Review ‘SAS: Red Notice’: Reputasi Tentara Bayaran Hancur Sekejap

Ketika media sosial menjadi kekuatan yang tak tertandingi

Review ‘SAS: Red Notice’: Reputasi Tentara Bayaran Hancur Sekejap

Follow Popbela untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Whatsapp Channel & Google News

Jangan pernah meremehkan kekuatan media sosial. Sebab, sekali viral, nama baik seseorang bisa hancur dalam sekejap. Perumpamaan inilah yang menjadi benang merah dari film SAS: Red Notice atau yang dikenal juga dengan SAS: Rise of the Black Swan

Bagaimana tidak, hanya dengan satu video amatir yang diunggah ke media sosial, reputasi tentara bayaran yang telah terbangun selama bertahun-tahun, bisa hancur begitu saja dalam waktu sekejap. Bukan hanya nama baik, kepercayaan ‘klien’ yang rata-rata orang penting, juga sirna dalam waktu satu malam. 

Sinopsis: saat tentara bayaran profesional dikalahkan oleh video amatir

Review ‘SAS: Red Notice’: Reputasi Tentara Bayaran Hancur Sekejap

Untuk melancarkan proyek Britgaz, pemerintah Inggris secara diam-diam meminta bantuan tentara bayaran The Black Swan yang telah menjadi ladang bisnis kotor bagi William Lewis (Tom Wilkinson) dan anak-anaknya, Grace (Ruby Rose) serta Oliver (Owain Yeoman). The Black Swan memang dikenal licik dan tanpa ampun saat menjalankan tugas. Namun, mereka selalu menjalankan misi dengan rapi tanpa meninggalkan satu jejak pun.

Boleh dikatakan kali ini keberuntungan tidak berada di pihak mereka. Tanpa mereka sadari, seorang korban penggusuran merekam tindakan keji mereka dan mengunggahnya ke media sosial. Dan... boom! Dalam sekejap, video itu viral di seantero negeri. Foto dan nama mereka kemudian terpampang jelas di berbagai headline berita dan tentu, keselamatan The Black Swan menjadi taruhannya.

Tak tinggal diam, Grace kemudian membuat kesepakatan dengan oknum yang kala itu menyewa jasanya. Grace minta uang tutup mulut sebesar US$500 juta dan perlindungan dari segala upaya tuntutan hukum. Jika keinginannya tak dipenuhi dalam waktu yang telah ditentukan, The Black Swan akan membocorkan ke publik jika pemerintah Inggris terlibat dalam penggusuran untuk proyek Britgaz itu. 

Lantas, jalan mana yang kemudian dipilih untuk menyelesaikan masalah ini?

Butuh dua tahun untuk tayang di Indonesia

Film besutan sutradara Magnus Martens ini sebenarnya telah tayang sejak Maret 2021 di Inggris. Sayangnya, baru setelah dua tahun, SAS: Red Notice masuk ke bioskop Indonesia. Tepatnya, pada Februari 2023 ini. Entah apa alasannya, namun menurut beberapa sumber, budget yang minim membuat film satu ini terkendala didistribusikan.

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here