Bagaimana sejarah kurban ini? Berikut ini akan POPBELA jabarkan secara singkat mengenai sejarah kurban tersebut.
Pada suatu malam, Nabi Ibrahim AS mendapat mimpi yang mengharuskannya menyembelih putranya, Ismail. Padahal, Ismail adalah anak yang telah lama dinantikannya. Ubaid ibnu Umair menyebutkan bahwa mimpi para nabi itu adalah wahyu. Nabi Ibrahim pun memberitahukan mimpinya itu kepada Ismail. Kisah ini disebutkan dalam Alquran, surat As-Saffat ayat 102.
فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يٰبُنَيَّ اِنِّيْٓ اَرٰى فِى الْمَنَامِ اَنِّيْٓ اَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرٰىۗ قَالَ يٰٓاَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُۖ سَتَجِدُنِيْٓ اِنْ شَاۤءَ اللّٰهُ مِنَ الصّٰبِرِيْنَ
Artinya: "Ketika anak itu sampai pada umur ia sanggup bekerja bersamanya, ia (Ibrahim) berkata, 'Wahai anakku, sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Pikirkanlah apa pendapatmu?' Dia (Ismail) menjawab, 'Wahai ayahku, lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu! Insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang sabar.'"
Setelah Ismail menyetujui, keduanya pun siap menjalankan perintah tersebut. Namun, baru saja Ismail dibaringkan, Allah SWT mengganti sembelihan itu dengan seekor kambing, yang menurut beberapa riwayat adalah kambing gibas. Kisah ini berlanjut dalam surat As-Saffat ayat 103-110.
فَلَمَّا أَسْلَمَا وَتَلَّهُ لِلْجَبِينِ. وَنَادَيْنَاهُ أَنْ يَا إِبْرَاهِيمُ. قَدْ صَدَّقْتَ الرُّؤْيَا ۚإِنَّا كَذَٰلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ. إِنَّ هَٰذَا لَهُوَ الْبَلَاءُ الْمُبِينُ. وَفَدَيْنَاهُ بِذِبْحٍ عَظِيمٍ. وَتَرَكْنَا عَلَيْهِ فِي الْآخِرِينَ. سَلَامٌ عَلَىٰ إِبْرَاهِيمَ. كَذَٰلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ
Artinya: "Maka ketika keduanya telah berserah diri dan dia (Ibrahim) membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (untuk melaksanakan perintah Allah). Lalu Kami panggil dia, 'Wahai Ibrahim! sungguh, engkau telah membenarkan mimpi itu.' Sungguh, demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata. Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar. Dan Kami abadikan untuk Ibrahim (pujian) di kalangan orang-orang yang datang kemudian, 'Selamat sejahtera bagi Ibrahim.' Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik."