Baca artikel Popbela lainnya di IDN App
For
You

Dari Layar FYP TikTok, ke Panggung Synchronize Fest 2025

Synchronize Fest
Dok. Synchronize Fest
Intinya sih...
  • Barasuara membuktikan bahwa musik indie mereka mampu menjangkau pendengar yang lebih luas, tanpa label "pendengar FOMO".
  • Wali Band memanfaatkan popularitasnya di kalangan fans K-pop dengan menyapa penonton menggunakan bahasa Korea dan memiliki lightstick resmi.
  • Perunggu sukses memeriahkan panggung terbesar kedua di Synchronize Fest 2025 dengan lagu-lagu yang sering viral di TikTok.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Menjadi viral di TikTok kini menjadi berkah tersendiri bagi sejumlah musisi lokal. Selain makin dikenal publik, aksi panggung mereka pun jadi ditunggu-tunggu di berbagai acara.

Sebagai salah satu festival musik lokal terbesar, Synchronize Fest benar-benar memaknai branding-nya sebagai "Lebaran Musik Indonesia". Khususnya tahun ini, temanya adalah Saling Silang. Setiap panggung tak hanya menjadi ruang pertunjukan musik, tetapi juga ajang silaturahmi banyak musisi dengan para pendengar yang biasa meramaikan media sosial mereka.

Selama tiga hari pelaksanaannya, yaitu pada 3-5 Oktober 2025 di Jiexpo Kemayoran, Popbela menjajal pengalaman menonton para musisi viral tersebut secara langsung. Sebuah perjuangan yang tidak mudah, ya, ternyata? Saya harus membelah lautan manusia yang juga tak mau ketinggalan untuk menyaksikan mereka. Namun, pegal-pegal di kaki dan pinggang terbayar lunas karena aksi panggung mereka yang begitu meriah!

Ikuti cerita keseruan Popbela di bawah ini, yuk!

1. Barasuara: "tidak ada pendengar FOMO di sini!"

Synchronize Fest
Dok. Synchronize Fest

Sejak pertama kali meluncurkan album Taifun pada 2015, Barasuara kerap disebut sebagai angin segar dalam industri musik Indonesia, khususnya di scene indie. Musik mereka kaya akan detail, tetapi memiliki struktur yang kurang familier di kalangan pendengar musim mainstream. Hal ini membuat mereka hanya dikenal di kalangan pendengar musik tertentu saja.

Akan tetapi, penggunaan lagu "Terbuang Dalam Waktu" dan "Pancarona" sebagai OST film Sore: Istri Dari Masa Depan membuat mereka menjangkau kelompok pendengar yang lebih luas. Alih-alih melabeli "pendengar FOMO", Iga Massardi selaku vokalis dan gitaris Barasuara justru berharap orang-orang yang baru mendengarkan kedua lagu tersebut bisa mendengarkan lagu-lagu lain milik band-nya.

"Kita semua punya mimpi, dan ini mimpi kami berenam bahwa lagu-lagu kami bisa didengarkan oleh lebih banyak orang. Kami bisa merasakan itu sekarang. Terima kasih untuk temen-temen yang membeli tiket Synchronize Fest dan memutuskan untuk nonton Barasuara. Terima kasih untuk temen-temen yang baru bergabung di keluarga Penunggang Badai. Terima kasih juga untuk Penunggang Badai yang sudah hadir dari album pertama kami. Tidak ada pendengar FOMO di sini. Tidak ada senioritas di sini. F*ck elitisme musik. Musik adalah punya semua orang," katanya.

Walaupun memang penonton paling kompak sing a long saat "Terbuang Dalam Waktu" dan "Pancarona" dibawakan, respons saat lagu lain dibawakan pun tak kalah riuh. Ada yang mengangguk kecil, ada yang bertepuk tangan, bahkan ada yang asyik menari akibat terhanyut dalam musik Barasuara.

Para anggota Barasuara juga merupakan tipe penampil yang jago membangkitkan hype penonton. Di tengah pertunjukan, mereka tiba-tiba mengadakan sesi bernama MBG (Membagikan Baju Gratis) dan membuat area penonton heboh. Sungguh kombinasi yang sempurna!

2. Ingat mati, ingat sakit bersama Wali

Synchronize Fest
Dok. Synchronize Fest

Rasanya popularitas Wali Band sejak 2000-an tak padam berkat lagu-lagunya yang easy listening. Namun, era media sosial membuat nama mereka kian melambung. Ditambah lagi, kelompok K-popers yang cukup besar di Indonesia sering mengutip lirik, "ingat mati, ingat sakit," dari lagu "Tobat Maksiat (TOMAT)" setiap kali ada fanwar terjadi.

Wali pun melihat kesempatan ini dan memutuskan untuk riding the wave. Saat manggung di Synchronize Fest 2025 kemarin, Faank menyisipkan beberapa kata dalam bahasa Korea seperti, "Apoy Oppa" dan "Kamsahamnida" saat menyapa penonton. Mereka kini bahkan memiliki lightstick resmi layaknya grup K-pop pada umumnya.

Namun, saya rasa popularitas sebesar ini memang layak untuk mereka dapatkan. Lagu-lagu religi dengan sentuhan komedi mereka sukses diterima oleh berbagai kalangan pendengar. Belum lagi, Wali juga menggunakan sebagian penghasilannya untuk beramal lewat platform Wali Care.

