Profil Kirana Larasati, Raih Runner Up Miss Universe Indonesia 2025

- Kirana Larasati meraih gelar 2nd Runner Up Miss Universe Indonesia 2025
- Seorang aktris dan politisi dengan karier panjang sejak awal 2000-an
- Berpengalaman dalam dunia hiburan, bisnis diving, dan kiprah politik
Kirana Larasati kembali menjadi sorotan publik setelah berhasil meraih gelar 2nd Runner Up Miss Universe Indonesia 2025. Aktris sekaligus politisi ini mengejutkan banyak pihak karena keberaniannya tampil di ajang kontes kecantikan bergengsi, meski sebelumnya ia lebih dikenal lewat karya seni peran dan kiprah politik.
Prestasi tersebut terasa istimewa, mengingat Kirana bukanlah pendatang baru di dunia hiburan, melainkan sosok dengan perjalanan karier panjang sejak awal 2000-an. Di usia 37 tahun, ia membuktikan diri mampu bersaing dengan para finalis muda dan tampil percaya diri di panggung nasional.
Lalu, siapa sebenarnya Kirana Larasati? Mari simak profilnya dalam artikel berikut ini, Bela!
Profil singkat Kirana Larasati

Kirana Larasati Hanafiah lahir di Jakarta pada 29 Agustus 1987. Sejak muda, ia dikenal sebagai sosok yang aktif dan penuh semangat dalam menekuni berbagai bidang. Meski pernah menempuh pendidikan di Sekolah Tinggi Manajemen Prasetiya Mulya jurusan Manajemen, ia memutuskan untuk mengundurkan diri dan menekuni dunia hiburan yang akhirnya membesarkan namanya.
Awal karier di dunia hiburan

Kirana tidak pernah menyangka dirinya akan menjadi aktris. Kesempatan itu datang setelah ia memenangkan kontes promosi film Eiffel I’m in Love yang diadakan oleh sebuah stasiun radio. Hadiah makan malam dengan aktor Samuel Rizal dan aktris Shandy Aulia justru mempertemukannya dengan Dewi Yulia Razif, casting director Soraya Intercine Films. Dari situlah Kirana mendapat kesempatan mengikuti casting hingga akhirnya debut dalam sinetron Tunjuk Satu Bintang (2002).
Nama Kirana semakin melambung setelah membintangi sinetron Azizah (2007) yang membuat wajahnya dikenal luas publik. Ia kemudian aktif membintangi berbagai sinetron lain seperti Senandung Masa Puber, Benci Bilang Cinta, Cinta Bunga, hingga Cinta dan Kesetiaan. Tak hanya di layar kaca, Kirana juga berperan dalam film-film populer, di antaranya Perempuan Punya Cerita (2008), Purple Love (2011), Slank Nggak Ada Matinya (2013), hingga Rumput Tetangga (2019) dan 48 Jam untuk Indah (2022).
Selain sinetron dan film layar lebar, ia juga aktif bermain di puluhan FTV serta muncul di berbagai video musik, misalnya “Jangan Lupakan” (Nidji, 2007) dan “Dia” (Maliq & D’Essentials, 2008). Keberagaman karya tersebut membuat Kirana dikenal sebagai aktris serba bisa yang mampu tampil dalam berbagai genre, dari drama, romansa, hingga horor. Dengan jejak panjang di industri hiburan, wajar bila pencapaiannya di Miss Universe Indonesia 2025 semakin melengkapi catatan prestasi Kirana sebagai figur publik multitalenta.
Bisnis dan kiprah di dunia politik

Di luar dunia hiburan, Kirana Larasati juga dikenal sebagai sosok yang giat menekuni bisnis. Salah satu yang paling menonjol adalah usahanya di bidang diving, sebuah pilihan yang sangat dekat dengan kecintaannya pada alam dan olahraga air. Bagi Kirana, bisnis ini bukan hanya sekadar ladang penghasilan, tetapi juga sarana untuk menyalurkan hobi, menjaga kelestarian lingkungan, sekaligus membuka peluang usaha yang berkelanjutan.
Tak berhenti di situ, Kirana sempat pula menjajal dunia politik. Pada Pemilu 2019, ia mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI dari Partai PDIP di daerah pemilihan Jawa Barat I. Meski gagal meraih kursi legislatif, langkah tersebut memperlihatkan kepeduliannya terhadap isu-isu sosial dan masyarakat. Ia kemudian sempat bergabung lebih dalam dengan PDIP, namun akhirnya memutuskan mundur demi kembali fokus pada kegiatan profesional serta aktivitas advokasinya di luar politik praktis.
Pencapaian di Miss Universe Indonesia 2025

Langkah Kirana Larasati memasuki dunia pageant benar-benar mengejutkan publik. Pada 1 Agustus 2025, ia ikut audisi offline Miss Universe Indonesia 2025 di Plaza Indonesia. Meski baru pertama kali menjajal kontes kecantikan, Kirana tampil penuh percaya diri di panggung nasional. Hasilnya, ia berhasil meraih posisi 2nd Runner Up, sebuah prestasi yang terasa istimewa karena ia bukan berasal dari latar belakang pageant profesional.
Dalam prosesnya, Kirana menekankan bahwa gelar hanyalah bonus. Yang lebih berharga baginya adalah pengalaman baru yang ia peroleh, mulai dari public speaking, teknik berjalan di runway, hingga cara menampilkan diri dengan elegan. Menurutnya, semua keterampilan itu merupakan bekal penting yang tidak pernah ia temukan selama berkarier di dunia hiburan. Keberanian Kirana untuk tampil di usia 37 tahun juga menuai apresiasi luas, karena dianggap mematahkan stereotip bahwa panggung kecantikan hanya milik generasi muda.
Usai ajang tersebut, Kirana segera kembali ke aktivitasnya yang padat. Ia dijadwalkan terbang ke Tokyo untuk menjadi pembicara internasional, melanjutkan bisnis diving yang telah lama ia bangun, serta tetap aktif mengajar. Dalam wawancara, ia menegaskan akan kembali menjadi dirinya yang semula — seorang aktris, aktivis, sekaligus pebisnis yang konsisten menyuarakan advokasi. Meski hanya menempati posisi ketiga, Kirana mengaku puas dan dengan lapang dada memberikan apresiasi kepada pemenang utama, seraya menyebut bahwa semua finalis memiliki bakat luar biasa.



















