7 Fakta Bisnis Thrifting yang Dinilai Ilegal oleh Presiden Jokowi

Pemerintah mulai memerangi bisnis thrifting, nih!

7 Fakta Bisnis Thrifting yang Dinilai Ilegal oleh Presiden Jokowi

Follow Popbela untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Whatsapp Channel & Google News

Belakangan ini, bisnis thrifting semakin digandrungi oleh masyarakat Indonesia, terutama kalangan anak muda masa kini. Thrifting sendiri mengacu kepada kegiatan belanja barang bekas yang dinilai masih mempunyai kualitas bagus seperti sepatu, pakaian, atau tas. 

Ada sensasi menyenangkan saat berburu barang thrifting bak menemukan harta karun di lautan. Harganya pun cenderung ramah di kantong. Makanya, tidak mengherankan kalau anak muda masa kini gemar untuk berbelanja barang bekas dari luar negeri tersebut. 

Kendati diminati banyak pihak, keberadaan bisnis thrifting dinilai ilegal dan Presiden Jokowi melarang barang bekas impor, karena menganggu UMKM di Indonesia. Lantas, bagaimana awal mula bisnis thrifting? Berasal dari negara mana bisnis thrifting ini? Ikuti fakta mengejutkan mengenai bisnis thrifting di sini. 

1. Sudah ada sejak abad ke-19

7 Fakta Bisnis Thrifting yang Dinilai Ilegal oleh Presiden Jokowi

Melansir dari berbagai sumber, bisnis thrifting diketahui sudah ada sejak tahun 1300-an di benua Eropa. Thrifting mulai berkembang pada pertengahan abad ke-19 karena lonjakan pendatang baru saat gelombang besat di Amerika. 

Revolusi industri yang memproduksi pakaian secara massal membuat harga menjadi lebih murah dan dianggap sebagai barang sekali pakai. Apalagi masa perang dunia I dan II, permintaan thrifting berkembang pesat dan menyebar luas ke seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia. 

2. Didominasi oleh negara Asia Timur

Mengutip merdeka.com, salah satu pedagang thrifting di pusat perbelanjaan mengaku bahwa pakaian impor banyak didominasi oleh negara Asia Timur, seperti Korea Selatan dan Jepang. 

Dapat dikatakan, kedua negara tersebut merupakan kiblat fashion saat ini, karena model dan corak dari negara tersebut berkualitas. Bahkan, banyak pembeli lebih tertarik untuk memilih pakaian dari kedua negara itu. 

Kendati tidak menutup kemungkinan, ada barang impor dari negara lain, yaitu Tiongkok dan Amerika. Beberapa negara tersebut memang menjadi pemasok terbesar thrifting di Indonesia. 

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here