- 4 Mei 2025
Karya bakti taman makam pahlawan di seluruh Indonesia - 10 Mei 2025
Bakti sosial pengobatan gratis di Zona 2 Candi Borobudur - 10–11 Mei 2025
Api Dharma di Mrapen, Grobogan, dan ritual pensakralan di Candi Mendut - 11 Mei 2025
Air Berkah Umbul Jumprit, Temanggung, dan ritual pensakralan di Candi Mendut - 12 Mei 2025
Kirab Waisak dari Candi Mendut ke Candi Borobudur, pelepasan lampion Waisak, detik-detik Waisak pada pukul 23.55.29 WIB, dan pradaksina di Candi Borobudur. Pradaksina adalah ritual penghormatan dengan mengitari Borobudur sebanyak tiga kali searah jarum jam.
Hari Raya Waisak Agama Apa? Ini Penjelasan dan Maknanya

Setiap tahun, Hari Waisak dirayakan oleh sebagian masyarakat Indonesia. Hari raya ini menjadi salah satu momen besar keagamaan yang menjadi hari libur nasional yang ditunggu-tunggu.
Namun, menjelang Hari Raya Waisak dan di tengah kabar gembira libur panjang, tidak sedikit yang masih bertanya-tanya tentang momen suci ini. Mungkin di antara Bela juga ada yang belum terlalu familier mengenai asal perayaan hari ini.
Hari Raya Waisak agama apa? Agar lebih paham, POPBELA akan menjelaskan mengenai asal usul Hari Raya Waisak. Simak sampai akhir, ya!
1. Asal usul Hari Raya Waisak

Hari Raya Waisak adalah momen suci yang dirayakan oleh umat Buddha. Hari suci ini digunakan untuk memperingati tiga peristiwa penting dalam kehidupan Siddharta Gautama, sang pendiri agama Buddha.
Tiga peristiwa penting ini adalah kelahiran Siddharta Gautama di Taman Lumbini. Kemudian, ada pencerahan atau saat ketika Siddharta Gautama mencapai kebuddhaannya di bawah pohon Bodhi yang berlokasi di Bodh Gaya. Terakhir adalah wafatnya (Parinirwana) Siddharta Gautama di Kusinara.
Secara etimologis atau asal katanya, Waisak berasal dari bahasa Sanskerta, yaitu “Vaishaka.” Kata tersebut merujuk pada nama bulan dalam kalender lunar di India kuno. Ketiga peristiwa penting Siddharta Gautama dipercaya jatuh pada bulan tersebut. Sementara itu, dalam kalender Masehi, bulan Vaishaka jatuh di antara April hingga Mei.
2. Kapan Hari Raya Waisak 2025?

Pada tahun 2025, Hari Waisak jatuh pada hari Senin, tanggal 12 Mei. Selain itu, pemerintah juga menetapkan hari Selasa, 13 Mei 2025, sebagai momentum cuti bersama. Dua hari sebelumnya juga merupakan akhir pekan, sehingga Bela bisa menikmati libur panjang selama empat hari berturut-turut di tengah bulan Mei ini.
Cuti bersama dimaksudkan untuk memberikan waktu istirahat tambahan bagi masyarakat. Tahukah Bela bahwa cuti bersama juga bisa berdampak positif pada sektor pariwisata dan ekonomi lokal? Yup, roda pariwisata, perhotelan, dan kuliner akan berputar lebih kencang ketika libur panjang, apalagi di daerah yang menjadi titik perayaan Waisak.
3. Tema Hari Raya Waisak 2025

Dikutip dari media sosial Instagram @dppwalubi_pusat dan @waisak.nasional, Hari Raya Waisak tahun ini akan mengusung tema “Tingkatkan Pengendalian Diri dan Kebijaksanaan Mewujudkan Perdamaian Dunia”. Tidak berhenti di situ, perayaan Waisak juga mengangkat sub tema “Bersatu Mewujudkan Damai Waisak untuk Kebahagiaan Semua Makhluk.”
Kementerian Agama (Kemenag) telah menggelar Veskha Snanda 2569 BE/Tahun 2025 pada 11 April 2025 hingga 12 Mei 2025. Pada kegiatan itu pula ditetapkan tema Waisak 2025 melalui Surat Pemberitahuan Tema Waisak 2569 BE/Tahun 2025.
4. Rangkaian Acara Hari Raya Waisak

Walaupun Hari Raya Waisak jatuh pada tanggal 12 Mei 2025, serangkaian kegiatan untuk menyambut puncak perayaan dilakukan mulai dari awal Mei. Berikut adalah rangkaian acaranya:
Setelah membaca artikel ini, Bela sudah tahu Hari Raya Waisak agama apa beserta maknanya, bukan? Jadi, mari kita manfaatkan libur panjang ini dengan menghargai keberagaman yang ada di sekitar. Selamat Hari Raya Waisak bagi yang merayakan!



















