Terkait acara ini, Aaron Seeto, Direktur Museum MACAN mengatakan bahwa Arisan Karya adalah inisiatif yang seru, namun juga memberikan dampak yang sungguh bernilai. Saat ini, banyak perupa sedang mengkhawatirkan kondisi finansial mereka. Harus diakui pula sistem kesenian seringkali sulit dijelajahi dan dimengerti – dunia kesenian bukan hanya berisi bursa dan pesta – namun membutuhkan kerja keras yang kadang kala kurang dihargai.
“Karena itu, masyarakat perlu mendukung para perupa. Kreativitas komunitas seni bisa dilihat di berbagai aspek dalam kehidupan bermasyarakat – mewujud dalam podcast, video dan postingan media sosial yang sudah kita konsumsi dalam sebulan terakhir. COVID-19 telah berdampak sunggguh besar terhadap perupa dan budaya kita.
Kami harap bahwa Arisan Karya dapat menjadi titik awal yang mendorong lebih banyak aksi positif. Kami sungguh berharap bahwa gerakan ini tidak hanya memotivasi komunitas seni lokal, tetapi juga menjadi sumber kebahagiaan untuk penikmat seni yang sedang bekerja dan belajar dari rumah. Dalam masa seperti ini, kita semua harus menunda pengalaman fisik dalam menikmati seni. Tetapi periode ini juga seharusnya memotivasi kita untuk bergerak,” ungkap Aaron Seeto.
Dari seluruh dana yang terkumpul, 70% akan disalurkan pada perupa atau organisasi sosial pilihan mereka. Dana yang tersisa akan digunakan untuk memfasilitasi komponen lain dari program ini—termasuk kompensasi bagi enam manajer seni terpilih dari beberapa kota di Indonesia, yang akan membantu mengoordinasikan program, pelaksanaan program pelatihan singkat untuk para manajer seni, dan pengembangan konten untuk publik (termasuk kiat berkesenian, lokakarya yang bisa dilakukan di rumah, atau program wicara).
Kamu sudah ikut membeli kuponnya, Bela? Jika sudah, jangan sampai nggak menyaksikan live-nya besok, ya! Siapa tahu kamu jadi salah satu yang beruntung bisa membawa pulang karya seni buatan para perupa Indonesia.