Acne vulgaris (AV), atau yang lebih dikenal dengan jerawat, masih menjadi beban permasalahan kesehatan, terutama karena prevalensinya yang cukup tinggi pada remaja dan dewasa muda. Beberapa waktu yang lalu, diskusi panel bertajuk ”Dermlive by La Roche Posay: The Latest Advancement in Acne Care” diselenggarakan dengan menghadirkan berbagai narasumber ahli untuk membahas secara komprehensif sains, inovasi dan teknologi terkini dalam penanganan jerawat.
Salah satu momentum penting dalam acara ini adalah peluncuran Buku Pedoman Tata Laksana Acne Vulgaris 2024. Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski) dan Kelompok Studi Dermatologi Kosmetik Indonesia (KSDKI), didukung oleh La Roche Posay memperkenalkan buku pedoman penanganan jerawat terbaru. Setelah 9 tahun, buku ini telah diperbaharui sehingga dapat dimanfaatkan para dokter untuk memberikan pelayanan terbaik dan aman bagi masyarakat Indonesia.
Di dalamnya, direkomendasikan pula penggunaan dermokosmetik yang mengandung bahan-bahan seperti Aqua Posae Filiformis, Niacinamide, Lipohydroxy Acid, Procerad dan Zinc PCA, beberapa kandungan yang terdapat pada formulasi Effaclar Duo+M sebagai terapi pendamping dalam meningkatkan efektivitas terapi jerawat.
Selain itu, sebuah studi terbaru oleh Perdoski menunjukkan validitas yang tinggi dalam Spotscan+, teknologi berbasis AI dengan medical-grade analysis. Oleh karena itu, dapat bermanfaat bagi para pejuang jerawat dengan akses terbatas ke dermatolog untuk mendapatkan analisa awal dan pemantauan jerawat.
Turut hadir dalam acara ini, Dr. dr. Hanny Nilasari, Sp.D.V.E., Subsp. Ven., FINSDV, FAADV, Ketua Umum Perdoski menyampaikan, “Perkembangan pengetahuan dasar sangat berpengaruh terhadap perkembangan tata laksana penyakit di bidang dermatologi termasuk akne vulgaris. Buku pedoman ini disusun secara komprehensif dan didedikasikan untuk sejawat dokter sehingga menjadi rujukan yang terpercaya dalam menangani masalah acne."
Silvia Yohana, General Manager, L’Oreal Dermatological Beauty, Indonesia menambahkan, “Kami bangga dapat menjadi dermocosmetic brand yang direkomendasikan dalam tata laksana penanganan jerawat di Indonesia. Hal ini menjadi bukti nyata akan misi kami untuk menghadirkan inovasi produk seperti Effaclar Duo+M dan teknologi seperti Spotscan+ yang bermanfaat dan mudah dijangkau, serta terbukti efektif dan aman di berbagai studi klinis untuk membantu pejuang jerawat di Indonesia.”
Inovasi dalam La Roche Posay Effaclar Duo+M telah memiliki studi yang menunjukan efektivitas produk pada kulit orang Indonesia. Dr. dr. Reti Hindritiani, Sp.D.V.E., Subsp D.K.E., FINSDV, FAADV menjelaskan, ”Dermokosmetik digunakan sebagai bagian dari tata laksana akne vulgaris (AV) dengan tujuan untuk mencapai hasil terapi yang optimal, meningkatkan kepatuhan pasien, dan mengurangi efek samping yang dapat muncul akibat terapi jangka panjang. Berdasarkan hasil studi klinis di Indonesia menunjukkan penggunaan dermokosmetik yang mengandung Aqua Posae Filiformis, Niacinamide, Lipohydroxy Acid, Procerad dan Zinc PCA efektif membantu terapi jerawat standar dari dermatolog.”
Effaclar Duo+M hadir dengan Phylobioma yang dipatenkan untuk melawan pertumbuhan bakteri penyebab jerawat; Aqua Posae Filiformis (APF) untuk membantu memperbaiki skin barrier; Niacinamide untuk menenangkan kulit kemerahan dan membantu menenangkan jerawat lebih cepat, serta membantu menyamarkan noda bekas jerawat; Lipohydroxy Acid untuk membantu membersihkan pori-pori yang tersumbat; Procerad untuk membantu menyamarkan noda hitam & menyejukkan kulit yang teriritasi ringan; dan Zinc PCA untuk membantu mengurangi produksi sebum berlebih.
La Roche Posay jugu turut memperkenalkan kembali Spotscan+, teknologi berbasis ai yang teruji efektif untuk analisa awal dan pemantauan keparahan jerawat. Spotscan+ didasari dari misi La Roche Posay untuk membawa dermatological expertise agar lebih mudah diakses oleh para pejuang jerawat.
Dikembangkan bersama dengan dermatolog dunia, Spotscan+ merupakan teknologi berbasis AI yang memberikan analisa tingkat keparahan jerawat dengan nilai Global Acne Severity (GEA). GEA merupakan skala evaluasi standar global yang digunakan oleh dermatolog seluruh dunia untuk mengukur tingkat keparahan jerawat, jumlah komedo, jerawat meradang, dan noda bekas jerawat. Konsumen juga akan mendapatkan rekomendasi produk yang sesuai dengan tingkat keparahan jerawat mereka masing-masing.
Spotscan+ telah divalidasi melalui studi klinis yang dilakukan secara nasional oleh Perdoski. Studi menunjukan validitas yang tinggi, sehingga Spotscan+ memiliki kesesuaian yang sangat baik dengan penilaian dermatologis menggunakan GEA Score. Oleh karena itu, teknologi ini bermanfaat sebagai analisa awal dan pemantauan acne. Tanpa menggantikan peran dermatolog, Spotscan+ menjadi pengingat bagi pejuang jerawat dengan GEA>2 untuk segera melakukan konsultasi medis lebih lanjut.
Prof. Dr. dr. Satya Wydya Yenny, Sp.D.V.E., Subsp. D.K.E., M.Ag., FINSDV, FAADV menjelaskan, “Spotscan+ menjadi alat yang sangat efektif untuk membantu baik dermatolog ataupun pejuang jerawat. Bagi pejuang jerawat, Spotscan+ menawarkan screening awal yang membantu mereka, terutama di daerah dengan akses terbatas ke dermatologis, menilai tingkat keparahan jerawat mereka dan memutuskan apakah konsultasi medis lebih lanjut diperlukan. Dari sisi efisiensi klinis, Spotscan+ mendukung dermatolog dengan memberikan data awal yang relevan, meningkatkan efisiensi waktu diagnosis, dan memungkinkan fokus pada perawatan yang dipersonalisasi. Lebih lanjut, Spotscan+ juga bermanfaat untuk memantau perkembangan jerawat selama perawatan, memastikan evaluasi yang objektif dan konsisten terhadap perubahan tingkat keparahan jerawat.”
Spotscan+ dapat diakses secara gratis melalui website La Roche Posay Indonesia, https://www.larocheposay.co.id/event/spotscan-plus atau menggunakan perangkat smartphone.