Hampir tiga tahun berjalan, akhirnya The Indonesian Climate Communications, Arts & Music Lab (IKLIM) berkolaborasi dengan M Bloc Entertainment untuk menggelar sonic/panic Jakarta di M Bloc Space, pada Sabtu (22/02/2025). Acara yang mengusung tagline 'Hutan Punah, Kota Musnah' ini menghadirkan konser musik dan aksi nyata dalam menghadapi persoalan lingkungan.
Menjelang acara tersebut, Gede Robi - Navicula, Iga Massardi - Barasuara, Petra Sihombing, serta Ardy Siji - MBloc berbagi banyak hal kepada awak media terkait sonic/panic yang perdana digelar di Jakarta. Kalau ingin tahu informasi lengkapnya, mari simak lewat artikel berikut, Bela!
IKLIM secara perdana gelar sonic/panic Di Jakarta
Gelaran sonic/panic Jakarta: Hutan Punah, Kota Musnah yang dihelat pada 22 Februari 2025 di M Bloc Space menjadi kali pertama IKLIM (The Indonesian Climate Communications, Arts & Music Lab) menyambangi kota Jakarta.
"The Indonesian Climate Communications, Arts & Music Lab (IKLIM) merupakan sebuah kolektif musisi dan seniman yang peduli terhadap isu iklim dan bertujuan untuk mengajak masyarakat agar peduli dan mengarusutamakan isu perubahan iklim lewat seni dan musik," pungkas Gede Robi, Navicula saat Media Gathering di M Bloc Space, pada Sabtu (22/02/2025).
Terselenggaranya konser musik dengan tajuk "Hutan Punah, Kota Musnah" ini untuk menyuarakan perlindungan lingkungan di tengah maraknya kebijakan yang tidak berpihak pada keberlanjutan.
Suarakan peduli lingkungan lewat musik
Saat ditanya tentang bagaimana upaya Iga Massardi dalam proses kreatif menggarap album sonic/panic, salah satu yang ikut andil membuat album kompilasi sonic/panic pertama ini mengungkapkan refleksinya.
“Rasanya sangat berbeda, ya. Dalam proses menciptakan lagu, saya semakin terdorong untuk membahas hal-hal yang lebih nyata dan memiliki dasar yang kuat. Hal ini juga berpengaruh pada album terbaru saya. Secara artistik, saya ingin menyampaikan pesan, tetapi dari sisi humanis, saya semakin menyadari bahwa setiap hal yang kita konsumsi dan gunakan sehari-hari memiliki dampak. Kesadaran ini membuat saya lebih berhati-hati dan bijak dalam memilih produk yang saya gunakan,” jelas Iga Massardi.
Album sonic/panic sendiri merupakan sebuah kompilasi multi-genre yang menghadirkan warna suara kaya yang disatukan oleh satu fokus utama yaitu panggilan mendesak untuk aksi iklim. Album sonic/panic dan sonic/panic Vol.2 membawa genre seperti hip-hop, rock, blues, elektronika, reggae, pop, hingga world music.
Upaya peduli lingkungan yang berkelanjutan
Selain menjadi ruang untuk membahas urgensi perlindungan lingkungan, sonic/panic Jakarta, juga berupaya menghadirkan praktik yang lebih berkelanjutan dalam penyelenggaraannya. Terpantau, acara ini menyediakan water refill station untuk mengurangi penggunaan botol plastik sekali pakai.
Serta, memastikan tidak ada produk dengan kemasan plastik sekali pakai yang digunakan sepanjang acara, baik oleh pengunjung maupun musisi. Makanan dan minuman untuk musisi serta panitia disajikan dalam wadah yang dapat didaur ulang, dengan peralatan makan dan gelas yang dapat digunakan kembali. Bahkan, gelang panitia dibuat dari kain perca sebagai bentuk komitmen terhadap pengurangan limbah.
Musisi yang tampil di sonic/panic Jakarta: Hutan Punah, Kota Musnah
sonic/panic Jakarta: Hutan Punah, Kota Musnah menampilkan musisi-musisi seperti Efek Rumah Kaca ft. Adrian Yunan, Barasuara, Endah N Rhesa, Voice of Baceprot, Navicula, REP & Tuantigabelas, Matter Mos, Petra Sihombing, Made Mawut, dan Bachoxs. Per tahun 2025, sebanyak 28 musisi berbagai genre dari berbagai wilayah di Indonesia telah tergabung dalam kolektif ini dan meluncurkan dua album kompilasi.
Petra Sihombing sempat membagikan ceritanya sebagai musisi yang bergabung dalam tahun kedua IKLIM.
"Kalau aku mulai sadar tentang betapa pentingnya peduli terhadap lingkungan itu dari rumah, ya. Jadi, beberapa tahun lalu istriku mulai memilah sampah, akhirnya hampir setahun bisa membiasakan diri. Dari situ aku ketemu Gede Robi dan mulai sadar bahwa isu lingkungan jadi sesuatu yang serius," kata Petra Sihombing.
Perilisan album sonic/panic dan sonic/panic Vol.2
Album sonic/panic dirilis pada tahun 2023 dengan 13 musisi yang terlibat, yaitu meliputi Endah N Rhesa, FSTVLST, Guritan Kabudul, Iga Massardi, Iksan Skuter, Kai Mata, Made Mawut, Navicula, Nova Filastine, Prabumi, Rhythm Rebels, Tony Q Rastafara, dan Tuan Tigabelas. Sedangkan, sonic/panic Vol.2 pada tahun 2024 dengan 15 musisi yang meliputi Asteriska, Bachoxs, Bsar, Daniel Rumbekwan, Down For Life, Efek Rumah Kaca, Jangar, LAS!, Matter Mos, Petra Sihombing, Poker Mustache, Rhosy Snap, The Vondallz, Voice of Baceprot, dan Wake Up Iris!
sonic/panic Jakarta juga bertujuan untuk mengamplifikasi pesan tentang krisis iklim lewat lagu-lagu dari album sonic/panic dan sonic/panic Vol. 2 ke lebih banyak pendengar. Usai sebelumnya diluncurkan melalui IKLIM Fest yang digelar pada tahun 2023 dan 2024 di Bali, serta roadshow di Yogyakarta dan Malang. Dengan energi dan semangat yang terbangun di Jakarta, musisi-musisi yang tergabung dalam inisiatif IKLIM akan terus bergerak dan menghubungkan lebih banyak orang dalam perjuangan menghadapi krisis iklim.