menjadi penulis khusus real estate.
Dari sana, tulisannya pun mulai menghiasi berbagai media bergengsi, seperti The New York Times Style, Marie Claire, hingga artikel freelance untuk Vogue. Awalnya, Chloe tidak berniat terjun penuh ke dunia editorial, bahkan ia sempat berencana melanjutkan pendidikan S2 di bidang kesehatan masyarakat. Namun, pesona dunia Vogue membuatnya jadi jatuh hati.

Karier Chloe di Vogue pun berkembang pesat. Dari 2011 hingga 2016, ia dipercaya sebagai Social Editor, yang menangani liputan pernikahan, pesta sosial, serta topik luas mulai dari fashion, politik, kecantikan, kesehatan, hingga lifestyle.
Pada periode 2016–2023, ia berperan sebagai Contributing Editor, dengan menulis berbagai feature mendalam, mengelola proyek khusus, sekaligus menjadi Sittings Editor. Ia juga menerbitkan buku-buku penting bagi Vogue, di antaranya Vogue Weddings dan Vogue Living.

Tahun 2023 menjadi titik penting ketika Chloe diangkat sebagai Editor Vogue.com, yang memimpin seluruh konten digitalnya. Di bawah arahannya, performa situs ini melesat dengan pertumbuhan dua digit di berbagai metrik penting, seperti unique views, durasi baca, hingga output konten, terutama saat momen besar, seperti Met Gala dan Vogue World.
Tak hanya itu, ia juga ikut memperluas jangkauan Vogue ke ranah audio. Sejak 2022, Chloe menjadi co-host podcast mingguan, The Run-Through with Vogue, bersama Chioma Nnadi, yang menjabat sebagai Head of Editorial Content Vogue Inggris.
Puncaknya, pada 1 September 2025, Anna Wintour secara resmi menunjuk Chloe sebagai Head of Editorial Content Vogue Amerika, sekaligus penerus langsung kursi pemimpin editorial yang telah Wintour duduki sejak 1988.
Inovasi digital dan kreativitasnya di Vogue
Selain memimpin konten utama, Chloe berperan besar dalam memperluas cara Vogue bercerita di era digital. Ia meluncurkan berbagai inisiatif segar, seperti newsletter tematik dan annual tentpoles yang menjadi sorotan pembaca setianya.
Salah satunya adalah Dogue, edisi khusus bertemakan anjing yang sukses mencuri perhatian publik, serta Vogue Vintage Guide yang menghadirkan tren mode klasik dalam kemasan modern. Tak ketinggalan, Chloe juga memperkuat rubrik Weddings dengan peningkatan jumlah konten hingga 30 persen, yang menghasilkan keterlibatan pembaca tertinggi sepanjang sejarah.
Miliki visi baru untuk Vogue Amerika

Memasuki jabatan barunya, Chloe Malle membawa visi segar yang berani. Ia ingin menjadikan edisi cetak Vogue layaknya sebuah koleksi eksklusif, dengan jumlah terbitan yang lebih selektif, kertas lebih tebal, dan kualitas yang terasa premium. Di saat yang sama, fokus digital akan diarahkan secara lebih spesifik kepada pencinta fashion, bukan sekadar menjangkau audiens luas.
Chloe menegaskan bahwa perannya kini mencakup seluruh lini editorial: cetak, digital, audio, video, hingga event dan media sosial. Ia juga menekankan bahwa perubahan di era kepemimpinannya harus terasa nyata, lewat tekadnya untuk memberikan sentuhan pribadi di setiap halaman dan layar yang membawa nama Vogue.
Dukungan Anna Wintour untuk era baru Vogue

Tak bisa dipungkiri, transisi ini mendapat sorotan besar karena Chloe resmi menggantikan Anna Wintour, sosok legendaris yang sudah memimpin Vogue sejak 1988. Namun, dukungan Wintour menjadi fondasi penting bagi langkah Chloe ke depan.
Anna Wintour bahkan menyebut Chloe sebagai "senjata rahasia Vogue" yang mampu menyeimbangkan tradisi dengan inovasi. Meski Wintour masih berperan besar di Condé Nast secara global, tongkat estafet editorial harian kini resmi berada di tangan Chloe.
Walaupun sempat menuai perbincangan soal "nepo baby" karena latar keluarganya, Chloe membuktikan dirinya dengan kerja keras dan visi jelas dalam membentuk masa depan Vogue.
Itu dia profil dari Chloe Malle, yang siap membawa Vogue Amerika menuju era baru yang lebih eksklusif, inovatif, dan relevan dengan generasi digital. Bagaimana menurutmu, Bela?



















