6 Fakta Mengejutkan Hoarding Disorder, Si Penimbun Barang Bekas

Jangan-jangan kita salah satunya???

6 Fakta Mengejutkan Hoarding Disorder, Si Penimbun Barang Bekas

Follow Popbela untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Whatsapp Channel & Google News

Menyimpan barang berharga itu wajar. Namun, kalau sampai kesulitan membuang barang hingga sebagian besar ruangan sesak oleh barang bekas sampai susah bergerak di rumah, kamu harus mewaspadai hoarding disorder.

Hoarding disorder dikategorikan ke dalam gangguan kesehatan mental. Gangguan ini cukup mengkhawatirkan, bahkan sampai dibuat serial reality TV-nya, lho! Pernah nonton?

Selain itu, beberapa waktu lalu ada unggahan foto yang viral di Twitter, yang menggambarkan kamar kos penuh barang. Pengunggah foto kaget melihat kamar tetangga kosnya yang sudah lama tak muncul, yang saat dibuka penuh dengan gunungan barang bekas.

Tanpa berpanjang-panjang lagi, yuk, intip beberapa faktanya berikut ini!

1. Hoarding disorder beda dengan kolektor

6 Fakta Mengejutkan Hoarding Disorder, Si Penimbun Barang Bekas

Berbeda dengan kolektor yang juga suka mengumpulkan barang tertentu (seperti prangko, uang kuno, dan karya lukisan tertentu), hoarding disorder merupakan 'hobi' menimbun barang yang bagi orang lain sebetulnya barang-barang tersebut tak lagi memiliki nilai guna, bahkan terlihat seperti sampah.

Menurut keterangan dari American Psychiatric Association (APA), penderita gangguan ini mengalami kesulitan untuk menyingkirkan atau berpisah dengan harta bendanya, hingga menyebabkan kekacauan dalam hidupnya.

"Journal of Front Psychiatry" pada tahun 2017 menyebutkan bahwa masalah kesehatan mental ini menyerang sekitar 2-5 persen populasi.

Pada banyak kasus, hoarding disorder lebih banyak terjadi pada pria ketimbang perempuan, serta lebih sering dialami oleh orang dewasa berusia antara 55-94 tahun dibandingkan dengan rentang usia dewasa yang lebih muda.

2. Penderita memiliki ikatan khusus terhadap barang-barang miliknya

Dikutip dari laman American Psychiatric Association, orang-orang dengan hoarding disorder menyimpan barang-barang secara acak dan diletakkan sembarangan di berbagai ruangan di rumah.

Pada kebanyakan kasus, orang-orang tersebut merasa barang-barang yang disimpannya itu memiliki nilai sentimental dan/atau berpikir bahwa barang-barang tersebut akan berguna di kemudian hari.

Bahkan, sebagian dari mereka melaporkan bahwa hidupnya lebih tenang dan aman dengan dikelilingi benda-benda tersebut.

Saking banyaknya barang yang disimpan, mereka dan orang-orang di sekitarnya akan kesulitan untuk bergerak di antara tumpukan barang-barang tersebut. Belum lagi rumah jadi sulit untuk dibersihkan, sehingga lama-lama dapat mengancam kesehatan fisik.

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here