Perang tak Kunjung Usai, Ini Sejarah Konflik Palestina-Israel

Perebutan kekuasaan wilayah yang dramatis

Perang tak Kunjung Usai, Ini Sejarah Konflik Palestina-Israel

Follow Popbela untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Whatsapp Channel & Google News

Konflik yang terjadi antara Palestina dan Israel hingga saat ini tak kunjung usai. Terlepas dari konflik agama dan penekanannya dalam masing-masing kitab suci, konflik yang terjadi antara kedua negara itu adalah tidak lain tentang kekuasaan wilayah.

Terjadi sejak tahun 1900an, konflik tersebut dilandasi dengan keinginan kedua belah pihak untuk mendirikan suatu negara di tanah yang sama dan mengklaim tanah tersebut sebagai ahli waris mereka. Tak hanya itu, beberapa wilayah dalam kedua negara tersebut dianggap suci baik oleh kaum Yahudi maupun kaum Arab di sana, salah satunya adalah kota Yerusalem.

Lantas, bagaimana sejarah konflik yang memperebutkan kekuasaan wilayah itu? Berikut penjelasan mengenai sejarah konflik Palestina-Israel dengan timeline perjalanannya, dikutip dari Aljazeera.

1799 – 1946

Perang tak Kunjung Usai, Ini Sejarah Konflik Palestina-Israel

Sebelum terjadinya Perang Dunia I, wilayah Timur Tengah dikuasai oleh Kekaisaran Ottoman selama hampir 4 abad. Dalam buku Sejarah Timur Tengah Jilid 2 (2013) karya Isawati, kawasan Palestina pada masa lalu dikenal sebagai Kanaan, Yudea dan Tanah Suci. Pada tahun 1000-586 Masehi, Palestina adalah negara Yahudi yang menjadi jajahan Babilonia, Persia, Macedonia dan beberapa kerajaan Yunani.

Baru pada tahun 636 Masehi, wilayah ini mulai berada di bawah kekuasaan Islam. Saat dijajah oleh para bangsa eropa, orang-orang Yahudi banyak yang diangkut ke dalam pembuangan dan menjadi tawanan di wilayah bangsa-bangsa itu.

Pada tahun 1799, Napoleon Bonaparte menjanjikan dan memproklamasikan bahwa para kaum Yahudi yang berada di Asia dan Afrika berkumpul untuk mendirikan kembali kota suci Yerusalem serta untuk dapat mendirikan negaranya di wilayah Palestina yang telah berada dalam kekuasaan orang Arab Muslim kala itu. Janji tersebut tak lain adalah sebagai penguatan kekuasaan agar Prancis dapat lebih menguasai daerah timur tengah.

Di tahun 1882-1896, Pergerakan zionis mulai muncul. Gerakan zionis adalah gerakan untuk kembalinya bangsa Yahudi ke tanah perjanjian dan membangun tanah air atau negara di tanah tersebut. Barulah pada 1897, terlaksana kongres zionis pertama di Swiss dengan secara resmi mendirikan organisasi zionis. Organisasi tersebut melakukan kunjungannya ke Palestina pertama kali pada tahun 1907.

Dianggap tidak memberikan keuntungan bagi pihak Palestina, maka mereka pun menolak adanya kolonialisasi dari kaum zionis. Keadaan semakin memanas kala deklarasi Balfour dibuat pada tahun 1917. Dalam deklarasi tersebut, tertulis bahwa Inggris menjanjikan pendirian tanah air bagi orang Yahudi di tanah Arab.

Pada tahun 1922, liga bangsa-bangsa menyetujui Mandat Britania atas Palestina. Mandat tersebut adalah mempercayakan Britania Raya untuk mengadministrasikan wilayah-wilayah kekuasaan kesultanan Ottoman yang telah runtuh setelah Perang Dunia I. Kaum Yahudi pun mulai berimigrasi ke Palestina. Sejak saat itu, timbul protes keras oleh rakyat Palestina.

1947-1949

Pada 23 – 29 November 1947 PBB mengadakan sidang terkait permasalahan Palestina. Dari sidang tersebut keluar sebuah resolusi yang berisi pembagian wilayah Palestina bagi Yahudi dan Muslim. Namun, resolusi tersebut ditolak oleh pihak Palestina karena mereka menuntut seluruh wilayah itu.

Setahun setelahnya, yaitu pada 1948 terjadi perang antara Yahudi-Israel dengan kaum Muslim-Arab di timur tengah. 3 April 1949, Israel dan Arab bersepakat melakukan gencatan senjata serta pembagian wilayah. Sekitar 80 persen dari wilayah Palestina dikuasai oleh kaum Yahudi.

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here