Untuk kamu yang penasaran dengan film Midsommar besutan sutradara Ari Aster, rasanya harus menelan kekecewaan yang dalam. Sebab, film yang kabarnya akan tayang di Indonesia pada akhir minggu di bulan Agustus 2019 ini dipastikan tak lolos sensor.
Midsommar berkisah tentang sekolompok anak muda yang memutuskan untuk mengunjungi sebuah desa di Swiss dalam rangka liburan. Di desa itu, mereka mengikuti festival musim panas yang hanya diselenggarakan setiap 90 tahun sekali. Kebahagiaan yang mereka harapkan berubah menjadi mimpi buruk saat festival tersebut mulai melakukan ritual yang tak masuk akal, sadistis, dan sangat vulgar.
Bagaimana fakta di balik film Midsommar yang tak lolos sensor di Indonesia ini?
1. Melansir Variety, Midsommar yang berisikan kisah pemujaan ini kabarnya akan dipenuhi dengan adegan sadisme yang sangat mengganggu, misalnya banyak penyiksaan perlahan yang dipertontonkan
2. Karena sangat sadis itulah, maka akan ada banyak darah di film ini. Untuk kamu yang mual dengan darah, sangat tidak disarankan untuk menonton film ini
3. Adegan pemujaan yang diperlihatkan dalam film ini terlihat sangat brutal. Saking brutal dan kasarnya menjadi salah satu alasan mengapa Lembaga Sensor Film tak meloloskan film ini
4. Tak cuma itu, adegan erotis dari para pemainnya dinilai nggak masuk akal. Kamu akan sangat terganggu saat menonton adegan erotis tersebut
5. Bukan hanya horor, Midsommar bergenre folk horor. Ciri khas genre ini adalah selalu mengambil setting di sebuah tempat terpencil dan subur serta adanya kepercayaan dinamisme serta animisme pada masyarakatnya
Midsommar memang membuat kita penasaran untuk menyaksikannya. Tapi melihat alasannya kalau film ini banyak adegan sadis yang cukup mengganggu, membuat kita berpikir dua kali juga untuk melihatnya. Jika film ini tersedia di aplikasi video berbayar, kamu masih berminat untuk menontonnya juga kah?
