Buah kerja sama antara Direktorat Perfilman, Musik dan Media Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Tekologi (Kemendikbudristek) dengan Yayasan Eksotika Karmawibhangga Indonesia (EKI) dan Ciputra Artpreneur menghadirkan Festival Musik Indonesia (FMI) 2023.
FMI 2023 merupakan pertemuan para seniman musikal dengan pecinta musikal dalam sebuah ajang yang menyuguhkan beragam teater musikal yang selama ini mewarnai panggung pertunjukan di Indonesia. FMI merupakan ajang tahunan yang mana tahun ini merupakan tahun kedua diselenggarakannya FMI.
Perbedaan dengan tahun lalu
Terus berupaya memberikan yang terbaik kepada penonton serta teman-teman komunitas yang hadir mengisi acara, di tahun kedua penyelenggaraannya, FMI 2023 melakukan beberapa perubahan dan inovasi, di antaranya:
- Tahun ini, FMI 2023, mempercayakan anak muda terpilih untuk menjadi kurator. Jajaran kurator muda nan berbakat ini yakni Bathara Saverigadi, Chriskevin Adefrid, Josh Marcy, Nala Amrytha dan Nuya Susantono. Tugasnya adalah memilih komunitas yang akan tampil selama FMI 2023.
- Akan ada dua pertunjukan utama, yakni Gala dan Showcase. Nantinya, pertunjukan Gala akan berada di auditorium lt.13 Ciputra Artpreneur dan Showcase bisa dinikmati di lt.11.
- Ada beberapa kriteria yang digunakan untuk memilih siapa saja yang akan tampil di pertunjukan Gala. Salah satunya adalah kelompok yang punya kredibilitas serta konsistensi dalam membuat karya yang berkarakter dan mandiri. Di sisi lain, komunitas yang terpilih untuk tampil di Showcase adalah komunitas yang sudah konsisten dalam berkarya.
- Pengunjung yang ingin menikmati pertunjukkan Gala harus memiliki tiket. Tiket One Day Pass dijual dengan harga Rp150k kemudian untuk Two Days Pass seharga Rp250k.
Mengangkat tema “Urban Legend”
FMI 2023 memilih “Urban Legend” sebagai tema besar tahun ini. Dijelaskan, dalam press conference FMI 2023, tema ini dipilih sebagai salah satu tema yang sangat mewakili Indonesia.
Saat mendengar kata urban legend pasti terpikir suatu kisah yang terus dibicarakan sampai-sampai menimbulkan bias apakah ini kisah nyata atau hanya karangan sebab tidak dapat dibuktikan.
Mulai dari kisah bangku kosong yang meneror sekolah, kisah horor dari Timur Indonesia, gedung sekolah bekas dari kuburan, hingga mitos di balik angka enam. Ada banyak kisah urban legend yang membuat Tanah Air menjadi kaya akan kisah horor.
Mengutip dalam siaran pers, Josh Marcy sebagai salah satu kurator menyampaikan, “Gelaran FMI 2023 kali ini akan mengusung tema Urban Legend sebagai respon kreatif terhadap pengetahuan dan pengalaman komunal masyarakat. Pilihan tema ini pun ingin mempertunjukan ide-ide terkait cerita rakyat dan mitos urban, sebagai peristiwa tutur yaitu pengetahuan yang terus hidup, tumbuh, dan bergerak di masyarakat perkotaan.”