Promosi Gaya Baru, Borobudur Persiapkan Diri Sebagai Lokasi Syuting

Kuambil Lagi Hatiku Sebagai Film Perdananya

Promosi Gaya Baru, Borobudur Persiapkan Diri Sebagai Lokasi Syuting

Follow Popbela untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Whatsapp Channel & Google News

Berwisata ke Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah mungkin sudah menjadi hal biasa bagi masyarakat Indonesia. Keindahan bangunan candi dan pemandangan alam di sekelilingnya membius siapapun yang melihatnya.

Memiliki pesona yang luar biasa indahnya, membuat Candi Borobudur patut dipromosikan ke seluruh dunia agar orang-orang di luar sana bisa melihat keindahannya juga. Maka dari itu, sebagai salah satu bentuk promosi gaya baru yang dilakukan Taman Wisata Candi, pihak manajemen Candi Borobudur, adalah dengan mempersiapkan diri sebagai lokasi syuting. Dan bekerja sama dengan Candi Borobudur, Produksi Film Negara (PFN) akan meluncurkan debut filmnya setelah hiatus selama 25 tahun. Seperti apa?

Kisah Cinta dengan Dua Latar Budaya Berbeda

Promosi Gaya Baru, Borobudur Persiapkan Diri Sebagai Lokasi Syuting

Film yang dibintangi oleh Cut Mini, Lala Karmela dan Dimas Aditya ini bercerita tentang seorang India keturunan yang sedang merencanakan pernikahan. Menjelang pernikahannya dengan Vikas (Sahil Shah), Sinta (Lala Karmela) harus mencari sang ibu (Cuti Mini) yang kabur entah kemana. Pernikahannya yang hanya hitungan hari, membuat calon mertua Sinta bingung dan mendesak Sinta untuk segera mencari ibunya.

Sinta sama sekali tidak tahu ke mana ibunya pergi. Sampai akhirnya ia menemukan foto-foto lama ibunya di Candi Borobudur. Tanpa pikir panjang, Sinta nekat pergi ke Indonesia untuk menyusul ibunya dan membawanya kembali ke India. Bermodalkan beberapa foto lama sang ibu, Sinta pergi ke kampung ibunya yang bahkan belum pernah diceritakan sebelumnya, yakni Desa Borobudur.

Didukung oleh Banyak Perusahaan BUMN

Film Kuambil Lagi Hatiku menjadi film PFN pertama setelah 25 tahun. Film ini disutradarai oleh Azhar Kinoi Lubis dan diproduseri oleh Salman Aristo. Lebih istimewa lagi, film ini didukung oleh beberapa perusahaan BUMN, seperti Pertamina, Pelindo 3, Jasa Raharja, Wijaya Karya, Perusahaan Gas Negara, Bank Mandiri, Bank BTN, Patra Jasa, Pupuk Indonesia, dan Garuda Indonesia.

Pada masa aktifnya dulu, PFN memproduksi film dokumenter bertema kepahlawanan, lalu berkembang membuat film bertema pendidikan dan penerangan yang mencerminkan nilai-nilai bangsa Indonesia.

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here