Baca artikel Popbela lainnya di IDN App
For
You

'Bukan Sekadar Cinta', Saat Musik & Cerita Menyatu dalam Sebuah Buku

IMG_7983.jpg
Dok. Karin.Kemayu
Intinya sih...
  • Element berkolaborasi dengan penulis Karin.Kemayu dalam proyek Book of Soundtrack, menghadirkan ruang baru tempat cerita dan lagu tumbuh bersama.
  • Single "Cinta Tak Berbatas" menjadi soundtrack untuk novel 'Bukan Sekadar Cinta', menjadi jembatan emosional bagi pendengar dan pembaca.
  • Buku pertama dari trilogi ini mengangkat tema cinta antara pria dan calon anak sambungnya, serta isu-isu sosial yang jarang disentuh secara mendalam.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Di tengah riuhnya industri hiburan yang kerap mengejar sensasi, sebuah kolaborasi lintas media hadir dengan napas berbeda. ELEMENT, grup musik yang telah mewarnai perjalanan hati pendengar Indonesia selama lebih dari dua dekade, berkolaborasi dengan penulis fiksi soulburn-realism, Karin.Kemayu, dalam proyek yang tak hanya bisa dibaca, tapi juga didengar dan dirasakan: Book of Soundtrack.

Proyek ini bukan sekadar peluncuran novel atau album, tapi merupakan sebuah ruang baru, tempat cerita dan lagu tumbuh bersama. Lagu-lagu yang lahir bukan setelah naskah selesai, tapi bersamaan dengan denyut kisahnya.

Element mempersembahkan soundtrack untuk novel 'Bukan Sekadar Cinta'

Pada bab pertama trilogi Bukan Sekadar Cinta, Element Band mempersembahkan single terbaru mereka, "Cinta Tak Berbatas", sebuah interpretasi musikal dari cinta yang tak selalu berjalan sesuai logika, tapi tetap layak diperjuangkan. Lagu ini menjadi jembatan antara bab-bab emosional dalam novel dan pengalaman batin para pendengarnya. Sebuah peluk musikal untuk mereka yang pernah merasa asing dalam cinta, tapi tetap memilih untuk percaya.

"Kami nggak sekadar bikin lagu. Waktu mendengar kisahnya, rasanya kayak ngaca ke hidup sendiri. Musik adalah cara kami memeluk itu semua," terang Didi Riyadi, drummer Element mengenai lagu mereka yang menjadi soundtrack buku ini.

Literasi emosional yang mengajak pembaca untuk berpikir ulang tentang banyak hal

Di sisi lain, Karin.Kemayu menyebut proyek ini sebagai bentuk literasi emosional yang bisa didengarkan. Ia menulis bukan untuk menggurui, melainkan untuk mengajak berpikir ulang akan banyak hal dalam kehidupan: tentang stigma, tentang tubuh, tentang keluarga, dan tentang cinta dalam banyak bentuk.

"Setiap lagu menjadi bab yang bernyanyi, bukan pelengkap, tapi denyut yang menyatu dengan kisahnya," ungkap Karin.Kemayu lebih jauh.

Buku pertama dari trilogi yang akan rilis selanjutnya

Buku pertama dari sebuah trilogi ini mengangkat tema yang jarang disentuh secara mendalam: cinta yang tumbuh antara seorang pria dan calon anak sambungnya, seorang remaja laki-laki dengan autisme dan mental retardasi. Bukan sekadar kisah cinta dua manusia dewasa, tapi juga perjalanan emosional calon ayah yang belajar mencintai dan melindungi, tanpa status formal, tanpa ikatan darah.

Tema "true love is not only by blood" menjadi jantung kisah ini. Sepanjang trilogi, Bukan Sekadar Cinta mengajak pembaca untuk tidak hanya jatuh cinta, tapi juga berpikir. Di dalamnya, terselip isu-isu yang sering disisihkan: pernikahan siri, surrogacy, status "anak haram", cinta beda usia, hingga problem hormonal perempuan menjelang menopause. Semua dibahas dengan narasi yang lembut, berani, dan menghormati keberagaman, termasuk spiritualitas Bali dan konsep reinkarnasi.

Musik video menyentuh dengan visual yang menarik

Sebagai bagian dari peluncuran, akan ditayangkan video musik storytelling bertajuk "KURO", sebuah ilustrasi visual yang mengangkat simbol kura-kura sebagai metafora cinta tak berbatas. Kura-kura dipilih bukan sekadar lambang ketekunan, tapi juga representasi anak-anak dengan kebutuhan khusus. Dengan warna biru sebagai identitasnya, KURO menjadi simbol dari langkah pelan, hati besar, dan cinta tanpa syarat.

Kolaborasi dengan Vitalia untuk lagu lainnya

Melengkapi kolaborasi ini adalah suara tenang dan sarat emosi dari penyanyi berusia 48 tahun, Vitalia, yang membawakan lagu pembuka berjudul "Teman Hidup". Lagu ini menjadi representasi sempurna dari tokoh utama novel, Dayu—seorang ibu tunggal yang belajar kembali mencinta di usia yang tidak lagi muda.

Kolaborasi ini bukan hanya tentang musik dan cerita, namun tentang keberanian untuk mencintai di luar batas yang ditentukan masyarakat. Tentang menjadi rumah bagi satu sama lain, meski dunia bilang tak seharusnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Niken Ari Prayitno
EditorNiken Ari Prayitno
Follow Us

Latest in Career

See More

16 Twibbon Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 Lengkap Gratis

14 Des 2025, 11:35 WIBCareer