Panggung teater Ariyah dari Jembatan Ancol menampilkan dua tokoh utama yang keduanya sama-sama perempuan. Mengusung konsep sisterhood—pemunculan dua karakter perempuan yang saling menguatkan untuk menyelesaikan konflik—karakter Ariyah dan Yulia berhasil membangun chemistry yang kuat meski berbeda zaman.
Keduanya sama-sama ditindas, Ariyah dengan hutang yang terus berbunga dan Yulia yang harus berjuang mempertahankan rumahnya. Meski sama-sama berada dalam situasi sulit, merasa marah dan tertekan, Ariyah maupun Yulia tak pernah menyerah.
Ariyah dan Yulia juga menunjukkan sikap “women support right women”. Di mana Ariyah membantu Yulia menyingkirkan anak buah Mintarjo dan Yulia yang membantu Ariyah menemukan jasad Karim. Perbedaan dunia bukanlah halangan untuk keduanya saling membantu.
Produksi Titimangsa ke-63 ini akan berlangsung pada 27-28 Juli 2023 di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki. Naskah yang ditulis oleh Kurnia Effendi serta disutradarai oleh Heliana Sinaga dan Joned Suryatmoko ini bukan hanya soal horor, namun ada nilai-nilai lain yang lebih luas di dalamnya.
Tak ketinggalan, horor tidak akan terasa horor jika tak ada hantu yang menyertainya. Kehadiran hantu jenglot yang diperankan oleh Siko Setyanto dan hantu putih yang diperankan oleh Josh Marcy berhasil buat penonton di Teater Jakarta menggigil ketakutan.
Last but not least, big applause untuk seluruh pemeran, tim produksi, dan TIM yang telah mempersembahkan teater ‘Ariyah dari Jembatan Ancol’.