“Apa kabar, Sher?”
Finally… . Setelah 23 tahun berlalu, Sadam dan Sherina akan kembali berpetualangan bersama di film musikal Petualangan Sherina 2!
Buat kelahiran awal tahun 90-an pasti nggak lagi asing dengan Sadam dan Sherina. Dua anak-anak dengan sifat bertolak belakang yang harus bekerja sama agar bisa terbebas dari penculik yang berniat jahat. Kini, Sadam dan Sherina yang telah tumbuh dewasa akan kembali reunian di tempat yang tak pernah mereka duga, hutan Kalimantan.
Hanya lewat trailernya saja penonton sudah diajak untuk bernostalgia dan berhasil membuat banyak orang tak sabar menunggu penayangan film musikal Petualangan Sherina 2. Sambil menanti film ini tayang, simak wawancara khusus POPBELA bersama pemeran Sadam a.k.a Derby Romero, yuk!
Sadam bukan lagi anak nakal
Karakter Sadam dalam film Petualangan Sherina pertama berhasil ditampilkan apik oleh Derby Romero yang saat itu masih berumur sepuluh tahun. Kini, setelah lebih dari dua puluh tahun berlalu, Derby Romero kembali memerankan Sadam yang telah tumbuh dewasa.
“Sadam yang sekarang adalah Sadam yang sudah lebih dewasa, Sadam yang bertanggung jawab, Sadam yang sudah jadi jagoan karena Sadam kecilkan anak mami. Dan sekarang di Petualangan Sherina 2 Sadam sudah bekerja sebagai manager program di balai konservasi orangutan,” jelasnya.
Tekanan yang diubah jadi pacuan untuk memberikan yang terbaik
Mendapat respon positif dari masyarakat, bahkan sejak akun Instagram resmi Petualangan Sherina mengumumkan akan membuat sekuel, tak dapat dipungkiri jika ekspektasi penonton begitu besar untuk film ini.
Apalagi, di tahun 2000 silam, film musikal Petualangan Sherina berhasil menjadi film yang membangkitkan semangat sineas untuk memproduksi film, juga mengajak penonton untuk kembali ke bioskop karena saat itu industri perfilman Tanah Air sedang lesu.
Tak ingin berlarut dalam rasa tertekan, Derby Romero lebih memilih untuk fokus dan melakukan yang terbaik untuk perannya sebagai Sadam, “Awalnya mungkin pressure tapi itu jadi drive yang membuat gue ingin memberikan yang terbaik. Setelah itu gue melupakan pressure itu karena gue percaya dengan apa yang gue lakukan.”