7 Fakta Menarik Film 'Shutter', Remake Horor Legendaris Thailand!

- Remake dari horor Thailand ikonik
- Disutradarai Herwin Novianto, peraih banyak penghargaan
- Vino G. Bastian jadi fotografer yang dihantui masa lalu
Falcon Pictures resmi merilis poster dan trailer untuk film horor terbaru mereka, Shutter. Bagi pencinta horor, judul ini pasti terdengar familiar. Yup, Shutter adalah remake dari film horor legendaris asal Thailand yang sempat jadi fenomena internasional. Versi Indonesia ini digarap oleh sutradara peraih penghargaan, Herwin Novianto, yang memberikan sentuhan budaya lokal agar ceritanya terasa lebih dekat dengan penonton Tanah Air.
Film ini menggabungkan horor psikologis, supranatural, hingga drama emosional, sehingga lebih dari sekadar tontonan yang menakut-nakuti. Berikut adalah fakta menariknya!
1. Remake dari horor Thailand ikonik

Film Shutter versi Thailand (2004) dianggap sebagai salah satu horor Asia terbaik sepanjang masa. Kisahnya tentang fotografer yang dihantui sosok misterius di setiap hasil jepretannya berhasil bikin penonton merinding. Versi Indonesia mencoba menghadirkan cerita serupa, tapi dengan nuansa budaya lokal yang bikin pengalaman menontonnya terasa fresh dan relatable.
2. Disutradarai Herwin Novianto, peraih banyak penghargaan

Herwin Novianto bukan nama baru di dunia perfilman. Dia dikenal lewat karya-karya penuh penghargaan yang sarat makna. Kali ini, ia menantang dirinya dengan genre horor. Herwin menyebut, Shutter bukan sekadar film hantu, melainkan kisah tentang rahasia masa lalu yang menghantui. Jadi, penonton akan diajak merasakan ketegangan sekaligus konflik emosional yang dalam.
3. Vino G. Bastian jadi fotografer yang dihantui masa lalu

Vino G. Bastian berperan sebagai Darwin, seorang fotografer yang hidupnya berubah setelah menabrak perempuan misterius dalam kecelakaan. Setelah itu, sosok perempuan tersebut muncul di setiap hasil fotonya. Karakter Darwin dituntut punya sisi rapuh sekaligus penuh misteri, jadi peran ini jadi tantangan emosional besar buat Vino.
4. Anya Geraldine jadi sosok kekasih yang kuat

Anya Geraldine memerankan Pia, kekasih Darwin, yang berusaha mencari tahu siapa sebenarnya perempuan misterius itu. Pia digambarkan sebagai perempuan yang penuh rasa ingin tahu, pemberani, dan rela mengorbankan dirinya demi mengungkap rahasia yang disembunyikan Darwin. Perannya nggak hanya jadi “pendamping”, tapi juga punya peran kunci dalam menguak misteri.
5. Niken Anjani tambah warna di cerita

Selain Vino dan Anya, film ini juga dibintangi Niken Anjani, yang berperan sebagai karakter penting dalam perjalanan Darwin dan Pia. Meski perannya masih dirahasiakan, kehadiran Niken diyakini bakal memberikan warna emosional baru di balik kisah horor penuh teror ini.
6. Lebih dari sekadar teror supranatural

Menariknya, Shutter Indonesia nggak cuma menampilkan jumpscare atau sosok hantu menyeramkan. Film ini juga membawa isu moral: bagaimana rahasia dan kesalahan masa lalu bisa menghantui kehidupan seseorang. Sentuhan psikologis ini bikin horor terasa lebih dalam, bukan sekadar menakuti tapi juga bikin penonton berpikir.
7. Tayang serentak pada Halloween 2025

Falcon Pictures memilih momen 30 Oktober 2025 untuk perilisan Shutter, tepat menjelang Halloween. Dengan momentum ini, filmnya diprediksi jadi salah satu horor yang paling ditunggu di bioskop Indonesia. Kombinasi cerita ikonik, pemain papan atas, dan eksekusi visual yang mencekam bikin Shutter punya daya tarik kuat untuk generasi baru penonton horor.
Shutter versi Indonesia menjanjikan lebih dari sekadar film horor biasa. Ia menggabungkan ketegangan, drama emosional, hingga pesan moral yang dalam. Dengan deretan cast papan atas dan arahan sutradara berkelas, film ini siap jadi pengalaman horor tak terlupakan. Jadi, siapkah kamu menatap layar dan menemukan sosok yang bersembunyi di balik bayangan?



















