Hukum Memelihara Anjing dalam Islam, Cari Tahu Dulu Sebelum Mengadopsi

Umat Islam wajib tahu, nih!

Hukum Memelihara Anjing dalam Islam, Cari Tahu Dulu Sebelum Mengadopsi

Follow Popbela untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Whatsapp Channel & Google News

Anjing merupakan salah satu hewan yang sering dijadikan peliharaan. Tentu kita wajib mengetahui apa hukum dalam agama Islam saat memelihara hewan yang satu ini.

Menurut Rasulullah SAW, memelihara anjing tanpa sebab dapat mengurangi pahala seseorang menurut Rasulullah SAW. Pernyataan tersebut diungkapkan dalam Hadis Riwayat Muslim, sebagai berikut.

وفي رواية لمسلم من اقتنى كلبا ليس بكلب صيد، ولا ماشية ولا أرض، فإنه ينقص من أجره قيراطان كل يوم.

Artinya: "Dalam riwayat Muslim Rasulullah SAW bersabda, 'Siapa saja yang memelihara anjing bukan anjing pemburu, penjaga ternak, atau penjaga kebun, maka pahalanya akan berkurang sebanyak dua qirath setiap hari'."

Agar lebih paham lagi terkait hukum memelihara anjing, berikut rangkuman beberapa pernyataan dari para ulama mengenai hukum memelihara anjing. Yuk, disimak, Bela!  

1. Menurut Ulama Madzhab Syafi’i

Hukum Memelihara Anjing dalam Islam, Cari Tahu Dulu Sebelum Mengadopsi

Tentu kita sudah mengetahui bahwa seorang Muslim diharamkan memelihara anjing. Namun, kita diperbolehkan memelihara anjing dengan alasan tertentu. Misalnya untuk berburu, menjaga tanaman dan menjaga ternak.

Namun tentu sebagai muslim yang taat kamu harus menaati seluruh perintah dari Rasulullah SAW tanpa terkecuali, sesuai dengan perkataan Madzhab Syafi’i yang menjelaskan tentang haramnya memelihara anjing dengan alasan kasian atau apapun.

وأما اقتناء الكلاب فمذهبنا أنه يحرم اقتناء الكلب بغير حاجة ويجوز اقتناؤه للصيد وللزرع وللماشية وهل يجوز لحفظ الدور والدروب ونحوها فيه وجهان أحدهما لا يجوز لظواهر الأحاديث فإنها مصرحة بالنهى الا لزرع أو صيد أو ماشية وأصحها يجوز قياسا على الثلاثة عملا بالعلة المفهومة من الاحاديث وهى الحاجة

Artinya: "Adapun memelihara anjing tanpa hajat tertentu dalam madzhab kami adalah haram. Sedangkan memeliharanya untuk berburu, menjaga tanaman, atau menjaga ternak, boleh. Sementara ulama kami berbeda pendapat perihal memelihara anjing untuk jaga rumah, gerbang, atau lainnya. Pendapat pertama menyatakan tidak boleh dengan pertimbangan tekstual hadis. Hadis itu menyatakan larangan itu secara lugas kecuali untuk jaga tanaman, perburuan, dan jaga ternak. Pendapat kedua–ini lebih shahih–membolehkan dengan memakai qiyas atas tiga hajat tadi berdasarkan illat yang dipahami dari hadits tersebut, yaitu hajat tertentu."

2. Menurut Imam Malik

Melanjutkan perkataan sebelumnya, Imam Malik membolehkan memelihara anjing untuk keperluan menjaga hewan ternak, tanaman, dan berburu. Kurang lebih memang sama dengan pernyataan dari Madzhab Syafi’i yang sudah disampaikan sebelumnya.

Lebih jelasnya lagi kamu bisa melihat penyampaian yang disampaikan oleh Ibnu Abdil Barr berikut ini.

وأجاز مالك اقتناء الكلاب للزرع والصيد والماشية وكان بن عمر لا يجيز اتخاذ الكلب إلا للصيد والماشية خاصة ووقف عندما سمع ولم يبلغه ما روى أبو هريرة وسفيان بن أبي زهير وبن مغفل وغيرهم في ذلك

Artinya: "Imam Malik membolehkan pemeliharaan anjing untuk jaga tanaman, perburuan, dan jaga hewan ternak. Sahabat Ibnu Umar tidak membolehkan pemeliharaan anjing kecuali untuk berburu dan menjaga hewan ternak. Ia berhenti ketika mendengar dan hadis riwayat Abu Hurairah, Sufyan bin Abu Zuhair, Ibnu Mughaffal, dan selain mereka terkait ini tidak sampai kepadanya."

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here