Review ‘Elemental: Forces of Nature’: Rom-Com Berbalut Animasi

Tetap aman dan menyenangkan jika ditonton bersama keluarga

Review ‘Elemental: Forces of Nature’: Rom-Com Berbalut Animasi

Follow Popbela untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Whatsapp Channel & Google News

Memasuki liburan sekolah, banyak rumah produksi merilis film liburan mereka. Tak terkecuali Disney Pixar. Di liburan sekolah pertengahan 2023 atau memasuki musim panas 2023, Disney telah menyiapkan satu film menarik yang sudah mulai digembar-gemborkan sejak akhir tahun 2022 lalu. Yakni, Elemental: Forces of Nature. 

Melihat filmnya yang penuh warna dan membagi para tokohnya menjadi empat elemen alam yang berbeda, film ini memang cocok disebut sebagai film keluarga. Namun, saat menyaksikannya secara utuh, banyak part yang menohok dan memberikan pesan terselubung untuk penonton dewasa seperti saya.

Akan tayang di bioskop mulai tanggal 21 Juni 2023, berikut ini fun review untuk film Elemental: Forces of Nature.

Sinopsis: bimbangnya memilih keluarga atau passion

Review ‘Elemental: Forces of Nature’: Rom-Com Berbalut Animasi

Orang tua Ember (Leah Lewis), Bernie (Ronnie Del Carmen) dan Cinder (Shila Ommi) pindah dari kampung halaman mereka ke Element City karena suatu alasan. Keberadaan mereka di kota tersebut tidak disambut ramah oleh penduduk sekitar karena kebanyakan dari mereka kurang bisa menerima orang baru. Terlebih lagi, Bernie dan Cinder adalah masyarakat api yang saat itu belum ada di Element City.

Berkat kerja kerasnya, Bernie dan Cinder bisa membangun Fire Town di salah satu sudut Element City. Tak beberapa lama kemudian, Cinder melahirkan Ember yang menjadi tumpuan mereka untuk melanjutkan usaha toko kelontong yang telah dirintisnya itu.

Ember dengan senang hati menerima estafet toko tersebut suatu hari nanti. Tanpa ia sadari, hati kecilnya menginginkan sesuatu yang lain. Sesuatu yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya, sesuatu yang baru muncul saat ia mengenal Wade Ripple (Mamoudou Athie) di kehidupannya.

Apa sesuatu tersebut? Dan apakah Ember bisa mengikuti kata hatinya tanpa membuat orang tuanya kecewa?

Visual yang fresh dengan skrip yang nggak membosankan

Secara rating dari beberapa situs rating film menyebutkan jika film animasi besutan sutradara Peter Sohn ini memiliki skor rata-rata saja. Yakni, 6.9/10 di IMdB.com dan 75% di Rotten Tomatoes. Kali ini, saya harus menyebutkan jika saya tidak setuju dengan rating tersebut. Ups, sorry!

Alasannya? Di tengah gempuran film horor lokal yang merajai bioskop Tanah Air, setidaknya ada satu film ‘berwarna’ yang ringan untuk ditonton karena visualnya yang begitu fresh. David Bianchi dan Jean-Claude Kalache sebagai cinematografer dari film ini berhasil menghidupkan Element City yang penuh warna dan menggambarkan dengan detail Fire Town sebagai kota pinggirannya. Semua visual ini benar-benar memanjakan mata.

Harus diakui, jalan cerita yang dihadirkan secara benang merah memang klise. Yakni bagaimana mengejar passion dan mengutarakan hal tersebut kepada orang tua yang strict. Meski benang merahnya klise, Peter Sohn, John Hoberg, Kat Likkel dan Brenda Hsueh sebagai tim penulis naskah berhasil menulis skrip dengan apik, sehingga cerita tidak sedikit pun terasa membosankan.

Bukan hanya menggunakan bahasa yang mudah dipahami, tim penulis tersebut juga memasukkan beberapa istilah baru yang membuat film ini semakin unik. Beberapa istilah tersebut diambil dari bahasa Tionghoa (karena kedengarannya seperti itu). Namun, ada pula istilah yang mirip dengan bahasa Indonesia, yakni ba Kso yang dalam film tersebut memiliki arti penghormatan untuk orang tua.

Apakah kamu menyadari istilah-istilah tersebut, Bela?

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here