5 Alasan Film 'Susuk: Kutukan Kecantikan' Patut Dinanti

Laras (Hana Malasan) ingin berhenti dari pekerjaannya sebagai PSK dan memperbaiki hubungannya dengan sang adik, Ayu (Ersya Aurelia). Naas, Laras malah menjadi korban percobaan pembunuhan. 

Kecelakaan yang menimpanya membuat Laras berada dalam kondisi sakaratul maut. Kematian seakan-akan menolak ruhnya sedangkan tubuhnya mulai membusuk. Mengetahui hal tersebut, Ayu dibantu Arman (Jourdy Pranata), mencari cara untuk menyembuhkan Laras. 

Ayu baru mengetahui jika Laras menggunakan susuk. Ditemani Arman, Ayu membawa tubuh Laras kembali ke kampung. Berbagai upaya pun dilakukan keduanya, mulai dari mendatangi kepala desa, ustad, hingga dukun. 

Namun, ternyata Laras menggunakan susuk yang tidak biasa sehingga sulit untuk mengeluarkannya. Lambat laun, tubuh Laras semakin membusuk dan membawa teror bagi Ayu, Arman, dan bahkan warga desa.

Susuk: Kutukan Kecantikan merupakan sebuah film yang digarap dari perspektif perempuan. Disutradarai oleh perempuan, diproduseri oleh dua perempuan, dan mengangkat perempuan—Ayu dan Laras—sebagai tokoh utama. 

Sebagai perempuan, tuntutan untuk memiliki tampilan yang terlihat sempurna seringkali menjadi beban tersendiri. Terkadang, untuk mendapatkan hasil instan tak sedikit perempuan yang berani menempuh jalan ekstrem, termasuk memakai susuk. 

"Ini cerita yang sangat menarik. Suatu fenomena yang dikenal masyarakat dari kalangan bawah sampai atas dan masih banyak orang yang mempercayai (susuk)," tutur Ginanti Rona.

Disutradarai oleh Ginanti Rona yang terkenal senang memasukkan aspek gore dalam horor yang digarapnya, trailer Susuk: Kutukan Kecantikan telah menampilkan potongan kengerian yang siap menghantui sepanjang film nanti. 

"Dalam film ini kita mencoba untuk membuat beberapa treatment khusus. Karakter desain yang kita buat di sini juga mereka tidak stereotipikal, nggak selalu template. Kita juga melihat karakternya di sini punya struggle hidupnya dan berjuang untuk orang yang mereka sayangi. Sedikit ada horor gore-nya juga, sedikit ada actionnya juga," ungkap Ginanti Rona.

Berperan sebagai Ayu, seorang MUA sekaligus adik Laras, Susuk: Kutukan Kecantikan merupakan film debut kembalinya Ersya Aurelia di dunia seni peran. Namun, ia mengaku sempat menolak tawaran untuk bermain dalam film ini. 

"Sebenernya nggak expect juga, sih. Dan sebenernya aku sempat ingin ke kantor PH untuk menolak film ini. Awalnya, aku bilang, 'Ya ampun kak, horor banget, nih'. Karena aku mikir, setelah bertahun-tahun aku kan memang belum masuk film lagi," tutur Ersya. 

Setelah menimbang dan berbincang dengan produser dan sutradara terkait film Susuk: Kutukan Kecantikan, Ersya Aurelia pun mantap untuk bermain peran sebagai Ayu. 

Sang produser, Ridla An-Nur mengungkapkan jika jajaran aktor dan aktris dalam Susuk: Kutukan Kecantikan adalah nama pertama yang mereka harapkan untuk bisa bermain dalam film ini. Salah satunya, Hana Malasan. 

Bagi Hana sendiri, Susuk: Kutukan Kecantikan adalah film horor pertama sepanjang kariernya sebagai seorang aktris. "Diproduksi ini, saya sebagai aktor menjadi seperti taman bermain. Di sini bisa eksplor dari karakter yang biasa saya perankan," ungkapnya.

Film Susuk: Kutukan Kecantikan turut dibintangi sederet aktor kenamaan Tanah Air lainnya. Sebut saja Jourdy Pranata, Muhammad Khan, Elang El Gibran, Izabel Jahja, M.N Qomarudin, hingga Whani Darmawan. Follow sosial media resmi Susuk: Kutukan Kecantikan di Instagram @filmsusuk_ biar kamu nggak ketinggalan info menarik lainnya.