Baca artikel Popbela lainnya di IDN App
For
You

Popbela's Playlist: Babak Baru

Popbela's Playlist
Dok. Istimewa
Intinya sih...
  • Asteriska & The Fellow Stars merilis single "7 Minutes" yang menggabungkan fakta ilmiah dengan kesenduan hati.
  • Isyana Sarasvati merilis single "Game of Love" yang mewakili perjalanan dalam hubungan rumit dengan elemen musik J-pop.
  • Teddy Adhitya merilis anthem sakit hati "Bayangkan Ku Hilang" sebagai refleksi sunyi tentang rasa yang tak dihargai.
  • Yacko serukan topik-topik tabu seperti objektifikasi, diskriminasi atau seksisme terhadap perempuan lewat lagu "Woi!"
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Eksplorasi dalam bermusik membuat industri ini makin berwarna. Melakukannya adalah sebuah simbol bahwa sang musisi siap mendobrak zona nyamannya. Hal ini juga menjadi isyarat bahwa mereka berani membuka diri terhadap kelompok pendengar dan perspektif baru.

Popbela's Playlist: Babak Baru adalah titik awal bagi kamu yang menginginkan pengalaman mendengar musik yang baru. Kamu akan menjumpai karya-karya terbaru dari Asteriska & The Fellow Stars, Isyana Sarasvati, Teddy Adhitya, dan Yacko. Yuk, dengarkan lagunya bersama-sama!

"7 Minutes" - Asteriska & The Fellow Stars

Rasanya sains tak akan menjadi topik yang memusingkan kalau kita mempelajarinya dengan metode yang dilakukan oleh Asteriska. Vokalis Barasuara ini baru saja meluncurkan proyek baru bernama Asteriska & The Fellow Stars dengan single perdana "7 Minutes". Lewat lagu ini, ia memadukan fakta-fakta ilmiah dengan kesenduan hati yang masih belum moveon.

7 Minutes buat aku bercerita tentang cinta yang nggak pernah benar-benar selesai. Tentang seseorang yang terus hidup di dalam kenangan, bahkan di tujuh menit terakhir sebelum segalanya berakhir. Lagu ini bukan cuma tentang kehilangan, tapi juga bagaimana kita belajar berdamai dengan keabadian kenangan yang tidak pernah pergi,” jelasnya.

Lirik dan aransemen "7 Minutes" membentuk emosi yang sarat nostalgia dan kepasrahan. Ada rasa enggan melepaskan kenangan yang tak ingin pergi, tetapi tetap menghadirkan kehangatan yang lembut dan menetap. Aransemen musiknya melintasi batas antara pop klasik, jazz lembut, dan nuansa musik film. Dengan tambahan vokal Asteriska yang khas, lagu menciptakan lanskap suara yang elegan, juga penuh emosi.

Asteriska & The Fellow Stars sendiri merupakan sebuah proyek kolaborasi Asteriska dan lebih banyak rekan musisi untuk turut menciptakan, bermain, dan bercerita bersama. Pendekatannya lebih cair: tidak terpaku pada satu genre, tapi mengikuti emosi dan narasi yang ingin disampaikan.

"Game of Love" - Isyana Sarasvati

Isyana Sarasvati membuat gebrakan baru dalam rangka perilisan album kelimanya, EKLEKTIKO. Alih-alih langsung melepas semua karyanya, ia membaginya menjadi empat babak. Juli ini, ia telah tiba di babak kedua, MAMIU, ditandai dengan lahirnya single "Game of Love".

Merepresentasikan kecintaan Isyana Sarasvati terhadap dunia kartun dan animasi, "Game of Love" dibuat dengan mengadopsi elemen musik J-pop yang segar dan enerjik, namun menyimpan makna emosional yang mendalam. Lagu ini ditulis langsung oleh Isyana Sarasvati dan diproduseri oleh Kenan Loui.

