“Cinta Untuk Mama” - Farel Prayoga
“Pura-Pura Bahagia” - Fadhillah Intan
"Bintang-Bintang” - Yogie Nandes dan Keke Adiba
“Bukan Lagi Rumahmu” - Andmesh Kamaleng
Daftar Soundtrack Film 'Air Mata di Ujung Sajadah 2', Penuh Haru
Sekuel yang ditunggu-tunggu, Air Mata di Ujung Sajadah (AMDUS) 2, akhirnya resmi merilis trailer, poster, sekaligus daftar soundtrack yang akan mengiringi kisah emosional dua sosok ibu. Seperti film pertamanya yang sukses menyentuh lebih dari 3,1 juta penonton, AMDUS 2 hadir dengan cerita yang makin dalam dan lagu-lagu yang siap bikin penonton hanyut dalam lautan emosi.
Film yang dibintangi Titi Kamal, Citra Kirana, Faqih Alaydrus, hingga Daffa Wardhana ini bukan hanya menawarkan drama keluarga yang menguras air mata, tapi juga menghadirkan deretan soundtrack dengan nuansa syahdu. Empat musisi lintas generasi dipercaya untuk menyuarakan kisah cinta, pengorbanan, hingga kehilangan yang jadi inti cerita.
Kira-kira, apa saja ya lagu yang akan menjadi pengiring film ini? Yuk, simak daftar soundtrack Air Mata di Ujung Sajadah 2 berikut ini!
1. Film 'Air Mata di Ujung Sajadah 2' mempunyai empat soundtrack utama
Untuk mendukung cerita yang ditampilkan, film Air Mata di Ujung Sajadah 2 tidak hanya memiliki satu soundtrack saja. Bila ditotal, ada empat lagu yang dipilih menjadi soundtrack film ini. Berikut daftar soundtrack film Air Mata di Ujung Sajadah 2, antara lain:
Keempat lagu ini dipilih secara cermat untuk merepresentasikan perjalanan emosional karakter-karakter dalam film, terutama Aqilla yang merupakan ibu kandung Baskara dan Yumna yang telah merawat serta membesarkan Baskara sampai sekarang.
2. “Cinta Untuk Mama” dari kisah pribadi Farel Prayoga
Lagu ini jadi salah satu highlight OST AMDUS 2 karena bukan sekadar soundtrack, tapi juga refleksi nyata kehidupan Farel Prayoga sendiri. Dengan lirik yang tulus, “Cinta Untuk Mama” mengalir sebagai surat cinta seorang anak untuk ibunya—tema besar yang juga menjadi inti film ini. Farel mengaku, pengalaman menyanyikan lagu ini begitu personal karena ia sendiri baru bertemu ibu kandungnya di usia remaja. Perasaan kehilangan, rindu, sekaligus cinta yang nggak pernah hilang, benar-benar sejalan dengan kisah Aqilla dan Baskara.
"Lagu ini cukup menyentuh buat saya pribadi, karena memang saya selama 14 tahun nggak pernah ketemu ibu kandung saya, jadi kayak, saya masih belum bisa merasakan rasa sayang ibu," kata Farel Prayoga tentang lagu "Cinta Untuk Mama".
3. Makna lagu “Pura-Pura Bahagia” yang menyentuh dari Fadhilah Intan
Kalau di film pertama ada lagu “Dawai”, kali ini hadir kelanjutannya lewat “Pura-Pura Bahagia”. Lagu ini menggambarkan bagaimana seseorang terlihat baik-baik saja dari luar, padahal menyimpan luka mendalam di dalam. Persis seperti Yumna dan Aqilla, dua sosok ibu yang sama-sama menanggung perasaan getir, tapi harus tetap tegar demi Baskara. Fadhilah berharap, lagu ini bisa bikin pendengar lebih berani jujur sama perasaannya sendiri, bahwa nggak apa-apa kalau ternyata kita nggak selalu kuat.
"Lagu ini mengajarkan kalau semua orang pasti punya luka masing-masing dan kita kadang di situasi tertentu harus tetap pura-pura nggak apa-apa, pura-pura bahagia buat menutupi semuanya. Semoga dari lagu ini bisa mengajarkan kita buat lebih jujur tentang perasaan kita sendiri,"
4. “Bintang-Bintang” yang dibawakan ulang oleh Yogie Nandes & Keke Adiba
Berbeda dari nuansa haru yang mendominasi, “Bintang-Bintang” hadir sebagai jeda yang manis dan penuh harapan. Yogie Nandes dan Keke Adiba menyebut lagu ini seperti napas sejenak di tengah duka, sebelum penonton kembali dibawa ke adegan-adegan emosional. Lagu yang dipopulerkan oleh Titi DJ di tahun 2001 itu juga membawa makna tentang cinta yang universal, bahwa cinta bukan hanya untuk pasangan, tapi juga untuk keluarga, sahabat, bahkan kehidupan itu sendiri. Lagu ini jadi pengingat bahwa di balik kesedihan, selalu ada bintang kecil yang memberi cahaya.
5. Makna lagu “Bukan Lagi Rumahmu” karya Andmesh yang menggetarkan hati
Andmesh dikenal sebagai penyanyi yang jago bikin lagu patah hati makin terasa dalam, dan “Bukan Lagi Rumahmu” nggak kalah bikin merinding. Liriknya mewakili momen perpisahan, saat seseorang harus menerima kenyataan bahwa rumah yang dulu penuh kehangatan, kini sudah bukan miliknya lagi. Di AMDUS 2, lagu ini selaras dengan perjalanan Aqilla yang harus merelakan kenyataan pahit tentang anak kandungnya. Ini jadi momen yang bisa bikin siapa pun berlinang air mata.
Dengan kehadiran keempat lagu ini, Air Mata di Ujung Sajadah 2 bukan hanya bercerita lewat visual, tapi juga lewat musik yang jadi medium perasaan paling jujur. Mulai dari cinta tulus seorang anak, luka yang disembunyikan, secercah harapan, hingga perpisahan penuh air mata, semuanya terangkum dalam soundtrack yang siap bikin kamu hanyut bareng kisah Aqilla dan Yumna.



















