Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popbela lainnya di IDN App
Peluncuran Festival Film Indonesia 2025 yang dihadiri oleh Yozua Makes, Budi Irawanto, Fadli Zon, Prilly Latuconsina, dan Ario Bayu (Dok. FFI 2025)
Peluncuran Festival Film Indonesia 2025 yang dihadiri oleh Yozua Makes, Budi Irawanto, Fadli Zon, Prilly Latuconsina, dan Ario Bayu (Dok. FFI 2025)

Intinya sih...

  • FFI 2025 resmi diluncurkan dengan tema "Puspawarna Sinema Indonesia" di Rumah Kaca Melati, Hutan Kota by Plataran, Jakarta.

  • FFI menjadi barometer perkembangan industri film nasional dan sarana konsolidasi ekosistem perfilman untuk meningkatkan daya saing secara global.

  • Pendaftaran karya film dan kritik film resmi dibuka mulai 1 Juli hingga 31 Agustus 2025, dengan malam anugerah Piala Citra FFI pada November 2025.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Tirai dibuka untuk sebuah perayaan megah sinema Tanah Air.

Tahun ini, Festival Film Indonesia (FFI) kembali hadir dengan semangat yang lebih segar dan inklusif. Bertempat di Rumah Kaca Melati, Hutan Kota by Plataran, Jakarta, peluncuran resmi FFI 2025 pada Selasa, 1 Juli berlangsung dalam suasana penuh semangat dan kebanggaan.

Peluncuran ini menandai dimulainya rangkaian kegiatan FFI 2025 yang mengusung tema “Puspawarna Sinema Indonesia” sebagai wujud perayaan keberagaman yang menjadi kekuatan utama film nasional.

Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyampaikan sambutan dan apresiasinya dalam peluncuran Festival Film Indonesia 2025 (Dok. FFI 2025)

Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Fadli Zon, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas peluncuran FFI 2025. Ia menyampaikan bahwa peluncuran Festival Film Indonesia 2025 merupakan momen penting karena FFI dianggap sebagai puncak perayaan bagi film Indonesia.

Ia menegaskan bahwa FFI tahun ini menjadi momentum istimewa karena bertepatan dengan 70 tahun penyelenggaraan festival tersebut sejak pertama kali digelar pada 1955. Ia juga menyoroti pencapaian film Indonesia yang semakin menonjol di panggung internasional.

“Kita ingin film Indonesia semakin terlihat di dunia internasional. Festival Film Indonesia adalah salah satu wadah penting untuk mendorong lahirnya film-film terbaik karya sineas tanah air,” ungkapnya.

FFI sebagai barometer perfilman nasional

Peluncuran Festival Film Indonesia 2025 (instagram.com/festivalfilmid)

FFI selama ini dikenal sebagai barometer perkembangan industri film nasional serta bentuk penghargaan tertinggi bagi karya dan pelaku film di tanah air. Pada tahun ini, FFI tidak hanya menjadi ajang penghargaan, tetapi juga sarana konsolidasi ekosistem perfilman untuk meningkatkan daya saing secara global.

Dalam kesempatan ini, Ketua Umum Komite FFI 2025–2026, Ario Bayu, mengungkapkan rasa bangganya terhadap kemajuan film Indonesia selama setahun terakhir. Ia menyatakan bahwa perkembangan perfilman Indonesia dalam setahun terakhir sangat membanggakan.

Ketua Komite FFI, Ario Bayu, di peluncuran Festival Film Indonesia 2025 (instagram.com/festivalfilmid)

Ia menilai telah terjadi peningkatan kualitas yang luar biasa, baik dari segi cerita maupun teknis, serta munculnya keberagaman genre. Ia juga menyoroti kemunculan genre animasi dengan pencapaian barunya sebagai awal yang menjanjikan bagi masa depan industri film Indonesia.

Ario pun berharap FFI 2025 menjadi ajang selebrasi dan refleksi, sekaligus menguatkan kolaborasi lintas instansi.

“FFI tidak hanya menjadi ruang apresiasi, tetapi juga momentum strategis untuk menguatkan sinergi antar lembaga dan asosiasi profesi perfilman. FFI didukung penuh oleh kolaborasi lintas instansi, baik Kementerian Kebudayaan RI, Badan Perfilman Indonesia, asosiasi profesi, komunitas film, maupun lembaga terkait lainnya, demi ekosistem perfilman Indonesia yang lebih kuat dan berkelanjutan,” tambahnya.

Sistem penjurian yang lebih adaptif

Peluncuran Festival Film Indonesia 2025 yang dihadiri oleh Yozua Makes, Budi Irawanto, Fadli Zon, Prilly Latuconsina, dan Ario Bayu (Dok. FFI 2025)

Turut hadir memberikan sambutan, Ketua Bidang Penjurian FFI 2025, Budi Irawanto, menjelaskan penyempurnaan sistem penjurian yang dilakukan tahun ini.

“Esensi sistem penjurian tetap mengombinasikan penilaian kuantitatif dan kualitatif yang mendudukkan film, baik sebagai produk industri yang populer maupun karya budaya. Penyempurnaan tahun ini dilakukan berdasarkan evaluasi pelaksanaan sebelumnya, hasil FGD dengan pemangku kepentingan pada 2024, serta penyesuaian agar lebih efektif dan adaptif,” ujarnya.

