Review 'Monster': Setiap Orang Punya Monster di Dalam Dirinya

Film mengharukan yang bikin hatimu tersentuh

Review 'Monster': Setiap Orang Punya Monster di Dalam Dirinya

Follow Popbela untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Whatsapp Channel & Google News

Hidup itu penuh keseimbangan. Kebaikan dan kejahatan. Yin dan Yang. Bohong dan jujur. Begitu juga dengan insan manusia. Tak ada yang seratus persen suci. Walau hanya setitik, setiap manusia memiliki sisi monsternya dalam diri mereka dan kapan saja bisa keluar jika terpaksa.

Monster, sebuah film drama asal Jepang keluaran 2023 ini baru saja naik tancap di bioskop Indonesia pada 3 Januari 2024. Film ini termasuk dalam tontonan underrated yang punya kisah cerita luar biasa bagus dan mengharukan. Mengemas pesan kehidupan yang emosional, bahwanya setiap manusia adalah bisa menjadi monster bagi orang lain, tergantung bagaimana kita melihat mereka dari sudut pandang mana.

Sebuah masterpiece dari sutradara Hirokazu Koreeda yang menguak pesan filosofis hidup, namun tetap membuat penonton berpikir kritis karena kita harus menerka-nerka, siapa yang menjadi monster sesungguhnya dalam film ini?

Sinopsis Monster

Review 'Monster': Setiap Orang Punya Monster di Dalam Dirinya

Film ini dibuka dengan adegan seorang ibu single parent bernama Saori (Sakura Ando) yang menyadari perbedaan sikap anaknya, Minato Mugino (Soya Kurokawa). Ia memotong rambutnya sendiri, kabur dan bersembunyi di terowongan kereta di malam hari, serta yang paling parah: mendapati telinganya terluka. Adegan saat Minato loncat dari mobil bersama Saori saat sedang menyetir dalam perjalanan pulang dari terowongan, juga menjadi shock therapy bagi penonton.

Melihat ketidakwajaran dari anaknya, Saori pun mendesak Minato untuk menceritakan apa yang dialaminya di sekolah. Tak disangka, Ia mengaku dirinya adalah korban kekerasan dari gurunya bernama Michitoshi Hori (Eita Nagayama) di sekolah. Minato mengungkapkan bahwa Hori-sensei menghardiknya sebagai "otak babi" dan serta memukulnya sebagai hukuman.

Tak terima anaknya mendapat perlakuan tak manusiawi, Saori pun mendatangi pihak sekolah dan menuntut penjelasan dan permintaan maaf dari Hori-sensei. Bagai ubi dan talas, Saori malah mendapat ketidakjelasan dari kasus yang menimpa anaknya. Malah, Hori-sensei menyangkal bahwa Minato-lah pelaku perundungan terhadap Yori Hoshikawa (Hinata Hiiragi) di kelas yang diasuhnya.

Sementara itu, Minato juga menyimpan rahasia lain. Di mana ia sebenarnya berteman akrab dengan Yori. Sayangnya, ia terpaksa menyembunyikan persahabatan mereka di hadapan teman-teman sekelasnya yang lain. Karena Yori yang terlahir dengan tubuh kecil dan lambat membaca, adalah korban perundungan sesungguhnya dari kekejian teman sekelasnya.

Kamu yakin kalau Hori-sensei adalah penjahat?

Mungkin setelah membaca sinopsis di atas, kamu menyangka bahwa Hori-sensei adalah penjahat di film ini. Begitu juga dengan saya yang awalnya dibuat kesal dengan Hori-sensei yang tak mau mengakui kesalahannya karena sudah menindas Minato. Eits, tapi tunggu dulu, Bela. Ternyata, Monster adalah film yang mengusung multiperspective dengan mengangkat cerita dari berbagai macam perspektif.

Kacamata penonton pun berpindah saat roda perspektif bergulir dari Saori ke Hori-sensei. Saat cerita berfokus dari sudut pandang Hori-sensei, saya dibuat takjub oleh Yuji Sakamoto selaku penulis naskah yang berhasil merangkai gambaran betapa naifnya manusia yang menghakimi manusia lain karena hanya menilai dari satu sudut pandang saja.

Ternyata, Hori-sensei adalah guru yang baik. Dedikasinya yang tulus dan tanpa pamrih sebagai guru kepada murid didiknya membuat saya terharu, betapa besar perjuangan seorang guru untuk mencerdaskan generasi muda.

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here