Bertindak Tegas, 5 Guru Ini Malah Dipenjara Karena Kasus Sepele

Semudah itukah melaporkan guru ke pihak berwajib?

Bertindak Tegas, 5 Guru Ini Malah Dipenjara Karena Kasus Sepele

Follow Popbela untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Whatsapp Channel & Google News

Setiap tanggal 25 November, Indonesia selalu merayakan hari guru. Banyak hal dilakukan pada hari tersebut untuk kembali mengingatkan kita akan jasa-jasa guru yang sudah mengajar dan mendidik kita hingga bisa seperti saat ini. Upacara, memberikan hadiah, hingga mengadakan acara di sekolah menjadi kegiatan yang bisa dilakukan untuk memperingati hari tersebut.

Seolah berbanding terbalik dengan meriahnya peringatan hari guru, membuat kita tersadar bahwa masih banyaknya ketidakadilan yang dialami oleh sosok yang mendapat julukan pahlawan tanpa tanda jasa ini. Banyak kasus sepele yang berakhir dengan dipenjarakannya guru. Padahal apa yang dilakukan guru semata-mata hanya sebagai bentuk tindakan tegas supaya siswanya menjadi pribadi yang lebih baik lagi.

Menengok kembali ke sepuluh tahun ke belakang, berikut ini lima guru yang dipenjara lantaran masalah sepele. Siapa saja?

Bertindak Tegas, 5 Guru Ini Malah Dipenjara Karena Kasus Sepele

Mungkin kamu masih ingat dengan kasus yang menimpa Sambudi. Guru SMP Raden Rahmat Sidoarjo ini dipenjara selama enam bulan lantaran mencubit siswanya. Masalah bermula ketika Sambudi mengingatkan siswanya untuk salat dhuha. Sayangnya siswa yang diingatkan oleh Sambudi tersebut malah nggak mendengarkan. Sambudi yang ingin mendidik siswanya agar lebih disiplin, mencubitnya sebagai hukuman agar jera.

Siswa yang diketahui bernama SS tersebut langsung melaporkan perbuatan Sambudi kepada orangtuanya yang bekerja sebagai salah satu anggota TNI di Kota Sidoarjo. Orangtua yang tak terima langsung melaporkan ke polisi atas perbuatan Sambudi yang telah mencubit anaknya. Atas kasus ini Sambudi pun harus menerima hukuman kurungan enam bulan penjara.

Hanya karena ingin menertibkan siswanya yang ribut di waktu salat, membuat Muhammad Arsal harus berurusan dengan pihak yang berwajib. Arsal dilaporkan lantaran ia menampar salah satu siswanya di SMPN 3 Bantaeng, Kabupaten Selayar, Sulawesi Selatan. Kejadian bermula saat Arsal menampar salah satu muridnya yang ribut saat hendak salat zuhur. Tidak terima dengan perlakuan sang guru, orangtua siswa tersebut langsung melaporkan ke polisi dan menolak berdamai.

Masih dari Kota Bantaeng, Kabupaten Selayar, Sulawesi Selatan, seorang guru dilaporkan dan harus mendekam di penjara. Nurmayani Salam dilaporkan oleh orangtua siswa lantaran ia mencubit siswanya. Apa yang dilakukan Nurmayani bukan tanpa alasan. Ia mencubit salah seorang siswanya karena siswa tersebut berkejaran sembari saling siram air bekas mengepel lantai.

Maksud hati ingin menertibkan siswanya agar tidak ribut dan mengganggu siswa lain karena perbuatannya, Nurmayani malah dilaporkan ke polisi oleh orangtua siswa yang tidak terima anaknya dicubit.

Berambut rapi memang menjadi salah satu aturan di sekolah yang harus ditaati oleh semua siswa tanpa kecuali. Tidak heran, demi menegakkan peraturan ini, secara rutin guru-guru di sekolah mengadakan razia rambut untuk mencukur rambut siswa laki-laki yang panjang. Malangnya, saat sedang akan menertibkan siswanya, Aop Saopudin malah dilaporkan ke polisi.

Aop yang mencukur rambut siswa bernama THS, memang tidak memotongnya dengan rapi. Tidak terima dengan perbuatan Aop, THS melaporkan ke orangtuanya. Orangtua THS lantas mendatangi Aop dan langsung mencukur balik rambut Aop dan melaporkannya ke polisi. Beruntung, Aop tidak mendapat hukuman penjara lantaran Mahkamah Agung memutuskan bahwa apa yang dilakukan Aop bukanlah tindakan kriminal seperti apa yang dilaporkan orangtua siswanya.

Masih karena mencukur rambut siswa, seorang guru terpaksa berurusan dengan polisi. Mubazir, guru SMAN 2 Sinjai Selatan, Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan sering mengingatkan para siswanya untuk selalu merapikan rambut. Salah satu siswanya bernama S tidak mengindahkan peringatan tersebut.

Akhirnya Mubazir berusaha memotong rambut S dengan cara memaksa. S yang berontak, secara tidak sengaja terkena gunting yang sedang dipegang Mubazir hingga berdarah. Mubazir yang mengetahui hal tersebut langsung membawa S ke UKS untuk mendapatkan pertolongan pertama. S mengadukan hal ini ke orangtuanya. Tidak terima, orangtua S malah melaporkan perbuatan Mubazir ke polisi.

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here