Review 'Now You See Me 3' (2025): Puas Melepas Rindu dengan Para The Horsemen

Setelah hampir satu dekade, The Horsemen kembali dengan energi baru dan dinamika generasi penerusnya.
The Horsemen terpisah dan harus berkumpul kembali untuk misi besar yang melibatkan kartu tarot misterius.
Reuni The Horsemen dengan para magician muda dari generasi Gen Z menghadirkan gesekan, transisi kekuasaan, dan kolaborasi lintas generasi yang menarik.
Setelah hampir satu dekade, The Horsemen akhirnya kembali ke layar lebar lewat Now You See Me, Now You Don’t, sebuah sekuel yang tidak hanya mengobati rindu, tapi juga menghadirkan energi baru dari generasi penerusnya. Sejak film pertama rilis tahun 2013, seri ini sudah memiliki tempat istimewa di hati banyak penonton (termasuk saya) berkat trik sulapnya yang cerdas, plot yang terus menipu pikiran, dan ansambel pemain yang terasa seperti keluarga. Kini, semua itu hadir lagi, namun dengan racikan segar dan dinamika generasi yang membuat kisah ini tetap relevan dan seru untuk diikuti.
Sudah siap menyaksikan The Horsemen di layar lebar lagi, Bela? Simak dulu review singkat dari film Now You See Me, Now You Don't berikut ini.
Sinopsis 'Now You See Me, Now You Don't' (2025)
Setelah terpisah karena kesibukan masing-masing dan memiliki kepentingan tersendiri, The Horsemen (para pesulap yang tenar karena kebaikannya membagikan uang dari mereka yang korup untuk masyarakat biasa), akhirnya kembali. Mereka kembali karena sama-sama menerima sebuah kartu tarot yang menuntun mereka pada Veronika Vanderberg (Rosamund Pike), konglomerat yang menjual barang-barang terlarang kepada para mafia di seluruh dunia.
Karena sudah lama tak bersama, hubungan keempat anggota The Horsemen: J. Daniel Atlas (Jesse Eisenberg), Merritt McKinney (Woody Harrelson), Jack Wilder (Dave Franco), dan Henley Reeves (Isla Fisher) menjadi agak awkward. Mereka belum sekompak dulu dan bahkan ego mereka yang sama-sama tinggi awalnya membuat mereka tak ingin terlibat misi yang sama lagi.
Namun, tiga magician muda yang secara tak sengaja mempertemukan mereka: Charlie Vanderberg (Justice Smith), Bosco Leroy (Dominic Sessa) dan June McClure (Ariana Greenblatt), meyakinkan The Horsemen bahwa mereka masih dibutuhkan dan keahlian serta kekompakan mereka tak tergantikan.
Dengan kejadian ini, apakah mereka bisa menyelesaikan misi tersebut dan membongkar kedok kejahatan Veronika?
| Producer | Bobby Cohen, Alex Kurtzman, Roberto Orci |
| Writer | Eric Warren Singer, Michael Lesslie |
| Age Rating | D13+ |
| Genre | Heist |
| Duration | 112 Minutes Minutes |
| Release Date | 11 November 2025 |
| Theme | Heist, Magician |
| Production House | Lionsgate |
| Where to Watch | XXI Cinemas, CGV Cinemas, Cineapolis |
| Cast | Jesse Eisenberg, Woody Harrelson, Dave Franco, Isla Fisher, Justice Smith, Dominic Sessa, Ariana Greenblatt, Lizzi Caplan, Rosamund Pike, Morgan Freeman |
Trailer 'Now You See Me, Now you Don't' (2025)
'Now You See Me, Now You Don't' Still Images
Reuni The Horsemen yang sudah lama dinanti

Film ketiga ini menjadi jawaban bagi kerinduan penggemar akan aksi The Horsemen yang selama ini dikenal lihai, penuh karisma, dan selalu berada selangkah lebih maju dari semua orang. Setelah bertahun-tahun tidak tampil bersama, masing-masing karakter diceritakan menjalani hidupnya sendiri, hingga sebuah misi besar memaksa mereka berkumpul kembali.
Yang menarik, proses reuni ini tidak dihadirkan secara dramatis berlebihan. Sang sutradara, Ruben Fleischer, memberikan ruang bagi setiap karakter untuk kembali melebur dengan ritme lama mereka, tetapi tetap memunculkan sisi-sisi baru yang belum pernah kita lihat sebelumnya. Hasilnya? Sebuah dinamika yang terasa matang, dewasa, dan tetap sangat menghibur.
Film ini juga berhasil menjaga prinsip dasar franchise Now You See Me: keajaiban bukan hanya ada di trik sulapnya, tetapi juga pada bagaimana para karakter bersatu sebagai satu tim. Ada rasa "homecoming" yang hangat ketika mereka kembali tampil dalam formasi penuh.
Pertemuan dua generasi magician yang membuat film ini semakin kaya akan cerita

