Tutup
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
unfortunately

[EKSKLUSIF] Kisah Faradina Mufti Jadi Pemeran Utama di 'Siksa Kubur'

Persiapan yang matang buat proses syuting jadi efisien

Aisyah Banowati

Film kesepuluh Joko Anwar yang berjudul Siksa Kubur akan segera tayang. Pada film terbarunya ini, sutradara kondang tersebut menggandeng Faradina Mufti sebagai pemeran utama. Sebelumnya, aktris yang lahir di Jogja ini juga pernah bermain peran—sekaligus menandai debutnya—di bawah arahan Joko Anwar lewat film Perempuan Tanah Jahanam.

Di Siksa Kubur nanti, Faradina Mufti akan berperan sebagai Sita. Sewaktu kecil, kedua orang tuanya adalah korban dari bom bunuh diri. Sejak saat itu, Sita tidak lagi percaya dengan agama. Dirinya pun mulai mencari orang paling berdosa untuk ikut masuk ke dalam kuburannya demi membuktikan bahwa siksa kubur tidak ada dan agama tidak nyata.

1. Cara Faradina Mufti berkenalan dengan karakter Sita

YouTube/Rapi Films

Baik dari sinopsis maupun trailer Siksa Kubur dapat dilihat jika karakter Sita punya masa lalu yang kompleks. Untuk dapat mendalami serta kenal sepenuhnya dengan karakter Sita, Faradina mengungkapkan jika dirinya diberi sheet yang menampilkan riwayat hidup Sita secara lengkap oleh sang sutradara, Joko Anwar.

"Secara persiapan abang (Joko Anwar) itu untuk setiap karakter, mau scene berapa pun jumlahnya, itu dikasih sheet background karakter tersebut, minimal satu halaman. Dan itu ke semua pemain, nggak hanya pemain tertentu. Selama ada nama karakter itu pasti selalu dia bikin dengan treatment yang sama yaitu dibuatkan background karakter," jelas Faradina Mufti.

"Setelah dikasih yang printed version, ada fotonya kita gitu dengan nama panjang dan kejadian-kejadian di sepanjang hidupnya, itu rasanya seperti 50% terakhir pekerjaan sudah dikerjain. Sisanya bagaimana kita eksplorasi," ungkap Faradina Mufti saat berbincang bersama Popbela di IDN Media HQ.

2. Pentingnya kendali agar emosi negatif Sita nggak terbawa sampai rumah

YouTube/Rapi Films

Memainkan peran seseorang karakter dengan latar belakang yang begitu kompleks tentunya punya tantangan tersendiri. Agar tak terpengaruh emosi negatif dari karakter Sita, Faradina Mufti mengungkapkan jika seorang aktor harus memiliki kendali.

"Aku pernah ngobrol sama Reza Rahadian pas lagi nunggu mau take. Kak, gimana sih menurut kamu, kita ini kan agak lumayan riski, ya, kita memainkan karakter yang dalam banget emosinya, apalagi Sita itu lumayan naik turun emosinya dan kompleks banget dia."

Lanjutnya, "Lalu Reza mengatakan gini, kita sebagai aktor harus punya switch on dan switch off-nya. Once kita tidak ada di set, kita harus switch off itu karena kalau nggak akan sulit untuk aktor melepas karakter. Dan itu agak berbahaya."

"Dan itu yang aku pengen lakukan sih. Jadi kita tau di mana kita menempatkan karakter itu akan dimunculkan dan saat pulang, tuh, ya, udah pulang dan memang jadi diri kita lagi," ungkapnya.

3. Mulai persiapan sejak dalam perjalanan menuju set lokasi

YouTube/Rapi Films

Menjadi pemeran utama tentu membuat Farafina Mufti memiliki beragam set yang cukup 'berat'. Meski demikian, selama 28 hari syuting berjalan, dirinya selalu berupaya menjaga agar karakter Sita dapat tampil sesuai dengan apa yang telah digambarkan sejak awal. 

Untuk kembali menjadi Sita, Faradina pun telah mempersiapkan diri sejak dalam perjalanan menuju lokasi shooting. "Di saat aku sudah menuju ke lokasi, aku sudah mulai memakai bajunya Sita, aku sedikit-sedikit tuh merasakan untuk kembalikan jiwanya Sita, dan fokus sama apa yang akan kita kerjakan hari itu."

"Dan yang pasti juga abang (Joko Anwar) sangat membantu. Abang pasti membisiki kita dengan pelan dan syahdu. Itu yang membuatku ke hipnotis dan langsung masuk ke Sita. Aku langsung inget kejadian kehidupan Sita, pengalaman Sita yang sebelumnya, itu sih yang membantu aku buat masuk ke dalam karakter."

4. Persiapan yang matang membuat waktu syuting menjadi efisien

YouTube/Rapi Films

Menjadi horor religi pertama yang digarap Joko Anwar sekaligus juga yang pertama untuk Faradina Mufti, aktris kelahiran 1989 ini menjelaskan jika selama proses syuting berjalan dengan sangat efisien sebab persiapan yang dilakukan tim produksi sudah amat matang.

"Joko Anwar ini adalah salah satu director yang sangat efisien. Dia tidak pernah mengulang sampai 20 kali take, gitu. Kalau misalkan dia memang sudah matang dengan take yang pertama, dia pasti akan ambil take yang pertama. Jadi, that's why kita shooting tidak pernah sampai ngaret lama banget. Karena persiapannya sudah sangat matang."

Selain dukungan moral yang diberikan oleh sang sutradara, Faradina Mufti menceritakan jika tim produksi telah menyediakan videoboard sehingga memudahkan para aktor untuk mengetahui apa yang perlu mereka lakukan sebelum take.

"Dan juga yang memudahkan kita sebagai aktor untuk scene yang sangat teknis itu kita dibikinin yang namanya storyboard video. Tujuannya agar kita tau nanti blocking kita, posisi kita tuh akan kemana, kamera dari arah mana."

Menariknya lagi, videoboard yang tim produksi persiapkan untuk menjadi guideline pera aktornya di-take serta diperankan oleh crew Siksa Kubur itu sendiri, lho!

"Dan itu diperankan oleh para crew. Jadi mereka itu cek lokasi sambil bikin adegannya di situ. Dan ada dialognya juga dengan shoot yang sudah dipilih. Jadi kita udah tahu misal kamera dari arah depan, nah, nanti waktu kita balik badan kamera udah pindah. Kita udah tahu posisinya akan kayak gimana. Jadi, nggak ada waktu terbuang."

Berakhir sudah perbincangan Popbela bersama Faradina Mufti tentang perannya sebagai Sita dalam film Siksa Kubur. Jika kamu penasaran akan hasil akhirnya, jangan ragu untuk menonton Siksa Kubur yang akan tayang mulai Rabu (10/4) mendatang. Selamat menonton.

IDN Media Channels

Latest from Inspiration