Mengenal Suku Cia-Cia yang Memakai Aksara Korea dalam Keseharian

Supaya bahasa Cia-Cia tidak punah

Mengenal Suku Cia-Cia yang Memakai Aksara Korea dalam Keseharian

Follow Popbela untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow Whatsapp Channel & Google News

Data sensus BPS tahun 2010 menjabarkan, bahwa Indonesia mempunyai lebih dari 1.340 suku bangsa yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Sebagai negeri multikultural, setiap suku bangsa di Tanah Air pasti punya keunikan dan keberagamannya tersendiri, baik dari kultural, kuliner, dan adat istiadat.

Perbedaan budaya dan suku bangsa itulah, yang telah melukiskan banyak warna pada negara yang terkenal akan kekayaan maritimnya ini.

Salah satunya, terdapat sebuah suku di Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara (Sultra) yang menggunakan aksara Korea sebagai bahasa kesehariannya. Namanya adalah Suku Cia Cia, sebuah etnis suku yang bertempat di kawasan pegunungan di Kota Bau-Bau, Pulau Buton, Sulawesi Tenggara.

Tak punya aksara sendiri

Mengenal Suku Cia-Cia yang Memakai Aksara Korea dalam Keseharian

Keunikan dari suku ini tentu membuat orang kagum sekaligus heran. Bagaimana bisa, aksara Korea yang berasal dari negara Asia Timur, menjadi sebuah sistem bahasa pada suatu suku di Indonesia?

Tapi setelah ditelisik lebih dalam, Suku Cia-Cia tak punya sistem penulisan atau aksara yang menjadi bahasa otentik etnis tersebut sejak dahulu. Melihat problema kultur ini, MZ. Amirul selaku Walikota Kota Buton pun berputar ide, bagaimana agar Suku Cia-Cia mempunyai sebuah aksara yang menjadi pelengkap bahasa dan alat komunikasi.

Berawal dari simposium internasional pada 2008 silam

Pada tahun 2008, Pemerintah Kota Bau-Bau menggelar 'Simposium Internasional Penaskahan Nusantara'. Dalam gelaran internasional tersebut,  hadir para delegasi-delegasi internasional, termasuk delegasi dari Korea Selatan, Prof. Chun Thay Hyun.

Tokoh Masyarakat Cia-Cia Laporo, Abidin mendiskusikan masalah aksara suku ini dengan Prof. Chun beserta MZ. Amirul. Bersama Prof Chun dan delegasinya, ia pun mengajak mereka untuk mengunjungi masyarakat Cia-Cia di Kampung Karya Baru. Di sana, para Delegasi Korea Selatan mempelajari struktur bahasa yang digunakan oleh masyarakat Cia-Cia.

Sah! Palu diketok, Prof. Chun yang paham berbahasa Indonesia menyambut suka cita untuk membantu masyarakat Cia-Cia. Ia juga turut membuka diskusi atas permasalahan absennya aksara bahasa tersebut.

  • Share Artikel

TOPIC

trending

Trending

This week's horoscope

horoscopes

... read more

See more horoscopes here