Review Film Detective Conan: The Fist Blue Sapphire yang Menegangkan 

Sudah nonton belum?

Review Film Detective Conan: The Fist Blue Sapphire yang Menegangkan 

Follow Popbela untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Whatsapp Channel & Google News

Setelah rilis di Jepang pada April 2019 lalu, film Detective Conan: The Fist Blue Sapphire akhirnya tayang di bioskop Indonesia mulai 24 Juli 2019. Film ke-23 Detective Conan seri Case Closed ini pun menjadi salah satu film yang paling ditunggu-tunggu oleh para penggemar di Indonesia. Bahkan, film ini berhasil mengalahkan Avengers: Endgame di Box Office Jepang, lho!

Menghadirkan tokoh dan nuansa film yang bikin penasaran, secara garis besar Detective Conan: The Fist Blue Sapphire masih mengisahkan tentang pengungkapan kasus pembunuhan. Menariknya, untuk pertama kalinya film Detective Conan mengambil setting di luar Jepang, tepatnya di Singapura. Sebelum menonton film Detective Conan, yuk simak review-nya dari Popbela berikut ini!

Sinopsis: Permata blue sapphire dari abad ke-19 yang diperebutkan banyak orang

Review Film Detective Conan: The Fist Blue Sapphire yang Menegangkan 

Film ini akan menceritakan tentang sebuah permata yang dikenal dengan sebutan blue sapphire yang tenggelam ke dasar laut pada akhir abad ke-19. Permata tersebut akhirnya ditemukan oleh seorang jutawan yang kemudian menjadikannya sebagai hadiah dalam sebuah turnamen karate di Singapura. Ketika permata tersebut dipamerkan dalam acara di hotel Marina Sands Singapura, suatu pembunuhan terjadi. Kartu milik Kaito Kid yang berlumuran darah ditemukan di TKP.

Sementara itu, Kogoro Mouri, Ran, dan Sonoko datang ke Singapura untuk menonton turnamen karate yang diikuti oleh kekasih Sonoko, Makoto Kyogoku. Conan Edogawa yang nggak memiliki paspor, akhirnya bisa sampai ke Singapura berkat trik ajaib dari Kaito Kid. Namun, untuk kembali ke Jepang, Conan harus mematuhi Kid dan ia pun berpura-pura menjadi seseorang bernama Artur Hirai.  

Kid yang menyamar sebagai Shinichi Kudo pun berencana mencuri permata blue sapphire yang berharga tersebut dari brankas bawah tanah milik jutawan. Namun, usahanya digagalkan oleh Leon Lowe, detektif Singapura dan psikolog perilaku kriminal ternama.  

Film Detective Conan pertama yang mengambil latar Singapura

Yang istimewa, film terbaru Detective Conan kali ini mengambil setting berbeda dari film-film sebelumnya. Jika biasanya petualangan Conan selalu berada di Jepang, kini setting filmnya bertempat di salah satu negara Asia Tenggara, yakni Singapura.

Gosho Aoyama yang menjadi visual dari film ini menggambarkan kawasan Marina Bay Sands di Singapura yang terkenal itu sebagai lokasi terjadinya kasus pembunuhan. Seperti film Detective Conan sebelumnya, latar tempat di film ini juga digambarkan dengan sangat detail dan tampak nyata. Tentu ini membuat saya sebagai penonton ikut terpukau dan berdecak kagum. Cerita yang tampak real juga berhasil membuat saya ikut tegang menyaksikan adegan demi adegan yang ditampilkan. 

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here