Bakal berkeliling ke berbagai festival lokal

Peluncuran Festival Film Indonesia 2025 yang dihadiri oleh Sheila Dara, Budi Irawanto, Prilly Latuconsina, Fadli Zon, dan Ario Bayu (instagram.com/festivalfilmid)

Dalam sesi tanya jawab, Ketua Bidang Program FFI 2025, Prilly Latuconsina, menuturkan salah satu program unggulan dari Road to FFI tahun lalu adalah Goes to Campus, yakni kegiatan roadshow ke berbagai kampus di Indonesia. Ia menjelaskan bahwa kegiatan keliling kampus dilakukan untuk memperkenalkan sejarah Festival Film Indonesia, rangkaian kegiatannya, serta film-film yang terlibat dalam festival tersebut.

Ia menambahkan bahwa antusiasme mahasiswa terhadap film Indonesia sangat besar, bahkan data penonton film Indonesia pun menunjukkan peningkatan yang signifikan.

Peluncuran Festival Film Indonesia 2025 yang dihadiri oleh Ahmad Mahendra, Prilly Latuconsina, Fadli Zon, Ario Bayu, dan Sheila Dara (Dok. FFI 2025)

Tahun ini, Prilly mengumumkan bahwa FFI akan tetap melaksanakan tur, tetapi dengan pendekatan yang berbeda. Ia menyampaikan kalau tahun lalu FFI mengadakan roadshow ke kampus-kampus, maka tahun ini kegiatan tersebut akan dialihkan ke festival-festival lokal di berbagai daerah.

Ia menegaskan pentingnya film sebagai identitas budaya dan FFI berkomitmen menjadi wadah bagi para pembuat film daerah untuk menunjukkan karya-karya mereka yang kaya akan budaya lokal.

Prilly juga menambahkan bahwa FFI akan berkolaborasi dengan festival lokal dan menghadirkan berbagai program, seperti dialog inspiratif bersama tokoh-tokoh yang telah menorehkan prestasi di FFI.

"Kami ingin menginspirasi anak-anak muda agar semakin yakin untuk terjun ke industri film dan membuka jalan bagi generasi muda Indonesia untuk terus berkarya," ujar Prilly.

Terpilihnya Sheila Dara dan Ringgo Agus sebagai Duta FFI 2025

Salah satu Duta FFI 2025, Sheila Dara, di peluncuran Festival Film Indonesia 2025 (instagram.com/festivalfilmid)

Dua figur publik, Sheila Dara dan Ringgo Agus Rahman, juga diumumkan sebagai Duta FFI 2025, yang diharapkan mewakili semangat inovasi dan keberagaman sinema Indonesia.

Prilly Latuconsina mengungkapkan alasan memilih Sheila Dara dan Ringgo Agus sebagai duta FFI 2025. Ia menilai keduanya telah berpengalaman menjajal berbagai genre film dan mampu merepresentasikan tema tahun ini, "Puspawarna Sinema Indonesia", yang menggambarkan keberagaman warna dalam industri film tanah air.

“Melihat prestasinya Sheila Dara pernah main film berbagai genre dengan performance yang luar biasa, dan tahun lalu juga menang sebagai aktor pendukung terbaik,” ujar Prilly.

Sementara Ringgo Agus disebutnya sebagai sosok yang telah ia kagumi sejak lama karena kiprahnya dalam film-film lintas genre, mulai dari Get Married hingga Jatuh Cinta Seperti di Film-Film.

Struktur Komite FFI 2025–2026

Potret Komite Festival Film Indonesia 2025 (Dok. FFI)

Struktur Komite FFI 2025–2026 diperkenalkan dalam peluncuran ini, yang terdiri atas:

  • Ketua Bidang Penjurian: Budi Irawanto

  • Ketua Bidang Program: Prilly Latuconsina

  • Ketua Pengembangan Usaha dan Pemasaran: Ein Halid

  • Kepala Sekretariat: Aryani Lydia

  • Ketua Bidang Keuangan: Rahajeng Paramesrani

  • Humas Penjurian: Michael Ratnadwijanti

  • Ketua Bidang Kreatif: Rangga Djoned

Acara peluncuran ini juga mendapatkan dukungan dan harapan dari pemerintah, dengan menghadirkan sejumlah pejabat, termasuk:

  • Ahmad Mahendra (Dirjen Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan)

  • Annisa Rengganis (Staf Khusus Menbud Bidang Diplomasi Budaya)

  • Anindita Kusuma Listya (Staf Ahli Menbud Bidang Ekonomi dan Industri Kebudayaan)

  • Putri Woelan Sari Dewi (Staf Khusus Menbud Bidang Hukum dan Kekayaan Intelektual)

  • Syaifullah Agam (Direktur Film, Musik, dan Seni)

  • Perwakilan dari komunitas film, asosiasi profesi, media, dan Plataran Indonesia.

Jadwal penyelenggaraan FFI 2025

Pendaftaran karya film dan kritik film resmi dibuka mulai 1 Juli hingga 31 Agustus 2025. Tahapan selanjutnya meliputi:

  • Seleksi dan penjurian: 1 September – 31 Oktober 2025

  • Pengumuman nominasi: Oktober 2025

  • Malam Anugerah Piala Citra FFI: November 2025

Di akhir sambutannya, Menbud Fadli Zon menyampaikan harapannya agar FFI 2025 dapat menjadi representasi keberagaman budaya bangsa dan inspirasi tanpa batas bagi sinema Indonesia.

“Keberagaman adalah bagian tak terpisahkan dari ekspresi budaya bangsa. Semoga dengan tema ‘Puspawarna Sinema Indonesia’ ini, menjadikan FFI sebagai wadah yang merayakan kebhinekaan, menyediakan ruang yang inklusif bagi sineas, serta semakin memperkuat ekosistem perfilman nasional,” tutupnya.

Editorial Team