"Suzan.. Suzan.. Besok gede, mau jadi apa?"
Lirik lagu "Suzan Punya Cita-Cita" ini tentu sudah tak asing lagi di telinga, bukan? Terlebih lagi bagi anak 90-an. Ria Enes dan boneka Suzan selalu menemani masa kecil anak 90-an melalui layar kaca.
Namun, Ria Enes dan Suzan memang sudah sangat jarang terlihat di layar kaca. Sebab, Ria memilih untuk fokus ke dunia pendidikan anak-anak yang membuatnya lebih sering tampil secara off-air.
Kemarin, ada salah satu iklan yang menggunakan Suzan sebagai modelnya. Iklan tersebut kemudian menjadi viral, karena menampilkan sosok Suzan yang sudah bekerja dan memiliki keinginan layaknya perempuan berusia 20-an. Penasaran dengan iklannya, Bela? Simak video berikut ini.
Penampilan Suzan yang sudah dewasa ini membuat kita gemas, bukan? Sedikit banyak, kemunculan Suzan dalam video iklan tersebut mengingatkan kita pada masa kejayaan Suzan di tahun 90-an, tapi apa yang terjadi ketika ia dewasa, terasa relate dengan gaya hidup pekerja kantoran millennial.
Kamu yang rindu dengan Suzan, atau baru mengetahui Suzan saat ini, simak dulu yuk, profil Ria Enes dan Suzan yang sempat menjadi idola anak-anak 90-an.
Berawal dari siaran radio
Sebelum terkenal sebagai seorang penyanyi yang identik dengan boneka anak perempuan, Ria Enes atau yang memiliki nama asli Wiwik Suryaningsih ini disibukan dengan kegiatannya sebagai penyiar radio di Surabaya. Saat siaran, Ria sering menampilkan karakter suara yang berbeda dan diberi nama Suzan. Padahal saat itu, di tahun 1988-1990 Ria belum memiliki boneka Suzan.
Diajak rekaman lagu anak-anak oleh Papa T Bob
Suara Ria yang sering menampilkan karakter anak-anak di radio, akhirnya menarik perhatian pencipta lagu anak-anak, Papa T Bob. Ia pun menggandeng Ria untuk bersama-sama menciptakan lagu anak-anak.
Dengan senang hati, Ria menerima ajakan tersebut. Ria dan Papa T Bob bekerja sama menulis dan membuat lagu anak. Saat akan rekaman, mereka bingung siapa yang akan menyanyikan lagu ini nanti. Akhirnya, proses pengerjaan lagu tersebut sempat dihentikan sambil mencari penyanyi yang cocok.
Bertemu Suzan di mal
Sambil mencari inspirasi kira-kira siapa yang cocok untuk menyanyikan lagu anak-anak yang dibuatnya bersama Papa T Bob, Ria pun memutuskan untuk jalan-jalan di mal. Di sebuah mal, katanya, ia melihat boneka Suzan yang menurutnya sangat pas dengan karakter suara yang selama ini gunakan untuk siaran.
Ria pun akhirnya membeli boneka tersebut, memberinya nama Suzan dan mengajaknya rekaman lagu. Siapa sangka, lagu yang dibawakannya bersama Suzan begitu laris di pasaran. Ria dan Suzan pun menjadi dikenal dan sering muncul di layar kaca.
Suzan merupakan bahan penelitian skripsi Ria
Tidak hanya membuatnya menjadi terkenal di layar kaca, Suzan juga berhasil menemani Ria meraih gelar sarjana di Universitas Dr. Soetomo Surabaya. Ria menjadikan Suzan sebagai bahan penelitian skripsinya.
Ria meneliti tentang kredibilitas Suzan di mata anak-anak. Maka setelah melakukan penelitian yang cukup panjang, Ria berhasil lulus dengan skripsi berjudul "Tanggapan Anak-Anak Terhadap Figur Suzan sebagai Penyampai Pesan (Studi Penelitian Deskriptif tentang Tanggapan Anak-anak Usia TK-SD di Surabaya dan Jakarta terhadap Figur Suzan sebagai Penyampai Pesan)".
Dikenal dengan lagunya yang berjudul "Suzan Punya Cita-Cita" dan "Si Kodok"
Sejak debut di tahun 1991, Suzan langsung dikenal oleh publik, khususnya anak-anak lewat lagunya yang berjudul "Suzan Punya Cita-Cita". Lagu ini merupakan lagu keduanya setelah sebelumnya dikenal lewat lagu "Si Kodok".
Lirik dari dua lagu tersebut sangat ringan dengan musik yang riang. Tak heran, jika anak-anak sangat menyukai lagu tersebut dan bisa hafal dalam waktu yang singkat.
Ria Enes belajar ventrilokuisme untuk memperdalam karakter Suzan
Untuk mendalami karakter Suzan, dan lebih meyakinkan audiens bahwa Suzan benar-benar 'hidup', Ria Enes menghabiskan waktu yang cukup lama untuk mempelajari ventrilokuisme. Yakni, berbicara sedemikian rupa sehingga suara itu seolah-olah datang dari jauh atau dari sumber selain pembicara. Suara tersebut disamarkan dengan nada yang berbeda atau memberikan efek lain, sehingga suaranya berbeda dengan suara asli pembicara.
Menurut Ria, salah satu kesulitan saat belajar ventrilokuisme ini adalah moveless lips atau seminimal mungkin gerakan bibir agar meyakinkan penonton bahwa Suzan memiliki suara sendiri.
Kini lebih fokus ke dunia pendidikan
Meski sudah jarang tampil di layar kaca, Suzan dan Ria Enes masih aktif sampai saat ini. Ria memfokuskan diri ke bidang pendidikan melalui media boneka yang interaktif. Ria dan Suzan masing sering mengisi kegiatan seminar dan workshop yang berhubungan dengan dunia pendidikan.
Itulah tadi profil Ria Enes dan Suzan yang menjadi idola anak-anak 90-an. Ada lagi fakta menarik yang kamu tahu? Tulis di kolom komentar, ya!