Doa adalah berkah. Mereka meyakininya dengan memulai acara lewat doa bersama. "Oke, dengan membaca Bismillahirrahmanirrahim, acara latihan Pestapora Solo hari ini kita buka, mari open gate," komando Riandika Winandatama, selaku salah satu founder Boss Creator, lewat radio HT. Seluruh tim pun bergerak sesuai dengan tugasnya masing-masing.
Sejak sore hingga malam, saya perhatikan tim dengan vest serba hitam ini bekerja dengan guyub sekaligus serius sambil sesekali melemparkan lelucon. Jika pun, ada kekurangan, tidak terasa sama sekali karena acara berjalan begitu lancar.
Tentu saja kehadiran Gibran dan Bhre Sudjiwo menjadi tanda dukungan terselenggaranya Latihan Pestapora yang berlokasi di Pamedan Mangkunegaran tersebut, hanya beberapa langkah dari Keraton.
Lewat wawancara singkat dengan Bhre Sudjiwo, ia mengatakan "Pestapora bukan brand yang asing lagi. Bisa dibilang, salah satu festival musik lokal yang terbesar di Indonesia. Tentu menjadi suatu wadah bagi artis lokal yang sangat besar. Dan tentunya bisa dukung Pestapora, kami sangat senang karena banyak mengangkat lokalitas lokal, banyak mengangkat artis lokal, dan menjadi kesempatan juga bagi mereka untuk bisa tumbuh dan berkembang," jelas Bhre.
"Dan tentunya, kenapa festival musik, karena saya juga melihat musik itu menjadi media yag bagus juga untuk perkenalan kebudayaan dari sisi Mangkunegaraan kepada masyarakat lebih luas—terutama anak-anak muda," tambah Bhre yang mengaku sangat senang datang ke berbagai festival musik dan bahkan pernah membuat festival musik Mangkunegaraan Jazz sebanyak dua kali sebelum pandemi.
Meskipun gerbang dibuka sekitar pukul 16:30, namun antusiasme pengunjung sudah terlihat sejak pagi. Ada yang sudah menunggu lama sambil mengenakan bando berwajah Baale atau member JKT48. Kombinasi generasi di Pestapora memang sudah biasa, dan hal itu juga terlihat di Solo. Hanya saja, saya tidak menyangka antusiasmenya bisa sangat semarak seperti ini.
"Sold out 5000 tiket," kata Kiki Aulia Ucup sambil tersenyum. Dedikasinya terhadap musik, koneksinya yang kuat dengan musisi sejak belasan tahun lalu, memang bermuara ke Pestapora yang seolah segala usaha mereka selalu terlihat mudah. Atau bisa dibilang, dimudahkan oleh semesta.
Trio Ucup, Adi dan Rian menunjukkan ketika kemampuan komunikasi yang baik, jujur dan sifat sosial yang tinggi, mampu membuahkan hasil yang dapat dipercaya oleh berbagai pihak.
Muda mudi Solo patut mendapat pujian akan apresiasi mereka terhadap penampil di Latihan Pestapora. Walaupun ada beberapa lagu yang mereka tidak tahu, namun penonton tetap setia di tempat, mendengarkan dan menyimak dengan saksama. Untuk mengisi waktu kosong, deretan booth makanan dan minuman dari UMKM lokal, siap menghangatkan perut dan menyegarkan dahaga.
Lalu seperti apa kemeriahan para penampil di Latihan Pestapora Solo?