Baru Tayang 2 Episode, Drakor 'Shooting Stars' Tuai Kritik Pedas

Ada beberapa elemen bermasalah

Baru Tayang 2 Episode, Drakor 'Shooting Stars' Tuai Kritik Pedas

Follow Popbela untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Whatsapp Channel & Google News

Disclaimer: artikel ini mengandung uraian tentang pelecehan seksual yang mungkin mengganggu sebagian pembaca dan mengungkapkan detail plot dari film atau serial saat ini.

Drama Korea Shooting Stars yang dibintangi Kim Young dae dan Lee Sung kyung baru merilis 2 episode pertamanya. Tak hanya para pemain, teaser-teaser yang dikeluarkan pun semakin menarik hati pemirsa untuk menontonnya dan menjadikannya salah satu drama yang paling ditunggu di bulan April.

Setelah tayang 2 episode, drama komedi romantis ini tak hanya mendapat banyak perhatian karena ceritanya, tapi juga kritik pedas pada beberapa adegan yang dinilai tak patut dan bermasalah. Ekspektasi pemirsa dibuat terjun dan kecewa dengan drama ini, bahkan di beberapa menit pertama.

Apa adegan tersebut? Berikut uraiannya.

Sinopsis Shooting Stars

Drakor Shooting Stars atau Sh**ting Stars adalah drama komedi romantis yang bercerita tentang love-hate relationship bintang top Gong Tae sung (Kim Young dae) dengan Oh Han byul (Lee Sung kyung), pemimpin tim PR dari sebuah agensi manajemen.

Sebagai salah satu bintang yang paling dicintai bangsa, Gong Tae sung terbiasa menjalani hidupnya dalam sorotan. Dengan mata dunia terus-menerus tertuju padanya, Tae sung melakukan yang terbaik untuk menjaga senyum di wajahnya dan mengendalikan emosinya.

Dilihat oleh orang-orang sebagai pria muda yang baik dan sopan, satu-satunya orang yang tidak percaya dengan kepribadiannya yang baik adalah mereka yang bekerja untuk perusahaan manajemennya. Sebagai kepala tim PR perusahaan itu, Oh Han byeol tahu persis seperti apa Tae sung sebenarnya.

Baru Tayang 2 Episode, Drakor 'Shooting Stars' Tuai Kritik Pedas

Sangat menyadari keinginannya yang kuat untuk menang dan temperamennya yang panas, Han byeol harus menggunakan keterampilan berbicara dan manajemen krisisnya yang luar biasa pada beberapa kesempatan, untuk menjaga reputasi Tae sung tetap bersih seperti yang terlihat. Terus-menerus bertengkar, tidak ada orang di dunia ini yang lebih cocok untuk peran sebagai musuh alami selain Han byeol dan Tae sung.

Selamanya bertentangan satu sama lain, Tae sung dan Han byeol tampaknya ditakdirkan untuk saling membenci selamanya. Tetapi bisakah waktu yang mereka habiskan bersama mengubah perasaan itu atau akankah kebencian satu sama lain mereka bertahan selamanya? Demikian sinopsisnya dikutip dari Rakuten Viki.

Menggambarkan stereotip negatif untuk Afrika

Elemen pertama yang menjadi masalah dan menuai kritik pedas adalah dengan adegan awal ketika Tae sung pergi ke Afrika untuk menjadi volunteer. Drama tersebut dimulai dengan perkenalan dua karakter utamanya.

Oh Han byeol memperkenalkan dirinya sebagai “Pemimpin Tim Hubungan Masyarakat di Starforce Entertainment.” Dia menjelaskan peran dan tanggung jawabnya, seperti siaran pers, komunikasi antara manajemen dan artis, dan membela artis yang diwakili.

Selama wawancara, Oh Han byeol terganggu oleh dering teleponnya. Jadi, dia menjawabnya, saat itu ia ditanya tentang salah satu aktor perusahaannya, Gong Tae sung. Dia menjelaskan bahwa sang aktor saat ini di luar negeri, melakukan pekerjaan sukarela di Afrika.

“Saya tidak yakin apa yang dia lakukan. Dia menjadi sukarelawan di Afrika jadi dia mungkin bekerja keras menggali sumur,” ucap Oh Han byeol.

Meskipun mungkin dimaksudkan untuk menggambarkan karakter secara positif, pemirsa menganggap adegan tersebut ofensif. Adegan pun langsung beralih ke Afrika dengan citra stereotip dan musik "tradisional" salah satu backsound dari Disney The Lion King.

Tak sampai di situ, seluruh adegan selama dua menit itu terus mengabadikan stereotip. Gong Tae sung berada di Afrika (daerahnya tidak disebutkan secara spesifik, dan secara umum mengabaikan benua sebagai monolit) untuk mengebor air.

Warganet menyerukan bahwa drakor tersebut menggambarkan Afrika sebagai sebuah negara ketimbang seluruh benua dan menggambarkan pemeran utama prianya dengan kompleks sebagai "penyelamat kulit putih", yang datang untuk membantu membawa air seolah-olah Afrika belum memiliki akses air.

Pemirsa juga mencatat bahwa editor menyertakan "filter kuning", teknik yang sering digunakan dalam film-film Hollywood ketika menggambarkan tempat-tempat asing, termasuk Meksiko, India, dan Afrika, sebagai tempat atau wilayang yang "kurang beruntung", "berbahaya", dan "terbelakang".

Selain itu, pemirsa lain mencatat bahwa sementara Afrika digambarkan sebagai "terbelakang" dan membutuhkan bantuan untuk akses air, Tae sung malah dapat melakukan obrolan video tanpa masalah. Jadi, itu bertentangan dengan dirinya sendiri juga saat berada di sana.

Akibatnya, banyak pemirsa yang merasa sulit untuk melewati dan menikmati sisa drama. Penggemar drakor dari Afrika pun sangat kecewa. Mereka menyebut drama tersebut memberikan penggambaran stereotip yang menyakitkan tentang Afrika.

Para penggemar drakor merasa bahwa tvN mengambil langkah ke arah yang salah, dan sangat terbelakang untuk menggambarkan Afrika sedemikian rupa pada tahun 2022. Namun, bukan hanya Shooting Stars yang memiliki masalah ini. Banyak drama menggambarkan negara asing secara stereotip.

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here