- "Tippy Toes" (2022) – Single debut
- "Mascara", "Shooting Star", "Left Right", "Woke Up" – Rilisan yang turut mengukuhkan gaya musik XG
- "XG Cypher" – Video rap yang menjadi viral global
- "Show You Can" (2023, bersama Maya)
Profil Cocona XG, Mengaku Transmaskulin Non-Biner Usai Operasi Angkat Payudara
Intinya sih...
- Cocona XG mengungkap dirinya sebagai transmaskulin nonbiner
- Ia menjalani top surgery awal tahun ini dan berbagi pesan panjang di Instagram
- Pengumumannya memicu beragam respons dari publik dan rekan selebriti, termasuk dukungan dan ketidaksetujuan
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)
Kabar mengejutkan datang dari dunia K-pop ketika Cocona, rapper sekaligus maknae XG, merayakan ulang tahunnya yang ke-20 dengan pengumuman pribadi yang menyentuh banyak orang. Melalui unggahan di Instagram @xgofficial, ia dengan berani mengungkap bahwa dirinya adalah transmaskulin non-biner dan telah menjalani top surgery awal tahun ini—sebuah pernyataan yang langsung menggema luas dan mendapat respons hangat dari publik.
Di tengah besarnya sorotan, banyak yang ingin mengetahui lebih lengkap siapa sosok Cocona di balik panggung, terutama setelah pengumumannya memicu beragam reaksi pro dan kontra di kalangan penggemar. Jika ingin tahu informasi lengkapnya, mari simak dalam artikel berikut ini, Bela!
Profil dan latar belakang Cocona XG
Cocona, yang memiliki nama lengkap Akiyama Kokona, lahir pada 6 Desember 2005 di Kanto, Jepang. Ia merupakan warga negara Jepang dan dikenal sebagai maknae sekaligus main rapper dari grup XG. Cocona tampil sebagai salah satu anggota yang paling menonjol berkat kemampuan rap serta pesonanya yang khas. Sosok yang fasih berbahasa Jepang, Korea, dan Inggris ini, sering disebut calon “ace” dalam grup karena bakatnya yang serbabisa.
Ketertarikan Cocona pada dunia musik sudah terlihat sejak dini. Ia menempuh pendidikan di AVEX Artist Academy, sebuah institusi seni bergengsi di Jepang, sebelum akhirnya terlibat dalam proyek grup A-CE. Perjalanannya semakin bersinar ketika ia berhasil memenangkan audisi Kira Challe 2018 dalam kategori menyanyi. Sejak saat itu, kemampuan dan potensinya semakin terlihat jelas hingga akhirnya membawanya debut bersama XG dan menjadi salah satu anggota yang paling disorot.
Perjalanan karier Cocona XG
Cocona menjadi anggota ketiga XG yang diperkenalkan ke publik pada 31 Januari 2022. Dengan kemampuan rap yang matang untuk usianya, ia menempati posisi main rapper sekaligus maknae, membuatnya menjadi salah satu daya tarik utama XG. Tahun 2022 menjadi titik penting ketika XG resmi debut dengan single "Tippy Toes", disusul berbagai perilisan yang memperkuat identitas grup sebagai girl group global berwarna hip-hop dan R&B.
Namanya semakin melejit ketika video cypher XG dirilis—menampilkan Cocona, Maya, Harvey, dan Jurin—yang langsung viral karena rap trilingual Cocona dalam bahasa Jepang, Korea, dan Inggris. Prestasinya mendapat pujian dari nama-nama besar seperti Jackson Wang dan Milli. Pada tahun 2023, Cocona dan Maya terlibat dalam proyek "Street Woman Fighter 2 (SWF2) Crew Songs", merilis lagu "Show You Can" yang semakin memperlihatkan warna musikalitasnya.
Karya dan kontribusi Cocona XG
Sejak debut, Cocona berkontribusi dalam berbagai rilisan XG, termasuk:
Kekuatan utama Cocona terletak pada flow yang dinamis, artikulasi tajam, dan kemampuan beradaptasi dalam tiga bahasa—membuatnya menjadi salah satu pilar identitas musikal XG.
Cocona XG umumkan identitas sebagai transmaskulin non-biner
Pada 6 Desember 2025, Cocona membagikan pengumuman penting melalui akun Instagram @xgofficial. Ia dengan lugas menyampaikan bahwa dirinya adalah transmaskulin non-biner (AFAB) dan telah menjalani top surgery awal tahun itu. Pengumuman ini ditulis dalam pesan panjang yang penuh kejujuran dan emosi, menjelaskan perjalanan sulit dalam menerima diri sekaligus bagaimana momen tersebut membuka pintu baru dalam hidupnya. Berikut inti pesan yang disampaikan Cocona:
"Hai, ini Cocona.
Hari ini, aku genap berusia 20 tahun.
Saat aku memasuki babak baru dalam hidupku, aku ingin berbagi sesuatu yang sudah lama tersimpan di hatiku.
Saya transmaskulin non-biner AFAB.
Awal tahun ini, saya menjalani operasi pengangkatan payudara.
Saya lahir dan dianggap perempuan, tetapi label itu tidak pernah mencerminkan siapa saya sebenarnya. Saya hidup dengan cara yang terasa lebih maskulin dan sesuai dengan jati diri saya.
Hal tersulit yang pernah saya hadapi adalah menerima dan merangkul diri sendiri. Namun, ketika saya perlahan mulai melakukannya, saya mampu membuka pintu baru.
Momen itu mengubah cara saya memandang dan memahami dunia, dan memberi saya keberanian serta kekuatan untuk berkembang.
Kini, saya akhirnya bisa berkata, 'Tidak ada yang salah dengan diri saya yang sebenarnya.'"
Ia juga menyampaikan rasa terima kasih mendalam kepada mereka yang selalu mendukungnya:
"Saya bisa sampai sejauh ini hanya karena orang-orang yang mendengarkan dan mendukung saya — para anggota saya, Simon-san, dan orang tua saya.
Saya sungguh bersyukur atas jalan ini, dan atas setiap keajaiban yang mempertemukan kami.
Pesan ini agak panjang, tapi saya hanya ingin mengucapkan terima kasih — karena telah mendampingi dan mendukung saya selama ini.
Saya sangat bersemangat untuk masa depan yang akan terus kita ciptakan bersama XG dan XGALX."
Cocona menutup pesannya dengan harapan penuh kelembutan:
"Semoga kata-kata ini dengan lembut menyalakan percikan di hati seseorang. Dan bagi semua yang membutuhkannya — semoga cintaku menjangkau mereka semua.
Dengan cinta, selalu."
Respons penggemar pun beragam—ada yang memberi dukungan penuh atas kejujuran dan langkah besar Cocona, sementara sebagian lain masih mengekspresikan ketidaksetujuan, terutama setelah melihat penampilannya yang kini berpotongan sangat pendek seperti buzz cut. Sejumlah idol tampak menunjukkan dukungan dengan menyukai unggahannya, termasuk Giselle dan Ningning aespa, Megan, Manon, serta Sophia dari Katseye, hingga Vernon SEVENTEEN. Meski demikian, pengumuman tersebut tetap menjadi tonggak penting dalam hidup Cocona dan memicu percakapan lebih luas tentang keberanian, identitas, serta penerimaan diri di industri hiburan.