Soal aksi panggung, tak usah ditanya lagi. Pertunjukan dua gitar Apoy saat lagu "Yank" membuat penonton heboh bersorak, kagum akan skill dewa sang gitaris yang juga sempat viral beberapa waktu lalu. Doa bersama yang dipimpin oleh Faank pun mengundang penonton kompak berseru, "aamiin," saat doa semoga naik gaji disebutkan. Ada-ada saja, ya?

3. Momen USLY Perunggu

Synchronize Fest
Dok. Synchronize Fest

Tagar USLY kerap digunakan oleh Perunggu di setiap unggahan TikTok mereka. Begitu saya cari tahu, kata tersebut rupanya merupakan singkatan dari "Udah Sukses Lo Ye." Saya tidak bisa menahan diri untuk terkekeh karena memang begitulah kenyataannya.

Maul, sang vokalis, mengungkap tahun ini adalah kali ketiga mereka diundang ke Synchronize Fest. Dua tahun sebelumnya, Perunggu tampil di panggung yang lebih kecil. Namun, kali ini mereka berkesempatan memeriahkan District Stage, panggung terbesar kedua setelah Dynamic Stage. Kabar baiknya, mereka sukses membuat area penonton penuh! Saya bahkan harus berdesakan di belakang karena tidak ada lagi ruang untuk nyempil ke barisan depan.

"Panggungnya gede banget, Ya Allah!" seru Maul.

Setlist Perunggu di hari kedua Synchronize Fest 2025 merupakan lagu-lagu yang sering berseliweran di FYP TikTok, seperti "Tapi", "Pikiran Yang Matang", "Aku Ada Untukmu", "Ini Abadi", "Pastikan Riuh Akhiri Malammu", "Kalibata, 2012", "33x", dan "Biang Lara" sebagai penonton. Saya kagum karena area penonton seolah tak ada senyapnya. Lirik demi lirik dinyanyikan dengan lantang sembari melepaskan beban hidup!

4. Obrolan Jam 3 Pagi Show dari Lomba Sihir

Synchronize Fest
Dok. Synchronize Fest

Album Obrolan Jam 3 Pagi dari Lomba Sihir merupakan salah satu rilisan favorit saya tahun ini. Senang sekali rasanya ketika mendengar Synchronize Fest 2025 akan menjadi salah satu titik Obrolan Jam 3 Pagi Show yang hanya mereka lakukan di momen-momen tertentu saja.

Ada banyak elemen spesial dalam pertunjukan ini. Lomba Sihir akhirnya tampil lengkap berlima usai Baskara beberapa kali absen karena jadwalnya sebagai Hindia dan .Feast. Selain itu, mereka kebagian manggung selama 60 menit penuh di Forest Stage, membawakan hampir semua lagu dari album Obrolan Jam 3 Pagi dan beberapa lagu lain dari album Selamat Datang Di Ujung Dunia.

Mungkin kata yang paling tepat untuk menggambarkan Lomba Sihir adalah "masa muda". Selain liriknya yang relate dengan kaum dewasa muda, aksi panggung Natasha Udu, Baskara, Rayhan Noor, Enrico Octaviano, dan Tristan Juliano begitu penuh energi. Hal ini menular ke para Peserta Lomba Sihir (sebutan fanbase mereka), yang kali ini secara khusus menggunakan dress code piyama agar matching dengan tema pertunjukan. Apakah kamu salah satunya?

5. Merayakan kejayaan Centil Era musik Indonesia

Sebagai penutup Synchronize Fest 2025 di Dynamic Stage, para ikon musik centil Indonesia sejak era 2000-an membuat kolaborasi spesial. Pertunjukan ini diisi oleh Shanty, Astrid, Aura Kasih, Citra Scholastika, SHE, T2, Pinkan Mambo, Sinta dan Jojo, serta Naykilla dengan iringan musik Oomleo Berkaraoke.

Synchronize Fest menggagas ide kolaborasi Centil Era ini sebagai respons akan kerinduan pencinta musik Indonesia terhadap lagu populer yang tak mendayu-dayu. Gayung bersambut, beberapa penampil yang sudah lama tak manggung, seperti Shanty dan SHE, bahkan sampai rela turun gunung. Meski singkat, pertunjukan ini menjadi momen nostalgia akan kejayaan para penyanyi perempuan Indonesia di era 2000-an.

"Akhirnya kesampaian juga, ya, kita manggung bareng lagi setelah beberapa belas tahun!" kata Melly Mono, vokalis band SHE yang seluruh anggotanya perempuan.

Momen kocak juga terjadi ketika Pinkan Mambo tampil menggantikan Duo Maia. Penyanyi yang kini juga dikenal sebagai penjual donat viral tersebut begitu lincah di atas panggung, hingga membuat sequencer milik Oomleo mendadak berhenti beroperasi karena ada kabel yang tak sengaja tersenggol olehnya. Secara tak terduga, Arya Khan, suaminya ikut naik ke panggung di penghujung acara.

Meski pesta Lebaran Musik Indonesia ini usai, euforia Synchronize Fest 2025 tampaknya masih akan terasa di media sosial hingga beberapa hari ke depan. Hingga artikel ini ditulis, FYP TikTok saya masih diramaikan oleh momen-momen viral dari berbagai penampil—termasuk yang saya bahas di sini.

Apakah kamu menjadi bagian dari perayaan Synchronize Fest yang ke-10 ini, Bela? Penampil mana yang aksi panggungnya paling berkesan buat kamu?

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Niken Ari Prayitno
EditorNiken Ari Prayitno
Follow Us

Latest in Career

See More

Penjelasan Ending Dear X, Apakah Akan Ada Season 2?

05 Des 2025, 13:55 WIBCareer