Haru dan Lucu, Serunya 10 Kisah di Balik Layar Produksi Film

Pada salah satu episode Jimmy Kimmel Live! Ben Affleck mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Adam Driver setelah menyelamatkan ulang tahun putranya yang berusia delapan tahun, Samuel. 

Adam yang mengetahui bahwa putra Ben berulang tahun, mengirimi Samuel beberapa mainan Star Wars beserta kartu, gambar, dan pesan video yang ditandatangani oleh Kylo Ren—karakter yang dimainkannya pada The Last Duel (2021).“Adam menjadikan saya pahlawan bagi anak saya. Dan saya tidak akan pernah melupakannya,” ungkap Ben Affleck.

Dirinya melanjutkan, “Ini adalah pelajaran yang sangat bagus dalam melakukan kebaikan kecil itu, karena Anda tidak tahu. Untuk Adam, dia seperti, 'Ya, kirim boneka Kylo Ren dan LEGO Kylo Ren dan gambar Kylo Ren yang ditandatangani oleh Kylo Ren.' Tapi, bagi Samuel itu dunia.”

Pemeran utama Spider-Man: No Way Home (2021), Tom Holland dan Zendaya sempat tampil pada acara The Graham Norton dan membagikan sedikit kisah di balik layar.

Selama sesi wawancara, keduanya berbagi mengenai beberapa kesulitan saat syuting untuk aksi tertentu karena perbedaan tinggi badan mereka.  Zendaya menjelaskan bahwa dalam satu adegan, Spider-Man seharusnya mengayunkan MJ kemudian menangkapnya untuk didaratkan di atas jembatan. 

“Dia seharusnya dengan lembut mengistirahatkan MJ di jembatan dan berjalan menjauh darinya. Namun karena perbedaan tinggi badan kami, kaki saya jelas menyentuh tanah sebelum dia melakukannya,” jelas Zendaya.

Hal yang selanjutnya terjadi justru Zendaya yang seakan-akan ingin menangkap Tom. Membuat keadaan menjadi lucu dan menyenangkan. 

Selama pertarungan antara Thor dan The Hulk pada Thor: Ragnarok (2017), Chris Hemsworth memikirkan apa yang perlu dia katakan ketika pertama kali melihat teman-teman Avengersnya muncul. Pada akhirnya, Thor berteriak pada kerumunan dan Grandmaster Jeff Goldblum, "Aku kenal dia! Dia teman kerja!" 

Dalam sebuah wawancara, Chris mengatakan jika kalimat seperti itu tidak ada di dalam naskah. Dirinya mengungkapkan bahwa itu adalah ide dari seorang anak yang menontonnya saat sedang syuting. "Kami memiliki seorang anak kecil, seorang anak Make-A-Wish di lokasi syuting hari itu. Dia berkata, 'Kamu tahu, kamu harus mengatakan, 'Dia teman kerja!'" 

Make-A-Wish Foundation sendiri merupakan organisasi amal yang berusaha mewujudkan keinginan anak-anak yang sedang berjuang melawan penyakit dalam dirinya.

Adegan seks selalu canggung untuk difilmkan, untuk itu Jamie Dornan memberi sedikit saran agar dapat rileks agar mendapatkan hasil yang maksimal. Dalam wawancaranya bersama Whoopi Goldberg dan Keanu Reeves, di acara The Graham Norton Show, Jamie mengungkapkan bahwa dirinya berusaha agar lawan mainnya—Dakota Johnson—merasa lebih tenang dengan membuatnya tertawa. 

Aktor asal Irlandia itu mengungkapkan, “Jadi terkadang saya akan melakukan hal-hal seperti, ketika ada momen di mana saya dimaksudkan untuk orgasme, saya akan seperti, do-do-do do-do-do," yang berhasil membuat Dakota tertawa. 

Angelina Jolie memang jarang gagal dalam perannya, karakter yang dimainkannya selalu terlihat kuat dan menarik—seakan-akan memang dirinya. Hal lucu terjadi saat dirinya harus berperan sebagai Maleficent dalam film Maleficent (2014), dengan balutan kostum, tanduk, cakar, serta sorot mata yang tajam, sulit mencari aktris cilik untuk berperan sebagai Aurora kecil. 

