Denny Darko menerima penghargaan MURI (Museum Rekor Dunia Indonesia). Kali ini, Denny Darko dan rekannya Chintya Akeni Kierayuki berhasil menyusun 1.705 rubik bergambar tokoh dalam film Ant-Man and the Wasp: Quantumania. Penyerahan penghargaan ini diberikan langsung oleh Awan Rahargo selaku Direktur Marketing MURI Indonesia di Gandaria City Mall pada Jumat (17/2/2023) lalu.
Instalasi rubik sepanjang 308 cm dan tinggi 180 cm ini menampilkan wajah Scott Lang, Kang The Conqueror, dan Hope Van Dyne yang tersusun dalam enam kombinasi warna. Dalam wawancara singkat bersama Denny Darko ia menuturkan jika rekor MURI ini sekaligus memecahkan rekor ia sebelumnya yakni 1.500 rubik di tahun 2019.
Kendala yang dihadapi
Chintya Akeni Kierayuki selaku rekan Denny Darko dalam instalasi rubik kali ini mengisahkan sedikit kendala yang mereka hadapi. Ia menuturkan, karena membutuhkan ribuan rubik tak jarang kualitasnya berbeda, contohnya stiker rubik yang berbeda warna dan warna yang luntur.
Denny juga menambahkan jika pengiriman rubik agak tersendat karena Imlek. Di sisi lain, persiapan yang mereka lakukan sudah cukup lama, mulai dari pemesanan rubik hingga penggambaran desain yang akan dibuat. “Kalau persiapan itu mungkin dari sekitar satu setengah bulan yang lalu. Kami dihubungi dan diberikan kesempatan, panggung ini, untuk bisa melakukan ini,” ungkap Denny Darko.
Meski menghadapi beberapa kendala, pada akhirnya Denny dan Chintya berhasil memecahkan rekor MURI sebagai karya seni dari kubus rubik terbanyak di Indonesia. “Pembuatannya total 21 jam, tapi terpecah di beberapa hari, dan diskusi serta nyari-nyari gambar dan sebagainya di luar proses itu tadi,” ungkap Denny Darko.
MURI dorong talenta Tanah Air untuk memecahkan rekor
Denny Darko dan Chintya Akeni Kierayuki mendapat penghargaan rekor MURI sebagai lukisan dari rangkaian kubus rubik terbanyak di Indonesia. MURI memasukkan instalasi rubik ini ke dalam indikator superlatif sebagai penghargaan. Direktur Marketing MURI Indonesia, Awan Rahargo, menjelaskan empat kriteria MURI.
Pertama adalah superlatif artinya terukur—baik tercepat, terlama, hingga terbanyak. Selanjutnya ada unik atau sesuatu yang sulit untuk ditiru. Ketiga yakni langka dan yang terakhir adalah karya atau sesuatu yang pertama kali dilakukan.
“Ke depannya, MURI Indonesia berharap bahwa kita akan melihat karya seni lainnya yang belum pernah kita lihat. Namun juga melalui sketsa lukisan rubik ini bisa menginspirasi kita semua untuk bisa menciptakan ide-ide rekor MURI baru lainnya,” ungkap Awan Rahargo. Ia menambahkan, jika ada seniman muda yang mampu memecahkan rekor dunia MURI akan apresiasi sebagai The World Record.
Bela, untuk kamu yang tertarik melihat langsung instalasi rubik karya Denny Darko dan Chintya Akeni Kierayuki dapat mengunjungi main atrium Gandaria City Mall. Di sini kamu juga bisa menikmati special exhibition Ant-Man and the Wasp: Quantumania. Selamat bersenang-senang!
