Baca artikel Popbela lainnya di IDN App
For
You

7 Fakta Film 'Pelangi di Mars', Petualangan Futuristik Anak Manusia Pertama di Planet Merah

Poster teaser resmi untuk film Pelangi di Mars. (instagram.com/pelangidimars)
Poster teaser resmi dari film Pelangi di Mars. (instagram.com/pelangidimars)
Intinya sih...
  • Film Pelangi di Mars mengisahkan kehidupan Pelangi, anak manusia pertama di planet Mars, yang mencari mineral langka untuk memurnikan air di Bumi.
  • Sutradara Upie Guava menyebut film ini sebagai drama sci-fi humanis yang menampilkan hubungan antara Pelangi dan para robot dengan teknologi mutakhir.
  • Pelangi di Mars menggunakan teknologi Extended Reality (XR) dan Unreal Engine, serta melibatkan nama besar seperti Rio Dewanto dan Lutesha.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Setelah kesuksesan besar film animasi Jumbo, kini industri perfilman Indonesia kembali menorehkan babak baru lewat sebuah proyek ambisius bertajuk Pelangi di Mars. Film garapan sutradara Upie Guava ini diproduksi oleh Mahakarya Pictures bekerja sama dengan Produksi Film Negara (PFN) serta DossGuava XR Studio.

Mengusung genre fiksi ilmiah atau sci-fi, Pelangi di Mars menghadirkan perpaduan teknologi mutakhir, kisah yang menyentuh, serta pesan kemanusiaan yang kuat di tengah panorama planet Mars yang menakjubkan. Penasaran seperti apa keistimewaannya?

Berikut deretan fakta menarik di balik film Pelangi di Mars.

1. Berlatar tahun 2090 di planet Mars

First look dari film Pelangi di Mars. (instagram.com/mahakaryapictures_)
First look dari film Pelangi di Mars. (instagram.com/mahakaryapictures_)

Pelangi di Mars mengisahkan kehidupan seorang gadis bernama Pelangi, seorang anak manusia pertama yang lahir dan tumbuh di planet merah. Alkisah, ia hidup sendirian setelah ibunya, Pratiwi, dan koloni manusia lain meninggalkan Mars.

Dalam kesepian itu, Pelangi pun bertemu dengan sekelompok robot yang telah lama terbengkalai. Bersama mereka, ia berpetualang mencari mineral langka bernama Zeolith Omega, sumber harapan untuk memurnikan air di Bumi.

2. Film sci-fi Indonesia dengan sentuhan humanis

First look dari film Pelangi di Mars. (instagram.com/mahakaryapictures_)
First look dari film Pelangi di Mars. (instagram.com/mahakaryapictures_)

Upie Guava menyebut film ini sebagai drama sci-fi humanis yang tidak hanya memukau lewat visual, tetapi juga menyentuh lewat kisahnya. “Film ini bukan hanya soal teknologi atau efek visual, tapi tentang manusia, tentang perbedaan, dan bagaimana ketulusan bisa menciptakan harmoni,” ungkapnya dalam konferensi pers, yang dilansir dari Detik Sumsel.

Dengan cerita yang berfokus pada hubungan Pelangi dan para robot, film ini menggambarkan bagaimana kemanusiaan bisa tetap terasa, meski di tengah planet asing tanpa kehidupan.

3. Digarap dengan teknologi Extended Reality (XR) dan Unreal Engine

First look dari film Pelangi di Mars. (instagram.com/mahakaryapictures_)
First look dari film Pelangi di Mars. (instagram.com/mahakaryapictures_)

Salah satu daya tarik terbesar Pelangi di Mars adalah penggunaan teknologi Extended Reality (XR) dan Unreal Engine, yang sebelumnya banyak dipakai dalam produksi Hollywood, salah satunya film Star Wars. Teknologi ini dapat menggabungkan dunia nyata dan virtual secara mulus, sehingga latar planet Mars di film ini seakan terlihat nyata tanpa harus benar-benar berada langsung di luar angkasa.

Riset teknologi ini dikabarkan memakan waktu hampir tiga tahun sebelum akhirnya diterapkan penuh dalam proses produksi.

4. Melibatkan nama besar di balik layar

Selain disutradarai oleh Upie Guava, film Pelangi di Mars juga menampilkan jajaran aktor ternama seperti Rio Dewanto, Lutesha, dan Messi Gusti sebagai pemeran utama. Rio Dewanto berperan sebagai Banyu, sementara Lutesha memerankan Pratiwi, sang ibu yang juga merupakan seorang ilmuwan.

Adapun Messi Gusti memerankan Pelangi, gadis kecil yang menjadi pusat cerita di film ini. Para robot pendamping Pelangi juga memiliki karakter unik dengan nama-nama seperti Sulil, Kimchi, Batik, Petya, dan Yoman, yang masing-masing memiliki kepribadian berbeda.

5. Terinspirasi dari sosok astronot perempuan Indonesia

Karakter Pratiwi ternyata bukan nama sembarangan, lho! Film ini terinspirasi dari kisah Pratiwi Sudarmono, ilmuwan dan calon astronot Indonesia yang terpilih dalam program NASA pada tahun 1985.

Kehadiran figur ilmuwan perempuan Indonesia di film ini tidak hanya menjadi bentuk kehormatan, melainkan kesempatan untuk mengenalkan sosok hebat yang bisa menginspirasi generasi muda untuk berani bermimpi besar.

6. Proses produksi yang canggih dan intensif

First look dari film Pelangi di Mars. (instagram.com/mahakaryapictures_)
First look dari film Pelangi di Mars. (instagram.com/mahakaryapictures_)

Selain menggunakan teknologi Extended Reality (XR) dan Unreal Engine, tahap pengambilan gambar film Pelangi di Mars dilakukan dalam dua fase besar, yaitu motion capture selama sekitar 12 hari untuk adegan para robot, dan live-action selama 14 hari untuk adegan manusia.

Proses ini juga dapat berjalan lancar berkat dukungan penuh dari PFN dan pemerintah karena dinilai sebagai terobosan besar untuk perfilman nasional.

7. Dijadwalkan tayang pada 2026

First look dari film Pelangi di Mars. (instagram.com/mahakaryapictures_)
First look dari film Pelangi di Mars. (instagram.com/mahakaryapictures_)

Meski belum ada tanggal pasti, film Pelangi di Mars dijadwalkan rilis pada tahun 2026. Proses pascaproduksi juga sedang berlangsung dengan fokus pada penyempurnaan efek visual maupun penyusunan sound design untuk adegan di luar angkasa.

Film ini diharapkan menjadi langkah penting menuju era baru film sci-fi Indonesia dengan kualitas internasional.

Itulah deretan fakta menarik seputar film Pelangi di Mars. Rasanya membanggakan sekali melihat keberanian industri film Indonesia terus melangkah lebih jauh.

Tentunya, jadi tidak sabar menantikan kehadiran film futuristik ini di layar lebar!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Niken Ari Prayitno
EditorNiken Ari Prayitno
Follow Us

Latest in Career

See More

6 Model Hiasan Natal di Pintu, Bawa Sukacita Natal ke Rumah

15 Des 2025, 05:15 WIBCareer