Tim produksi setidaknya mencoba enam anak berbeda, namun semuanya gagal karena mereka terlalu takut mendekati Angelina. Pada akhirnya, Vivienne—putrinya sendiri—mengambil peran sebagai Aurora kecil, karena hanya dia satu-satunya anak yang tidak takut dengannya dalam balutan kostum. 

Mana Ashida, pemeran Mako kecil dalam film Pacific Rim (2013), punya kisah lucu saat syuting. Dirinya yang keturunan Jepang kesulitan untuk mengucapkan nama sang sutradara asal Mexico, Guillermo del Toro. 

Untuk itu, dirinya bertanya apakah boleh memanggil  Guillermo dengan sebutan “Totoro-san”, yang terinspirasi dari film apik karya Studio Ghibli, My Neighbor Totoro (1988). Beruntungnya, sang sutradara setuju, dan bagi Mana Ashida sosok sang sutradara benar-benar seperti tokoh Totoro—karena kebaikan hatinya.

Mary Gibbs yang saat itu masih berumur dua tahun telah memulai kariernya sebagai pengisi suara Boo dalam Monster's Inc (2001). Awalnya, sang sutradara hanya membutuhkan seseorang untuk mengisi dialog awal, namun karena dengan Mary mereka mendapatkan hasil yang bagus, pada akhirnya Mary lah yang mengisi suara untuk keseluruhan film. 

Namun, Mary yang saat itu masih berusia dua tahun sulit melakukan perekaman karena dirinya aktif berlarian ke seluruh kantor. Untuk itu, tim kreatif akan mengikutinya berkeliling dengan mikrofon yang selalu siap untuk menangkap dialog Mary yang mengoceh secara natural. Dan pada akhirnya, Monster's Inc menjadi begitu meledak di pasaran dengan keuntungan bernilai jutaan dolar.

Tom Felton telah berperan sebagai Draco Malfoy sejak Harry Potter and the Sorcerer's Stone tayang di tahun 2001. Harry Potter sendiri merupakan film bergenre fantasi yang berlatar pada dunia sihir, membuat jubah panjang tidaklah asing digunakan tiap karakternya.

Sejak saat itu, tampaknya Tom selalu berusaha menyelundupkan permen dalam saku jubahnya saat syuting. Dirinya menjelaskan, "Jubah itu memiliki kantong besar. Rumornya adalah mereka menjahitnya setelah film ketiga (Harry Potter and the Prisoner of Azkaban) karena saya menyelundupkan makanan dan minuman ke lokasi syuting," ungkapnya.

Membicarakan Harry Potter and the Prisoner of Azkaban (2004), ternyata Alan Rickman dan Michael Gambon sempat mengerjai Daniel Radcliffe di depan seorang gadis yang disukainya. 

Pada salah satu adegan, murid-murid Hogwarts terpaksa harus tidur di aula demi keamanan mereka. Dalam salah satu kantong tidur—tentu semua orang tahu bahwa Daniel yang akan menempatinya—telah dimasukkan mesin kentut yang siap dibunyikan saat syuting dimulai. Naas bagi Daniel, sebab selama pengambilan gambar dirinya tidur di sebelah gadis yang disukainya saat itu. 

Daniel mengungkapkan, "Mereka (Alan Rickman dan Michael Gambon) telah memasukkan mesin kentut ke dalam kantong tidur saya, dan Michael benar-benar menekannya selama pengambilan.”

Kabarnya, tidak ada satu pun dari 300 kuda yang digunakan dalam trilogi The Lord of the Rings yang terluka selama syuting. Viggo Mortensen—berperan sebagai Aragorn—sangat terkesan dengan kuda yang dikendarai karakternya dalam film tersebut, sehingga ia membelinya dari pemiliknya. 

Namun, kuda miliknya sempat dikirim kembali ke Selandia Baru untuk pengambilan gambar tambahan yang difilmkan pada tahun 2002. Bukan hanya itu, dirinya juga membeli kuda untuk Jane Abbott—pemeran pengganti karakter Arwen—agar dapat dirawatnya setelah masa produksi berakhir. 

Itulah deretan kisah menarik di balik layar produksi film-film terkenal Hollywood. Kedekatan antara pemeran dengan tim produksi selalu membawa cerita yang layak dinantikan. Kisah mana yang menjadi favoritmu, Bela?