Kebanyakan hubungan antara karyawan dan atasan cenderung kaku dan dingin. Padahal memiliki hubungan yang baik dengan atasan bisa memudahkan perjalanan karir yang sedang kamu jalani. Kamu bisa saja mencari cara untuk mendekatkan diri dengan atasan. Saat sudah merasa dekat, nggak jarang atasan menganggapmu sebagai rekan kerja dengan hubungan yang lebih kasual. Meski santai, ternyata kamu bisa saja membuatnya marah dengan melakukan hal ini Bela.
Kamu mungkin saja dikenal sebagai orang yang ramah dan seru. Namun, bila kamu lebih banyak menghabiskan waktu untuk mengobrol dengan rekan kerja, atasan akan berpikir kamu nggak bekerja secara maksimal. Ingat Bela, perusahaan menggaji kamu bukan untuk bersosialisasi semata. Jadi, jangan sampai kamu dianggap memakan gaji buta ya.
Perusahaan memang menyediakan banyak fasilitas yang bisa kamu gunakan untuk keperluan bekerja. Meski menjadi hak kamu untuk sementara, bukan berarti kamu bisa menggunakan seenaknya. Ada baiknya kamu tidak menggunakan untuk keperluan pribadi yang dapat merugikan kantor ya Bela.
Perusahaan kamu mungkin saja tidak terikat jam kerja yang ketat. Aturan yang fleksibel seharusnya membuat kamu lebih bertanggung jawab pada perusahaan. Kebiasan datang terlambat dengan wajah tak berdosa tentu membuat atasanmu kesal. Coba renungkan, apa banyak karyawan yang datang lebih siang dari atasannya sendiri?

Karyawan berhak mendapat promosi bila menunjukkan performa kerja yang terus meningkat. Karena dekat dengan atasan, kamu justru menganggap atasan akan tetap memberimu kesempatan secara cuma-cuma. Kamu pun sering terlihat bermalas-malasan dan melewati batas laporan. Bukan saja atasan, kamu bahkan ikut menyusahkan rekan kerja lain untuk menyelesaikan pekerjaanmu.
Kamu tentu harus menghargai setiap orang disekitar terutama atasanmu yang terlibat langsung. Bila tidak ingin terkena masalah, hindari sikap menyebalkan dan melupakan rasa hormatmu padanya. Jangan sampai, curhatan kamu yang menjelek-jelekan atasan membuat kamu dipecat secara tidak terhormat ya Bela.