Penyanyi, produser, penulis lagu serta multi-instrumentalist, Petra Sihombing resmi merilis album senang ok, sedih gpp pada 8 Agustus 2025 lalu. Dirangkai selama beberapa tahun terakhir, album ini menjadi ruang aman bagi segala bentuk emosi mulai dari senang, sedih, bingung dan semua yang diantaranya. Tanpa niat menyelesaikan, menyederhanakan atau mencari jawaban cepat, Petra mengajak pendengar untuk menerima dan memproses semuanya, pelan-pelan. Setiap lagu menjadi cermin dari proses bertumbuh, mengikhlaskan dan tetap membuka hati, bahkan ketika hidup tidak berjalan sesuai rencana.
Album ini dibuka dengan single "80km/h" yang dirilis bukan Juni lalu. Lagu ini mengandung metafora tentang mengemudi tanpa arah yang jelas yang mewakili kelelahan, pelarian dan akhirnya kepasrahan. Tak hanya itu, kamu juga akan banyak menemukan renungan seperti dalam lagu "sebelum 30" yang mana keresahan ekspektasi menjelang usia 30 direnungkan, dan "1000 1000" yang membahas tentang perbedaan proses dan perjalanan masing-masing individu.
Tema seperti cinta dan hubungan dengan orang lain terungkit dalam lagu "problematika masa kini", "masih banyak cinta di dunia", dan "berbeda realita". Merefleksikan realita dari menjalin hubungan dengan orang lain, naik turunnya, dan bagaimana cinta akan terus ada jika kita terus terbuka untuk cinta hadir dalam hidup kita masing-masing. Lagu-lagu reflektif yang membawa tema kesadaran, pengembangan, dan menyayangi diri juga bisa kita dapatkan di lagu "bagasi", "hantu di lemari", "kau dan canggumu", dan untuk menutup album ini "sia-sia" yang merangkap bahwa seisi album ini memang ditujukan untuk menemani pendengar dalam menjalani hidup apa adanya.
Track "tangguh" menjadi single utama album ini yang juga menjadi penghormatan untuk seseorang yang kuat dengan caranya sendiri. Lagu ini mengajarkan bahwa ketangguhan tidak harus keras, kadang justru tenang dan apa adanya. Album senang ok, sedih gpp menjadi dokumentasi emosional dari bagaimana Petra memaknai hidup apa adanya.