Cari Tahu tentang Psikopat: Gejala, Penyebab, Diagnosis, & Pengobatan

Masih banyak orang yang salah kaprah dengan istilah psikopat

Cari Tahu tentang Psikopat: Gejala, Penyebab, Diagnosis, & Pengobatan

Follow Popbela untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Whatsapp Channel & Google News

Bagi para penggemar film thriller atau horor, tentu kamu sudah familiar dengan istilah "psikopat". Biasanya ini digambarkan dengan seseorang yang misterius, berbahaya, cerdas dan manipulatif, tidak punya rasa kasihan, serta melakukan tindakan yang tak terduga.

Namun, apakah gambaran tersebut adalah definisi sebenarnya dari psikopat? Faktanya, masih banyak orang yang salah kaprah dengan istilah psikopat. Untuk lebih jelasnya, simak informasinya di bawah ini, ya!

1. Apa itu psikopat?

Cari Tahu tentang Psikopat: Gejala, Penyebab, Diagnosis, & Pengobatan

Istilah "psikopat" awalnya digunakan untuk menggambarkan seseorang yang pandai menipu, manipulatif, dan tidak peduli. Itu akhirnya diubah menjadi "sosiopat" untuk mencakup fakta bahwa individu-individu ini merugikan masyarakat secara keseluruhan. Namun, selama bertahun-tahun, banyak peneliti kembali menggunakan kata "psikopat", mengutip Verywell Mind.

Penting untuk dicatat, bagaimanapun, bahwa seorang psikopat kemungkinan akan didiagnosis dengan gangguan kepribadian antisosial atau antisocial personality disorder (ASPD), kondisi kesehatan mental yang lebih luas yang digunakan untuk menggambarkan orang-orang yang secara kronis bertindak dan melanggar aturan.

Akan tetapi, hanya sejumlah kecil individu dengan gangguan kepribadian antisosial yang dianggap sebagai psikopat, menurut sebuah laporan yang diterbitkan dalam majalah Scientific American Mind tahun 2010.

Psikopat didefinisikan sebagai gangguan mental (antisosial) di mana seorang individu memanifestasikan perilaku amoral dan antisosial, menunjukkan kurangnya kemampuan untuk mencintai atau membangun hubungan pribadi yang bermakna, mengekspresikan egosentrisme yang ekstrem, serta menunjukkan kegagalan untuk belajar dari pengalaman dan perilaku lain yang terkait dengan kondisinya.

Perilaku psikopat sangat bervariasi dari satu individu ke individu lainnya. Beberapa orang adalah pelanggar seks dan pembunuh, tetapi tak sedikit pula yang sukses menjadi pemimpin. Itu semua akan bergantung pada sifat mereka.

2. Gejala yang dirasakan seseorang jika mengalami psikopat

Psikopat bukanlah diagnosis resmi. Para ahli merujuk pada tanda-tanda yang dikategorikan sebagai ASPD. Dilansir Healthline, beberapa tanda dan gejala yang lebih spesifik.

Karena istilah psikopat bukanlah diagnosis resmi, para ahli merujuk pada tanda-tanda yang dijelaskan di bawah ASPD. Menurut Masand, beberapa tanda yang lebih umum yang perlu diperhatikan meliputi hal-hal berikut ini.

  • Perilaku yang tidak bertanggung jawab secara sosial.
  • Mengabaikan atau melanggar hak orang lain.
  • Tidak mampu membedakan antara yang benar dan yang salah.
  • Kesulitan dalam menunjukkan penyesalan atau empati.
  • Kecenderungan untuk sering berbohong.
  • Memanipulasi dan menyakiti orang lain.
  • Berulang kali bermasalah dengan hukum.
  • Pengabaian umum terhadap keselamatan dan tanggung jawab.
  • Perilaku lain yang mungkin merupakan tanda ASPD termasuk kecenderungan untuk mengambil risiko, perilaku sembrono, serta sering berbohong.

Seseorang yang menunjukkan perilaku tersebut mungkin juga tidak memiliki hubungan emosional yang mendalam, memiliki daya tarik yang dangkal tentang mereka, menjadi sangat agresif, dan kadang-kadang menjadi sangat marah.

Selain itu, orang dengan ASPD tidak peduli jika mereka telah menyakiti seseorang, impulsif dan kasar, serta tidak memiliki penyesalan. Dalam kasus ASPD, kasar tidak selalu berarti kekerasan.

Terdapat pula ciri-ciri tertentu yang berhubungan dengan ASPD, seperti berikut ini.

  • Lebih banyak dialami laki-laki daripada perempuan.
  • Secara teknis, untuk menerima diagnosis ASPD, seseorang harus berusia 18 tahun.
  • Akan tetapi, beberapa orang akan menunjukkan tanda-tanda gangguan perilaku yang mungkin merupakan indikator awal ASPD sejak usia 11 tahun.
  • Ini adalah kondisi kronis yang tampaknya membaik seiring bertambahnya usia.
  • Tingkat kematian lebih tinggi pada orang dengan ASPD akibat perilaku mereka.

Perlu diperhatikan, ya, Bela, gejala di atas hanyalah gambaran umum saja. Jangan sampai kita melakukan diagnosa sendiri tanpa bantuan ahli dan tenaga profesional.

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here