"Game of Love" menggambarkan perjalanan seseorang yang terus berusaha bertahan dalam hubungan yang rumit, hingga akhirnya menyadari bahwa melepaskan adalah satu-satunya jalan keluar dari siklus tidak sehat yang terus berulang. Isyana Sarasvati menulisnya bermodal curahan hati sang sahabat yang begitu personal.

Lagu ini adalah pengingat untuk kita agar berani dan berlapang dada saat harus melepaskan sesuatu yang sudah tidak selaras dengan diri kita,” ujar Isyana.

"Bayangkan Ku Hilang" - Teddy Adhitya

Teddy Adhitya dengan vokal lembutnya kembali dengan sebuah anthem sakit hati berjudul "Bayangkan Ku Hilang". Meski bukan merupakan bagian dari album atau EP, lagu ini menjadi pembuka dari rangkaian single yang akan datang, dengan benang merah emosional yang saling terhubung.

Setiap rilisan ke depan akan jadi kelanjutan cerita ini. Bukan hanya tentang cinta personal, tapi juga tentang bagaimana kita memandang kehidupan, dunia, dan semua yang ada di sekitar kita,” ujarnya.

Mengusung genre pop/ballad dengan nuansa minimalis dan atmosferik, “Bayangkan Ku Hilang” adalah refleksi sunyi tentang rasa yang tak dihargai. Lebih dari sekadar kisah patah hati, lagu ini juga dapat dimaknai sebagai suara dari sesuatu yang terus ada namun terabaikan, seperti alam yang perlahan memudar karena ketidakpekaan manusia terhadap keberadaannya.

Teddy Adhitya menulis "Bayangkan Ku Hilang" bersama musisi muda Rafi Sudirman, dan memproduserinya bersama Rifan Kalbuadi. Dalam proses yang tenang dan reflektif, mereka mencoba menggali lapisan emosi terdalam tentang memberi tanpa menerima, tentang hadir namun tak dianggap. Hasilnya adalah komposisi yang terasa mentah, personal, dan jujur.

"Woi!" - Yacko

Mendengarkan "Woi!" dari Yacko sebagai seorang perempuan menimbulkan perasaan yang meletup-letup di dada. Lagu ini menjadi seruan lantang terhadap beberapa topik yang kerap dianggap tabu seperti objektifikasi, diskriminasi atau seksisme terhadap perempuan. Yacko menunjukkan perlawanan terhadap budaya patriarki yang sering menjadi pokok permasalahan dalam kesetaraan gender.

Yacko juga menyoroti isu pelecehan seksual non verbal. Ia memahami perempuan sering mendapatkan tindakan dan gestur seksual yang tidak diinginkan dan membuat korban tidak nyaman seperti pada saat lawan bicara mengarahkan pandangan ke arah bagian tubuh tertentu secara seksual. Tujuannya satu, lagu ini bisa menjadi awal dari terciptanya ruang aman di lingkungan kerja dan ruang publik.

"Talk shit in my insta langsung elo gw block. Komen seksis itu artinya elo guoblock. Omongan lo sampah mulut lo itu bau got. Mo sampai kapan pun elo engga bakal jadi GOAT," seru Yacko dalam salah satu bait liriknya.

Sebagai rapper yang selalu vokal menyuarakan pemberdayaan perempuan dan perlawanan terhadap kekerasan seksual selama 20 tahun kariernya, karya terbaru Yacko ini mungkin bukan hal baru, tetapi tetap membawa elemen yang fresh. Beat lagu "Woi!" yang diproduseri oleh Mardial membuatnya kian seru untuk didengarkan tanpa meninggalkan esensi kritik yang sudah menjadi ciri khas sang rapper.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ayu Utami
EditorAyu Utami
Follow Us

Latest in Career

See More

Penjelasan Ending Dear X, Apakah Akan Ada Season 2?

05 Des 2025, 13:55 WIBCareer