Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

Teru-Teru Bozu, Penangkal Hujan Asal Jepang yang Mirip Boneka Hantu

Ada kisah seram dari di balik Teru-Teru Bozu

Natasha P.

Jika di Indonesia ada Mbak Rara yang mampu menghentikan hujan pada gelaran balapan MotoGP Mandalika 2022, maka lain halnya di Jepang dengan penangkal hujan uniknya bernama Teru-Teru Bozu. Jimat penangkal hujan berwujud seperti boneka hantu berwarna putih dan berkepala bulat tersebut, biasa digantung di luar pintu atau jendela rumah selama musim hujan di Jepang.

Masyarakat Jepang meyakini bahwa memasang boneka berbahan kertas atau kain ini mampu membuat cuaca tetap cerah. Pamor Teru-Teru Bozu makin eksis setelah film, anime, atau foto di Jepang menampilkannya sebagai aksesoris rumah yang menggemaskan.

Hal ini tentu membuat khalayak penasaran, bagaimana sejarah Teru Teru Bozu sebagai penangkal hujan di Jepang? Yuk, simak selengkapnya di bawah ini!

Sejarah Teru-Teru Bozu

Kowabana.net

Tak ada banyak yang mengetahui bahwa di balik bentuknya yang lucu, terdapat legenda tragis di balik asal-usul Teru-Teru Bozu. Mengingat rupanya yang justru mirip boneka hantu mini yang ramah. Belum lagi gambar raut wajah yang ekspresif, membuat penangkal hujan sederhana ini terlihat jauh dari kata seram dan mistis.

Pembuatan Teru-Teru Bozu diyakini berkaitan dengan kematian tragis "Biksu Cuaca Baik" di Jepang masa feodalisme. Sang biksu yang dipercaya mampu menghentikan cuaca buruk, berjanji kepada sebuah desa untuk menyetop hujan dan menyelamatkan tanah pertanian.

Sayangnya, janji sang biksu untuk menghentikan hujan pun gagal. Sehingga masyarakat pun khawatir banjir akan melanda desa tersebut dan menyebabkan gagal panen. Melihat keresahan itu, Tuan Tanah di desa tersebut pun kepalang marah lantaran sang biksu dianggap ingkar janji.

Sang biksu pun menerima hukuman mati dengan cara dipenggal. Kemudian, tuan tanah pun membungkus kepalanya dengan kain putih dan menggantungnya untuk mengharapkan cuaca yang baik.

Makna Teru-Teru Bozu

Taiken.co

Kata Teru Teru Bozu terdiri dari dua kata dalam bahasa Jepang. Yaitu Teru (照 る) yang berarti "bersinar" dan bozu (坊 主) yang merujuk kepada seorang pendeta Buddha (seseorang yang botak). Padanan kata ini tercipta dari cerita kelam biksu yang tewas terpenggal karena tak mampu mencegah hujan turun. Arti 'Teru Teru Bozu' sendiri adalah kepala botak (biksu) yang berkilau. 

Representasi kepala botak sang biksu pada boneka ini juga punya makna simbolis. Di mana kepala botak boneka yang berkilau terkena sinar matahari, ini mampu menjaga cuaca yang cerah tanpa datangnya hujan.

Punya legenda lainnya

Savvytokyo

Ternyata ada versi lain dari kisah Teru-Teru Bozu. Menurut catatan dari Wikipedia, tersiar bahwa boneka ini dulunya berasal dari Tiongkok selama periode Heian (794-1185 M). Bukan dari seorang biksu yang dikisahkan, namun dari seorang perempuan muda dengan sapu yang disebut 掃晴娘 (So-Chin-Nyan).

Kata So-Chin-Nyan sendiri berasal bahasa Tiongkok. Sedangkan dalam bahasa Jepang disebut Souseijou. Menurut legenda yang beredar, dahulu ada seorang perempuan yang dikorbankan demi menyelamatkan desa dari hujan deras yang tiada hentinya. Ia pun secara simbolis 'dikirim' ke surga untuk menyapu awan hujan dari langit. 

