Harga BBM mengalami kenaikan, nih, Bela. Tentu saja hal tersebut membuat masyarakat cemas, sehingga harus menyiasati dengan cara menghemat bensin agar kantong tidak jebol.
Tepatnya pada Sabtu, 3 September 2022 Presiden Joko Widodo resmi mengumumkan kenaikan harga BBM bersubsidi, yakni harga Pertalite naik dari Rp7.650 per liter menjadi Rp10.000 per liter. Bukan hanya Pertalite, Pertamax dan Solar juga ikut mengalami kenaikan.
Banyak sekali imbas yang dapat dirasakan oleh masyarakat, khususnya untuk mereka yang bekerja mengandalkan kendaraan pribadi. Mereka harus memutar otak supaya dapat berhemat di tengah keadaan kenaikan harga bahan bakar minyak ini. Perlu adanya kesadaran untuk menyiasati keadaan tersebut, salah satu caranya adalah menerapkan teknik eco driving.
Sebelumnya, kita ketahui terlebih dahulu apa itu teknik eco driving. Eco driving merupakan cara mengemudi yang bertujuan untuk mengoptimalkan konsumsi bahan bakar secara efisien serta berperan mengurangi risiko kecelakaan di jalan raya. Perlu digaris bawahi, yakni cara mengemudi, ya.
Tahukah kamu bahwa ternyata perilaku berkendara bisa mempengaruhi konsumsi bahan bakar minyak (BBM)? Misalnya, ketika kita berkendara secara ugal-ugalan, perilaku seperti ini ternyata menjadi salah satu pemicu bahan bakar kita cepat habis.
Selain dapat menghemat BBM, teknik ini juga dinilai ramah lingkungan, lho. Penasaran dengan salah satu tips menghemat bensin yang satu ini? Simak terus artikelnya, ya!
Tips pertama yang bisa diterapkan dalam teknik ini adalah menjaga kecepatan saat berkendara. Usahakan kecepatan kendaraan saat kamu gunakan stabil. Dengan membuka gas secara perlahan dan konstan, dan didukung dengan tidak melakukan rem mendadak, kecuali dalam keadaan darurat.
Jangan agresif dan ugal-ugalan, tetap ikuti standar kecepatan sesuai dengan peraturan yang berlaku, ya.
Akselerasi yang dilakukan secara tiba-tiba, merupakan salah satu penyebab pemborosan penggunaan bahan bakar. Masalah ini dapat diatur dengan melakukan manajemen pengaturan jarak dengan kendaraan di depan kita. Menurut Rifat Sungkar, Wakil Ikatan Motor Indonesia, rumus tiga detik dapat membantu mengatasi masalah akselerasi.
Maksudnya adalah kita memperkirakan jarak antara kendaraan kita dengan kendaraan di depan dengan perkiraan jarak sekitar tiga detik. Dengan rumus tiga detik ini, kita mendapatkan space untuk mengetahui apa tindakan yang harus dilakukan.
Memastikan tekanan ban kendaraan kamu juga salah satu cara untuk menghemat BBM, lho. Apa hubungannya?
Jangan pernah meremehkan tekanan ban, ya. Kita ibaratkan dengan mengayuh sepeda dengan ban yang kempes, tentu kita memerlukan energi yang lebih karena tekanan udara yang kurang membuat sepeda menjadi lebih berat untuk dikayuh.
Sama halnya dengan kendaraan bermotor. Ban kendaraan yang kurang angin tentu akan membuat mesin bekerja lebih keras, sehingga membutuhkan lebih banyak bahan bakar.
Kamu ingin mendapatkan performa terbaik kendaraanmu? Pastikan kamu juga memperhatikan kondisi kendaraanmu. Salah satu caranya adalah dengan melakukan servis rutin minimal 3 bulan sekali atau setiap penggunaan mencapai 5000 Km.
Dengan melakukan service secara berkala, saluran bahan bakar dan komponen kendaraan lainnya akan diperiksa dan terjaga dalam kondisi terbaik. Hal itu akan membuat konsumsi bahan bakar menjadi lebih irit dan efisien. Hayo, kamu sudah servis kendaraan belum?
Tips menghemat bensin agar kantong tidak jebol selanjutnya yakni mematikan mesin kendaraan jika tidak digunakan dalam waktu yang cukup lama. Waktu maksimal untuk menghemat bahan bakar mesin kendaraan adalah sekitar 10 menit.
Saat ini sudah ada beberapa kendaraan sudah dilengkapi dengan teknologi Idling Stop System. Salah satu sistem yang berguna untuk mematikan mesin secara otomatis apabila tidak digunakan dalam waktu tertentu. Teknologi yang satu ini memang difungsikan untuk mengurangi penggunaan bahan bakar minyak di kendaraanmu.
Untuk kamu yang belum memiliki fitur tersebut, alangkah baiknya untuk segera mematikan mesin jika tidak digunakan dalam waktu yang lama.
