Sejak penayangannya di bulan November, hingga kini serial Gadis Kretek masih jadi perbincangan di media sosial. Di minggu pertama peluncurannya, Gadis Kretek berhasil masuk ke dalam Top Global serta bertahan di Top Ten Netflix Indonesia selama sembilan minggu berturut-turut.
Melihat pengaruh dari serial yang disutradarai oleh Kamila Andini tersebut, tahun ini, Netflix Indonesia telah menyiapkan sejumlah judul serial dan film Indonesia yang siap membuat kesuksesan dan sajian segar. Karya terbaru dari Joko Anwar, Timo Tjahjanto, Edwin, hingga Herwin Novianto ini diumumkan pada Next on Netflix Media Briefing, Jumat (1/2) lalu.
Ada apa saja Next On Netflix 2024? Berikut daftarnya!
Tahun ini, Joko Anwar akan merilis serial perdana miliknya berjudul Nightmares and Daydreams. Serial yang telah memulai syuting sejak tahun 2022 ini direncanakan tayang di pertengahan tahun.
Dari delapan episode yang akan dirilis, diketahui jika Joko Anwar menyutradarai dua episode, sisanya dipercayakan kepada Ray Pakpahan, Tommy Dewo, dan Randolph Zaini.
Nightmares and Daydreams adalah sebuah cerita fiksi ilmiah, supernatural, dan drama tentang orang biasa yang terjebak dalam kejadian luar biasa. Akan seperti apa serialnya?
Untuk kamu yang penasaran, sayangnya belum banyak yang bisa diulik dari serial ini. Baik tim produksi maupun sang sutradara sendiri memilih hanya ‘spill tipis-tipis’ sampai waktu penayangannya tiba.
Rampung keliling festival, sejak tahun lalu, 24 Jam Bersama Gaspar telah diumumkan akan tayang di Netflix. Film yang dibintangi oleh Reza Rahardian ini diangkat dari novel berjudul sama karya Sabda Armandio.
Uniknya, film yang disutradarai oleh Yosep Anggi Noen ini mengusung tema distopia. Wajah Laura Basuki, Shenina Cinnamon, Kristanto Immanuel, hingga Iswadi Pratama akan turut mewarnai ketegangan dalam 24 Jam Bersama Gaspar.
Kisah dalam 24 Jam Bersama Gaspar akan berfokus pada upaya Gaspar dan tim yang dibentuknya untuk menyelesaikan sebuah kasus besar yang harus rampung dalam 24 jam sebelum ajal menjemput. Lantas, jika gagal, risiko apa yang akan mereka temui?
Terhitung sudah dua karya Timo Tjahjanto yang tayang secara original di Netflix. Karyanya yang pertama The Night Comes for Us (2018) menjadi kerja sama dirinya dengan Netflix US dan The Big 4 (2022) yang merupakan kali pertama Timo Tjahjanto menggarap film genre action bercampur komedi.
The Shadow Strays dapat dikatakan sebagai “return” sosok Timo Tjahjanto mengerjakan film hardcore, action, dan dengan sentuhan martial art yang berdarah-darah. Lewat film juga sosok Aurora Ribero akan bermain dalam film action untuk pertama kali.
Selain Aurora Ribero, nama Hana Malasan, Adipati Dolken, Taskya Namya, Kristo Immanuel, dan Ali Fikry juga turut hadir membintangi The Shadow Strays. So, untuk menyempurnakan take adegan saat syuting, para pemain diharuskan mengikuti latihan martial art selama berbulan-bulan.
Punya premis yang sederhana, The Shadow Strays mengisahkan seorang pembunuh bayaran berusia 17 tahun yang memilih mengikuti hati nurani untuk melawan organisasi yang telah membesarkan namanya.
Titik Nol diproduksi oleh Falcon dan disutradarai oleh Herwin Novianto yang sebelumnya menggarap Kembang Api. Sebuah karya yang diangkat dari novel dengan judul serupa ini akan dibintangi oleh sejumlah aktor keturunan chinese. Mulai dari Denny Sumargo, Marissa Anita, Dion Wiyoko, hingga Morgan Oey.
Titik Nol mengisahkan seorang anak yang pergi meninggalkan keluarganya untuk mencari jati diri dengan keliling dunia. Setelah sepuluh tahun, anak laki-laki itu kembali karena ibunya yang sedang sakit. Sebelum ajal menjemput sang ibu, si anak pun mengisahkan pengalamannya selama berada di negeri orang.
Setelah The Big 4 (2022) dan Gadis Kretek (2023), Putri Marino akan kembali membintangi film Netflix Original Indonesia berjudul Kabut Berduri. Film ini disutradarai oleh sosok yang juga menggarap Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas (2021), Edwin.
Bukan kali pertama bertemu, sebelumnya Putri Marino pernah bekerja sama dengan Edwin lewat Posesif (2017). Sosok Edwin sendiri memang dikenal sebagai sutradara yang gemar mengeksplorasi tema. Ide untuk Kabut Berduri sendiri adalah original darinya.
Turut dibintangi oleh Lukman Sardi hingga Yoga Pratama, Kabut Berduri mengisahkan Sanja yang sedang menginvestigasi sebuah kasus pembunuhan di perbatasan Indonesia-Malaysia. Bukan sekadar premis latar, nyatanya tim produksi benar-benar syuting di Kalimantan selama dua bulan.
Disutradari oleh Rako Prijanto, hanya dibintangi oleh empat aktor—Marsha Timothy, Anantya Kirana, Alex Abbad, dan Sultahan Hamonangan—berlatar di sebuah rumah, berdurasi selama 95 menit, Monster akan hadir tanpa dialog. Benar-benar tanpa dialog.
Yup, Monster berencana membawa penonton pada sebuah rasa tegang dan kengerian melihat dua anak kecil korban penculikan yang berupaya melarikan diri. Mampukan keduanya kembali dengan selamat? Atau takdir punya kehendak yang berbeda?
Catatan kecil untuk kamu sebelum menonton: Meski dibintangi oleh anak-anak, pada kenyataannya ini bukanlah film anak-anak.
