Pada umumnya, seorang remaja mendefinisikan cinta sebagai hubungan yang penuh rasa berbunga-bunga. Cinta seolah menjadi dunia baru bagi mereka. Bagaimana sisi pahit jenis relasi ini, biasanya baru akan dirasakan saat usia menjelang dewasa.
Namun, 20 Mei lalu salah satu penyanyi asal Surabaya merilis lagu berjudul "Distraction" yang membongkar sisi gelap sebuah hubungan percintaan. Liriknya begitu puitis bahkan menanyakan apa itu arti hidup saat patah hati melanda. Mungkin, dahi sebagian besar orang akan mengernyit saat tahu untaian lirik tersebut diciptakan oleh seorang remaja berusia 15 tahun, yaitu Weda Mauve.
"Meski aku sadar kalau aku masih sangat muda, setidaknya aku sudah belajar kalau cinta dan romansa tidak pernah seperti apa yang terlihat. Cinta itu liar, cinta itu tidak bisa ditebak, cinta itu kadang berbahaya, dan cinta itu kadang membuat aku gila," ungkapnya.
Ada evolusi genre
"Distraction" adalah sambungan dari "A Phase" yang dirilisnya pada Februari lalu. Meskipun demikian, ada sebuah evolusi genre di kedua lagu ini. Jika "A Phase" terinspirasi dari skena musik pop dan pop rock di akhir era 2000-an, "Distraction" berjalan ke masa kini dengan sentuhan genre alternative pop dan soft rock.
Ingin jadi musisi puitis
Jika kamu adalah penggemar film Indonesia, penyanyi ini akan lebih kamu kenal dengan nama Weda Nanda. Kecintaannya terhadap dunia hiburan membuatnya terjun ke dunia tarik suara. Tak ingin biasa-biasa saja, ia ingin jadi seorang musisi yang puitis meski usianya terbilang sangat muda.
"I want to be a poetic musician," tegasnya.
Keinginannya tersebut tak terlepas dari penyanyi-penyanyi yang sudah lebih dahulu beken sebagai singer-songwriter, seperti Conan Gray, Rex Orange County, Lana Del Rey dan Billie Eilish. Weda bahkan berharap, lagu-lagunya bisa menjadi seperti buku harian bagi pendengarnya.
"Aku sangat menyukai karya-karya musik dengan lirik yang puitis. Terdapat kesan yang sangat personal dan mendalam dari karya-karya tersebut. Aku pengen laguku bisa menjadi teman bagi pendengarnya. Aku pengen laguku menjadi buku harian bagi pendengarnya. Aku pengen laguku menjadi rumah bagi pendengarnya," tutur penyanyi yang diorbitkan oleh Rian Ekky Pradipta itu.