Untuk mengenang sosok heroiknya yang telah menyelamatkan desa, masyarakat pun menciptakan kembali figur sang gadis dengan kertas serta menggantungnya di luar dengan harapan cuaca yang cerah. 

Mulai populer di Zaman Edo

Plimbi.com

Penangkal hujan satu ini mulai dilirik di Jepang pada pertengahan era Edo. Pada masa itu, pamor Teru-Teru Bozu sebagai jimat untuk mencegah hujan cukup populer. Para penduduk pun berbondong membuat persembahan dengan boneka kertas satu ini cuaca berlangsung cerah. Nantinya, boneka ini diberi persembahan berupa sake suci. Terakhir, lemparkan boneka beserta botolsake ke sungai.

Langka pembuatannya tergolong cukup mudah, sehingga siapa pun bisa membuatnya. Kamu hanya perlu menyiapkan dua potong kain atau dua lembar kertas berukuran sama serta satu karet gelang. Berikutnya, remas satu potongan kain atau kertas sampai membentuk bola yang nantinya akan menjadi kepala.

Lalu, bungkus remasan kain atau kertas tersebut di tengahnya. Putar kain hingga terbentuk wujud seperti kepala yang bulat. Terakhir, ikat kepalanya dengan karet gelang untuk. Supaya kepala boneka tetap di tempatnya. Untuk menonjolkan kesan lebih unik, rias boneka tersebut dengan membentuk ekspresi wajah. Gantungkan di jendela atau pintu depan rumah. 

Lagu Teru-Teru Bozu sering dinyanyikan anak-anak di Jepang

Kim Vallee

Boneka Teru-Teru Bozu sudah diperkenalkan di kalangan anak-anak di Jepang sejak mereka duduk di taman kanak-kanak oleh guru mereka. Kepercayaan ini telah menanamkan sugesti di benak mereka. Sehingga anak-anak di Jepang selalu menggantung Teru Teru Bozu satu hari sebelum mereka beraktivitas luar ruangan atau piknik. 

Tak hanya itu, lagu Teru Teru Bozu juga sering dinyanyikan oleh anak-anak saat membuat boneka tersebut. Mantra simbolis ini diharapkan dapat menangkal hujan turun dan mendatangkan cuaca cerah pada esok hari.

Lirik lagu "Teru Teru Bozu" tak seindah nadanya yang syahdu

Di balik alunan musik dan nada yang menenangkan telinga, lagu "Teru Teru Bozu" punya arti yang menyeramkan. Liriknya ini mengisahkan sebuah mantra untuk mendatangkan cuaca yang cerah. Hanya saja, mantra yang lebih terdengar sebagai permohonan kepada seorang biksu ini sangatlah mengerikan. Pasalnya, sang biksu terancam akan dipenggal kalau ia gagal menangkal hujan yang turun.

Berikut adalah lirik "Teru Teru Bozu" beserta artinya.

Lirik "Teru Teru Bozu" dalam bahasa Jepang

Teru-teru-bōzu, teru bōzu 
Ashita tenki ni shite o-kure
Itsuka no yume no sora no yō ni
Haretara kin no suzu ageyo
Teru-teru-bōzu, teru bōzu
Ashita tenki ni shite o-kure
Watashi no negai wo kiita nara
Amai o-sake wo tanto nomasho
Teru-teru-bōzu, teru bōzu
Ashita tenki ni shite o-kure
Sorete mo kumotte naitetara
Sonata no kubi wo chon to kiru zo

Terjemahan

Biksu biksu botak, biksu botak
Buatlah esok hari menjadi cerah untukku
Seperti mimpiku pada suatu waktu
Jika cerah, kuberi kamu bel emas
Biksu biksu botak, biksu botak
Buatlah esok hari menjadi cerah untukku
Kabulkan keinginanku
Lalu kita minum sake
Biksu biksu botak, biksu botak
Buatlah esok hari menjadi cerah untukku
Kalau mendung dan kamu hujan
Kan kupotong kepalamu

IDN Media Channels

Latest from Inspiration