Sekuel ini tidak hanya menghadirkan The Horsemen lama, tetapi juga memperkenalkan para magician muda dari generasi Gen Z. Mereka adalah para penerus yang punya gaya, ritme, dan trik yang berbeda, lebih cepat, lebih digital, dan lebih penuh spontanitas.
Pertemuan dua generasi ini jelas menghadirkan gesekan. Ada momen awkward, saling tersinggung, dan perbedaan cara pandang yang terasa sangat relate dengan realitas dunia kerja saat ini. Namun justru di situlah letak daya tariknya. Film ini memperlihatkan transisi kekuasaan dan kolaborasi lintas generasi yang tidak selalu mulus, tetapi dapat menjadi luar biasa ketika masing-masing pihak saling menghargai.
Perkembangan mereka dari saling ragu menjadi satu tim yang solid merupakan salah satu kekuatan utama film ini. Rasanya menyenangkan melihat The Horsemen belajar dari generasi baru, dan sebaliknya para magician muda mulai menghormati senior mereka bukan hanya karena reputasi, tetapi karena kemampuan dan integritas.
Visual Dubai dan Prancis yang menawan, bikin pengin liburan!

Sejalan dengan tradisinya, Now You See Me kembali membawa kita berpetualang ke negara-negara yang eksotis dan penuh karakter. Setelah pernah bermain di New York, Las Vegas, New Orleans, dan Shanghai, kini giliran Prancis dan Dubai menjadi panggung keajaiban para Horsemen.
Pembukaan film yang mengambil latar kastil tua di Prancis terasa magis, penuh misteri, suasana rustic, dan potensi trik yang memanfaatkan arsitektur bangunannya. Sementara final act di Dubai menghadirkan kontras yang memanjakan mata: gedung-gedung futuristis, kilauan malam, serta transisi menawan ke hamparan padang pasir yang gersang namun indah.
Perpaduan keduanya membuat film ini terasa seperti paket liburan high-speed penuh ilusi. Kita tidak hanya menyaksikan trik sulap, tapi juga "melarikan diri" sejenak ke visual-visual spektakuler yang menghidupkan intensitas dari cerita ini.
Pujian untuk ansambel casts yang kuat

Hampir seluruh cast lama kembali, dan mereka tampil seolah tidak pernah pergi. Chemistry mereka, Jesse Eisenberg, Woody Harrelson, Dave Franco, Isla Fisher, Lizzi Caplan, dan Morgan Freeman, masih sekuat dulu, bahkan kini terasa lebih dewasa dan solid. Namun daya tarik terbesar film ini datang dari interaksi mereka dengan jajaran pemain muda.
Para Gen Z ini, Justice Smith, Dominic Sessa, dan Ariana Greenblatt, bukan sekadar pendatang baru, tetapi diberi ruang yang cukup besar untuk memamerkan skill dan karakter khas masing-masing. Ada gaya sulap modern yang lebih digital dan cepat, ritme bicara yang berbeda, dan sekaligus energi baru yang membuat film ini terasa lebih muda tanpa meninggalkan akar ceritanya.
Tentu saja, kehadiran karakter antagonis Veronica juga menjadi highlight tersendiri. Aktris yang memerankannya begitu meyakinkan, hingga kita benar-benar dibuat kesal, geregetan, dan penasaran bagaimana The Horsemen bisa mengalahkan dan membuka kedoknya.
Trik sulap, misteri, dan drama yang diracik pas

Now You See Me, Now You Don’t tetap mempertahankan ciri khas franchise mereka: trik sulap yang smart, drama yang tidak berlebihan, dan misteri yang terus membuat penonton menebak-nebak. Bedanya, kini ada lapisan cerita tentang regenerasi, kolaborasi lintas generasi, serta bentuk baru dari kepercayaan dalam sebuah tim.
Film ini berhasil memadukan nostalgia dengan kehadiran karakter baru tanpa terasa dipaksakan. Setiap trik memiliki alasan. Setiap konflik memiliki tujuan. Dan setiap karakter diberi ruang untuk bersinar. Rasanya seperti menyaksikan jam tangan mekanik yang bergerak harmonis yang rumit, presisi, tetapi tetap memukau.
Bagi penggemar sejak 2013, film ini adalah hadiah yang memuaskan. Bagi penonton baru, film ini tetap menghibur dan mudah diikuti. Now You See Me, Now You Don’t berhasil membuktikan bahwa keajaiban tidak pernah benar-benar hilang, dia hanya menunggu momen yang tepat untuk kembali muncul.
Siap menyaksikannya di bioskop, Bela?



















