Nurulita: Ketidaksempurnaan Justru Memperlihatkan Sisi Kemanusiaan

Cantik itu adalah ketika kita bisa menerima diri kita seutuhnya dan menghargai apa saja yang sudah diberikan oleh Tuhan.

Pertama, kita harus menerima dulu bahwa every single flow yang ada dikita itu adalah anugerah dari Tuhan. Jadi itu kita terima dulu, kita harus terima bahwa setiap orang itu punya keunikan dan kekurangannya. Dan ketidaksempurnaan itulah yang membuat kita menjadi unik. 

Ketika sudah menerima keadaan nantinya kita bisa mengekspresikan itu apa adanya. Jadi, nggak perlu ada yang ditutupi, nggak perlu ada yang jadi minder. Karena kan setiap orang diciptakan berbeda justru di situlah bentuk keunikan. So, embrace your uniqueness.

Ini aku mau ngebring up apa yang pernah aku post di postingan aku dan cukup mengundang pro dan kontra, yaitu terkait dengan teknologi IA. Banyak yang bilang kalau nanti IA itu akan menggantikan fotografi. Namun, kalau menurut aku dengan adanya IA itu justru kita bisa memanfaatkannya di dunia fotografi. 

Lucunya, menurut aku AI itu nggak terlalu sempurna adalah karena dia belum bisa menciptakan flow-nya manusia. Flow yang seharusnya ditutupi dan retouch (kalau di dunia komersial pasti akan selalu ada yang diedit sedemikian rupa, jadi sisi human-nya hilang) dan ketika kita lihat hasil IA kita akan bilang 'ah ini kurang real' ya karena memang nggak ada flownya (terlalu sempurna).

Nah, dari situ kita menyadari bahwa ketidaksempurnaan yang kita anggap harusnya di retouch dan diedit itulah adalah yang membuat kita menjadi manusia yang sesungguhnya. Our flow makes us human.

Jadi lucunya IA itu kita harus menambahkan flow-flow manusia untuk membuat itu menjadi real, sedangkan kalau dilihat jaman dulu kita edit sedemikian rupa agar terlihat seperti IA.

Pembelajaran terbesar yang aku ambil dari adanya teknologi IA ini adalah bagaimana kita mengapresiasi flow yang ada di setiap manusia. Bagaimana membuat itu sebagai pembeda mana yang IA mana yang foto. 

Nih yang aku suka dari Gen-Z adalah mereka suka sesuatu yang raw (kalau posting itu ya apa adanya). Kalau dibandingkan sama generasi sebelumnya yang memang memilih untuk banyak mengedit. Itu juga karena mereka terkaget-kaget dengan adanya transisi media sosial seperti yang sekarang jadi sebisa mungkin diedit, seperti sebuah keharusan. 

Kalau Gen-z cenderung apa adanya dan menurut aku itu bagus. Sesuatu yang harus dicontoh oleh generasi sebelum mereka karena dengan tampil apa adanya itulah yang membuat kita menonjolkan sisi manusia atau keunikan dalam diri kita. Indah dengan caranya masing-masing.

Our imperfections make us perfect.

Seneng banget BFA bisa menjadi wadah bagi produk-produk baru. Kalau aku lihat sekarang juga imbang antara produk lokal dan produk luar itu sih sudah kemajuan yang bagus banget. Karena aku termasuk yang sering datang ke acara BFA dan kalau diperhatiin memang produk lokal juga diberikan tempat.

Harapannya semoga BFA semakin mengapresiasi brand-brand lokal. Sekarang kalau kita lihat brand lokal juga semakin menaikan standar, persaingan pun semakin ketat. 

Harapan aku sih yang belum semoga kedepannya BFA bisa menambahkan satu kategori lagi, yakni kategori clear produk. Dilihat sekarang awareness tentang beauty clear product semakin tinggi dan aku pun salah satu pengguna clear produk karena masalah kulit. Ya, semoga kedepannya ada kategori itu, sih.