Popbela's Playlist: Ungkapan Hati yang Tercurah Lewat Musik

Musik menjadi medium menarik untuk curhat

Popbela's Playlist: Ungkapan Hati yang Tercurah Lewat Musik

Follow Popbela untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Whatsapp Channel & Google News

Mengungkapkan isi hati untuk mengurangi beban pikiran bisa dengan beragam cara. Mulai dari bercerita kepada seseorang yang kamu percaya, hingga menuliskannya di dalam jurnal harian. Apapun bisa menjadi medium bercerita selama kamu bisa merasa lebih lega dan nyaman setelah mengungkapkannya.

Lagu-lagu di bawah ini juga menjadi medium bercerita bagi para penciptanya. Ada yang mengungkapkan tentang kerinduan akan kampung halamannya, hingga soal perasaannya yang terpendam. Diiringi dengan musik yang indah, deretan lagu baru dalam Popbela's Playlist minggu ini bisa jadi pilihan lagu yang tepat untukmu.

"Yth: NAIF" - Diskoria feat. Isyana Sarasvati dan Ardhito Pramono

Popbela's Playlist: Ungkapan Hati yang Tercurah Lewat Musik

Pada awal 2021, tepatnya pada bulan Februari, David Bayu  mengatakan untuk pertama kali dalam sebuah wawancara bahwa NAIF, band yang didirikannya bersama para mahasiswa Institut Kesenian Jakarta, vakum. Tak lama berselang, tepatnya pada Mei 2021, bassist Emil Hussein juga dalam sebuah wawancara mengumumkan dirinya dan drummer Franki “Pepeng” Indrasmoro keluar dari NAIF.

Kolektif Suara Disko dalam proyek eksperimental musik berseri Studio Pop Show merespons apa yang terjadi dengan NAIF lewat sebuah proyek kolaborasi lagu penghormatan berjudul "Yth: NAIF". Penjudulan ini mengingatkan kita pada lagu “Yts: Ibu” yang dirilis NAIF pada 2002 lewat album Titik Cerah.

“Yth: NAIF” ditulis oleh Ricky Surya Virgana (White Shoes and The Couples Company) bersama dengan Arif Fauzan (Irama Pantai Selatan) yang membantu penulisan lirik. Kemudian lagu ini dibawakan oleh Isyana Sarasvati dan Ardhito Pramono. Adapun Diskoria bersama Ricky menjadi produser dan turut melibatkan Gilang Gombloh, serta Adjis Doaibu sebagai perwakilan KawaNAIF.

Dalam proses produksi musik, Ricky melibatkan John Navid (White Shoes And The Couples Company) pada drum, Warman Nasution pada gitar, Doni Joesran pada keys, Harry Winanto pada flute, dan Rolanda Sasongko pada violin. Bagi Ricky mengerjakan proyek ini adalah sebuah kehormatan, mengingat bagaimana dia tumbuh bersama karya-karya NAIF.

Berkaca sedikit ke belakang, lagu “Yth: NAIF” menambah daftar lagu yang secara khusus didedikasikan untuk para musisi oleh musisi. Di Indonesia, salah satu musisi yang memulai tradisi menghormati seniman lain lewat lagu adalah Titiek Puspa.

Pada tahun 1974, Titiek Puspa menulis lagu berjudul "Bing", setelah mendengar kabar Bing Slamet meninggal. Tradisi menghormati seniman lain dengan karya adalah penting, sebagai bukti iklim kesenian kita memiliki adab yang luhur, saling mengapresiasi dan menghormati. Di samping itu, lagu-lagu yang didedikasikan untuk para seniman menjadi sebuah monumen sejarah yang mengabadikan bagaimana pentingnya sosok itu dalam perjalanan panjang industri kesenian kita. 

"Despair (Bandoeng in The Rain)" - LaronÉ™

Terinspirasi dari kehidupan yang indah dan mengerikan, "Despair (Bandoeng in The Rain)" menjadi lagu yang sekaligus merupakan kado spesial LaronÉ™ untuk kota tempat dia dibesarkan, Bandung. Itulah mengapa, untuk single ini LaronÉ™ menambahkan ‘Bandoeng in The Rain’ di judulnya.

“Selain itu, saya juga ingin mengembalikan nuansa Bandung di tahun 90-an yang mungkin dirindukan banyak orang, termasuk saya,” ungkap LaronÉ™.

“Kerinduan itu termasuk adanya kabut yang indah sebelum berangkat ke sekolah dan tidak adanya kemacetan saat berkendara di Senin pagi,” lanjut singer-songwriter yang mengagumi penghayatan bunyi-bunyi dan lirik dari Ghost, hingga Sufjan Stevens ini.

Walau keseluruhan vokal hingga lirik dikerjakan sendiri oleh LaronÉ™, dia juga mendapatkan bantuan dari beberapa pihak untuk menyempurnakan karya debutnya ini. Di antaranya yakni, Aji Suherri sebagai Music Producer dan Composer untuk keseluruhan Ambience di lagu ini, Gitar oleh Alex Goupil, Sound Engineer Operator oleh Ariesta Ilham Ramadhan, Artwork oleh Hilman Sukmana, Mixing & Mastering oleh Canggar Krisnatry di Borland Audiolabs Bandung.

Bersamaan dengan dirilisnya lagu ini, LaronÉ™ juga merilis lyric video yang memang telah dia siapkan secara spesial untuk "Despair (Bandoeng in The Rain)". Dalam lyric video yang keseluruhan gambarnya disutradarai sendiri oleh LaronÉ™, tergambar dengan jelas pemandangan Kota Bandung di saat lockdown beberapa waktu terakhir. Lyric video untuk lagu ini sudah bisa disaksikan melalui kanal Youtube resmi dari LaronÉ™.

Seperti yang dikatakan sebelumnya, "Despair (Bandoeng in The Rain)" menjadi lagu pembuka dari EP berisi 3 buah lagu milik LaronÉ™ yang akan segera dirilis berjudul Life: Fears + Hopes

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here

‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌
‌