Tak semua pengalaman kali pertama jadi sesuatu yang mengesankan. Sehingga, beberapa orang rela memulai satu hal yang sama untuk kedua kalinya dengan banyak harapan baik. Atau, sekadar berani mengingat masa lalu sebagai pembelajaran di masa depan.
Hal tersebut bisa kita lihat dari Aimee Saras, Nadhif Basalamah, GANGGA, hingga Sheryl Sheinafia yang bahkan menulis lagunya berbekal segala kenangan di masa lalu. Para musisi ini, kembali memperdengarkan karya terbarunya dengan dibalut beragam makna di awal tahun 2024
Penasaran? Yuk, dengarkan lagunya berikut ini, Bela!
"Threepeat" - Sheryl Sheinafia
Pernahkah kamu merasa sulit memulai hal baru karena dibayang-bayangi oleh masa lalu? Perasaan tersebut, yang sempat dirasakan Sheryl Sheinafia hingga membuat ia mencurahkan segalanya lewat single berjudul “Threepeat”.
Diambil dari kata “three” dan “repeat”, “Threepeat” berkisah tentang seseorang yang menghadapi tantangan dan rintangan; merenungkan keinginan untuk memulai suatu hal baru. Single yang rilis pada 26 Januari 2024 ini, terasa makin spesial karena juga menjadi penutup dari trilogi “Situationship” dan “Dear Mr. Petty”.
Pada akhirnya, lagu yang diproduseri oleh Sheryl Sheinafia dan Petra Sihombing tersebut, menekankan pada sikap self care; independence and completeness tanpa sikap egois dari mantan pasangan. Sheryl menyajikan “Threepeat” lewat permainan chord progression gitar dan dentuman beat yang catchy, dilengkapi karakter suaranya yang playful.
"Tiba-Tiba Jumat Lagi" - Nadhif Basalamah
Menjalani karier bermusik dalam waktu lima tahun ini, ternyata membuat Nadhif Basalamah terus mengeksplorasi dirinya sebagai penyanyi dan penulis lagu. Kalau melihat kesuksesan lagu "Penjaga Hati" yang mencapai 146 juta pendengar, maka kali ini Nadhif Basalamah memperdengarkan single terbarunya, bertajuk "Tiba-Tiba Jumat Lagi".
"Tiba-Tiba Jumat Lagi" menceritakan seseorang saat mengarungi hari-hari yang kehilangan maknanya seiring berjalannya waktu. Melalui penulisan liriknya, Nadhif menyentuh perasaan hampa yang muncul ketika hari-hari menjadi tak dapat dibedakan, kehilangan momen berkesan.
Lagu yang digarap bersama Petra Sihombing dan Gamaliél ini, menggambarkan bahwa rutinitas kehidupan sehari-hari yang berulang, hingga akhirnya kita menyadari tiba-tiba hari sampai di hari Jumat lagi. Pengulangan itu menyoroti siklus monoton dan mengajak pendengar untuk merenung tentang perjalanan waktu dan proses pendewasaan.